Lagi, Kim Jong Un Akan Eksekusi Mati Wakil Menteri Korea Utara!

Ngeri

Pemerintahan Kim Jong-un akan kembali melakukan eksekusi mati terhadap pejabat tinggi mereka. Hal tersebut terungkap dari laporan Kementrian Unifikasi Korea Selatan yang menyebut bahwa pejabat terbaru yang dibunuh adalah Wakil Perdana Menteri Korea Utara Kim Yong Jin.

Dilansir New York Times, sejauh ini, alasan mengapa Kim Jong-un mengeksekusi wakil PM urusan pendidikan tersebut masih belum jelas. Selain melakukan eksekusi terhadap Jin, pemerintahan Jong-un juga mengancam dua pejabat tinggi lainnya akan mengalami nasib serupa. Salah satu pejabat yang mendapat peringatan tersebut adalah Kim Yong Chol.

Baca Juga: Kim Jong Un Wajibkan Pabrik Membuat 700 Pasang Sepatu Per-Hari Tanpa Menambah Pekerjanya!

Lagi, Kim Jong Un Akan Eksekusi Mati Wakil Menteri Korea Utara!theaustralian.com

Eksekusi merupakan hal yang kerap dilakukan Jong-un untuk menumpas siapa saja yang tak disukainya, termasuk anggota keluarga. Sebelumnya, pemimpin termuda di dunia tersebut dituduh telah mengeksekusi dua pejabatnya pada awal Agustus 2016 lalu.

Sebelumnya, pada akhir 2013 lalu, Jong-un juga mengeksekusi pamannya yang bernama Jang Song Thaek yang saat itu merupakan orang terkuat kedua di pemerintah Korea Utara. Sejumlah pengamat politik Korea Utara mengatakan bahwa eksekusi mati yang dilakukan Jong-un terhadap orang terdekatnya yang juga masih kerabat merupakan salah satu upaya pemimpin Korea Utara beranak satu tersebut adalah sebagai tanda untuk menunjukkan bahwa dia punya kekuatan absolut di negara yang separuh warganya hidup kelaparan dan kurang gizi itu.

Lagi, Kim Jong Un Akan Eksekusi Mati Wakil Menteri Korea Utara!dailymail.co.uk

Jong-un juga ingin menunjukan kalau gaya kepemimpinannnya juga tak kalah tegas seperti almarhum ayahnya, Kim Jong-Il yang meninggal pada 2011 karena kanker.

Kim Yong Jin dieksekusi karena tidak hormat.

Lagi, Kim Jong Un Akan Eksekusi Mati Wakil Menteri Korea Utara!nbcnews.com

Otoritas Korea Utara (Korut) kembali mengeksekusi seorang pejabat tinggi pemerintah karena menunjukkan sikap tidak hormat saat pertemuan yang dipimpin pemimpin Korut, Kim Jong-un. Sementara, dua pejabat lainnya bernasib baik karena hanya dipecat saja.

Seorang pejabat Korsel lainnya mengatakan juga membenarkan bahwa Kim Yong Jin ditembak mati oleh regu penembak karena dianggap sebagai antipartai dan penghasut antirevolusioner.

Masalahnya adalah Kim Yong Jin dilaporkan atas cara duduknya yang tidak semestinya ketika dia duduk di bawah mimbar saat sesi parlemen Korut. Dia pun kemudian menjalani interogasi yang mengungkapkan kejahatan-kejahatan dia yang lainnya.

Sebelumnya pada Selasa, 30 Agustus 2016 juga dilaporkan bahwa Korut telah mengeksekusi dua pejabat tingkat tinggi karena tidak mematuhi Kim Jong Un. Dituturkan sumber yang tidak disebut namanya, mantan Menteri Pertanian Hwang Min dan pejabat senior Kementerian Pendidikan Ri Yong Jin telah dieksekusi mati.

Kedua pejabat tersebut dieksekusi dengan senjata di salah satu akademi militer di ibu kota Pyongyang. Hwang dieksekusi mati karena rancangan kebijakannya dipandang sebagai tantangan untuk Kim Jong Un. Sedangkan Ri ketahuan tidur saat rapat dengan Kim Jong Un, sebelum kemudian diselidiki atas kasus korupsi dan dianggap tidak menghormati pemimpin Korut.

Marah besar pada atlet olimpiade Korea Utara yang kurang berprestasi.

Lagi, Kim Jong Un Akan Eksekusi Mati Wakil Menteri Korea Utara!smh.com

Pemimpin Korea Utara disebut akan marah besar dengan prestasi buruk yang dicapai para atlet Korut di ajang pesta olahraga dunia Olimpade di Rio de Janeiro, Brasil. Kontingen Korut dibebani target minimum untuk menggondol lima medali emas dan 12 medali lainnya. Namun hasil yang dicapai tak sesuai dengan target tersebut.

Sebanyak 31 atlet yang berlaga di sembilan cabang olahraga di Olimpiade, hanya meraih dua medali emas, tiga perak dan dua perunggu. Hasil ini bahkan lebih buruk dari prestasi yang ditorehkan Korut pada Olimpiade 2012 di London, Inggris. Kala itu, Korut membawa pulang empat medali emas dan dua perunggu. Tekanan salah satunya dialami oleh Om Yun-chol. Atlet angkat berat kelas 56 kilogram yang di London memenangi medali emas ini, hanya mendapatkan medali perak di Rio.

Seorang profesor dari Universitas Waseda Tokyo dan pakar tentang kepemimpinan di Korut mengatakan bahwa Kim akan sangat murka dan kecewa dengan hasil yang ada saat ini. Kemarahan Kim bisa dilampiaskan dalam hukuman berupa pemindahan ke rumah yang lebih buruk, pemotongan gaji, hingga skenario terburuk lain. Skenario terburuk yang dimaksudkannya adalah mengirimkan para atlet yang dianggap gagal untuk melakukan kerja paksa di penambangan batubara.

Hal ini dilaporkan pernah terjadi sebelumnya, hukuman itu dijatuhkan ketika tim sepakbola Korut dihabisi tim Portugal dengan skor 0-7 dalam Piala Dunia 2010 lalu. Sejumlah pelatih dan pemain pun dikirim untuk bekerja di pertambangan. Mereka kemudian dibolehkan kembali setelah satu atau dua tahun bekerja.

Baca Juga: Donald Trump Ingin Bertemu Kim Jong Un, Ada Apa Gerangan?

Topik:

Berita Terkini Lainnya