Kasus Pisau Berdarah di Jepang, Pria Ini Bantai 19 Orang Difabel Hingga Tewas

Pelaku bernama Satoshi Uematsu

Sebanyak 19 orang tewas dalam serangan pisau di sebuah pusat perawatan perumahan untuk penyandang disabilitas di kota Sagamihara, Jepang.

Dilansir The Independent, serangan tersebut terjadi pada hari Selasa 26 Juli 2016 dini hari. Selain itu, insiden ini juga membuat 19 orang tewas dan 45 orang lainnya luka-luka.

Kasus Pisau Berdarah di Jepang, Pria Ini Bantai 19 Orang Difabel Hingga Tewasstuff.co.nz

Polisi setempat telah mengamankan seorang tersangka laki-laki setelah dia menyerahkan diri. Pria berusia 26 tahun tersebut ternyata adalah mantan karyawan di fasilitas Tsukui Yamayuri En, 40 kilometer barat daya Tokyo.

Pelaku datang menyerahkan diri ke kantor polisi dan mengatakan,"Aku melakukannya". Polisi masih mendalami motif yang ditetapkan atas insiden ini. Banyaknya korban yang tewas membuat kejadian ini menjadi penusukan massal terburuk di Jepang dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Hati-hati, 23 Hal Ini Bisa Membuatmu Cinta Mati sama Jepang Lho!

Seperti apa kronologi pembantaian tersebut?

Kasus Pisau Berdarah di Jepang, Pria Ini Bantai 19 Orang Difabel Hingga Tewasstuff.co.nz

Kota Sagamihara adalah sebuah kota yang berada sekitar 50 kilometer di sebelah barat Kota Tokyo. Keterangan tentang jumlah korban tewas disampaikan oleh juru bicara dinas pemadam kebakaran setempat.

Awalnya seorang lelaki tersebut masuk ke lokasi tersebut sekitar pukul 2.00 dinihari. Dia lalu memaksa masuk ke dalam gedung dengan mendobrak tempat itu.

Setelah melakukan aksinya, dia langsung mendatangi kantor polisi dan mengaku sebagai pelaku pembunuhan massal di tempat tersebut. Aparat kepolisian mengaku mendapatkan laporan mengenai penyerangan itu pada pukul 2.30 dinihari dari Tsukui Yamayuri En (Tsukui Lily Garden), tak lama setelah pelaku mendobrak masuk ke fasilitas tersebut.

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku menyebut bahwa kaum difabel harus dimusnahkan. Pelaku menyerahkan diri pada sekitar pukul 3.00 dinihari, atau sekitar pukul 1.00 dinihari WIB. Polisi mengidentifikasi pemuda 26 tahun itu bernama Satoshi Uematsu.

Sebelumnya, kasus yang sama juga pernah terjadi di Jepang.

Kasus Pisau Berdarah di Jepang, Pria Ini Bantai 19 Orang Difabel Hingga Tewasstuff.co.nz

Selama ini, Jepang dikenal memiliki tingkat kejahatan bersenjata yang sangat rendah. Serangan-serangan macam ini merupakan kasus langka di negara itu.

Sebelumnya kasus yang sama juga pernah terjadi. Pada tahun 2008, di Kota Tokyo, seorang lelaki membajak sebuah truk dan melakukan serangan di kerumunan orang di pusat perbelanjaan di Distrik Akihabara. Akhirnya pelaku tewas ditikam pengguna jalan, setelah menewaskan tujuh orang dan melukai 10 lainnya.

Sejak saat itu, pemerintah Jepang mengeluarkan regulasi mengenai kepemilikan senjata tajam, berupa pisau bermata dua, lebih dari 5,5 sentimeter. Sanksinya adalah hukuman penjara hingga tiga tahun atau denda 6.200 dolar AS atau kira-kira 81 juta rupiah.

Kasus Pisau Berdarah di Jepang, Pria Ini Bantai 19 Orang Difabel Hingga Tewastheguardian.com

Di tahun 2001, delapan siswa sekolah dasar di Osaka juga ditikam hingga tewas. Lalu di tahun 1995, anggota sebuah kultus kiamat di Jepang melepas gas beracun di dalam kereta bawah tanah. Sebanyak 13 orang tewas dalam kejadian itu, dan ribuan lainnya mengalami gangguan kesehatan.

Kemudian pada bulan Februari lalu, seorang mantan perawat ditangkap polisi karena melempar manula berusia 87 tahun dari balkon hingga tewas. Selain itu, pelaku juga mengaku membunuh dua orang lainnya berusia 80-an dan 90-an, dengan cara yang sama pada tahun 2014.

Baca Juga: Tes Psikologi "Kubus" dari Jepang Ini Benar-benar Akurat, Berani Buktikan?

Topik:

Berita Terkini Lainnya