Jelang Australia Open 2016, Skandal Judi & Pengaturan Skor Tenis Dunia Mulai Terkuak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia olahraga tenis tercoreng karena isu pengaturan skor. Asosiasi Tenis Profesional (ATP) sebelumnya telah mendapatkan laporan adanya skandal pengaturan skor yang terjadi pada pertandingan tenis di tahun 2008. Akan tetapi, hal tersebut tidak ditindaklanjuti lebih dalam.
Dilansir BBC dan Buzzfeed News, salah satu grup pembocor yang namanya tidak mau disebutkan telah memberikan dokumen penyelidikan tujuh tahun lalu kepada media ini. Sebelumnya memang pernah ada tim penyelidik yang dibentuk oleh ATP dalam rangka mengungkap kecurangan yang ada di olahraga "kelas atas" ini.
Saat itu, kecurigaan bermula dari pengaturan skor pertandingan pertandingan antara petenis Rusia, Nikolay Davydenko, dan petenis Argentina, Martin Vassallo Arguello. Kasus ini sempat maju ke meja pengadilan, namun kedua petenis yang diduga terlibat pengaturan skor ini ternyata malah bebas dan dinyatakan tidak bersalah.
Lalu investigasi pun berkembang lebih jauh lagi. Diduga ada juga keterkaitan antara pejudi dengan petenis papan atas tersebut. Setahun kemudian, tim ATP menyerahkan dokumen hasil penyelidikan yang menyatakan adanya indikasi judi tenis di Rusia, Italia Utara, dan Sisilia. Para penjudi menaruh uang pada pertandingan-pertandingan yang telah diatur.
Editor’s picks
Dengan terungkapnya kasus ini, ATP lalu menerapkan aturan anti korupsi yang baru pada tahun 2009 silam. ATP juga tidak bisa tegas karena mereka mendapatkan pemberitahuan bahwa aksi-aksi pelanggaran yang terjadi sebelumnya tidak bisa ditindaklanjuti.
Bagaimana modus yang dilakukan olah para mafia pengaturan skor pertandingan tenis ini?
Kenyataanya, judi pada pertandingan yang sudah diatur memang tidak hanya di dunia sepak bola. Dunia tenis pun tidak terhindar dari kejahatan match fixing atau pengaturan skor. Skandal ini mencuat sesaat jelang turnamen Australia Open 2016.
Penyelidikan tersebut dilakukan dengan cara menganalisis data pada bursa taruhan selama beberapa tahun belakangan. Dalam penelusuran yang dilakukan oleh tim penyelidik ditemukan sejumlah pola taruhan yang mencurigakan saat para petenis tertentu bertanding dalam sebuah turnamen. Sayangnya, sebagian besar dari petenis yang telah masuk dalam daftar penyelidikan Tennis Integrity Unit (badan antikorupsi tenis) hingga kini masih diberi kebebasan melanjutkan kariernya.
Praktik pengaturan skor di tenis ini juga ternyata sangat terorganisir dengan baik. Sindikat judi internasional yang diduga bermarkas di Italia dan Rusia langsung menyasar pemain-pemain ternama. Mereka akan mendatangi hotel para pemain saat mengikuti turnamen akbar dan menawarkan uang sekitar 50,000 dolar AS atau setara 696 juta rupiah untuk sekali pengaturan skor.