Suara Peluit Dari Dalam Laut Karibia Terdengar Hingga Luar Angkasa, Ini Penjelasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah suara aneh terdeteksi dari Laut Karibia, bagian Samudera Atlantik yang berdekatan dengan Teluk Meksiko. Suara tersebut memiliki frekuensi terlalu rendah untuk bisa didengarkan manusia akan tetapi begitu kuat sehingga bisa terdengar sampai luar angkasa.
Ilmuwan dari Universitas Liverpool meneliti pun suara yang disebut dan menamainya "Peluit Rossby". Dilansir Live Science, (9/7), hasil penelitian yang dipublikasikan di Geophysical Research Letter ini mengungkap mekanisme dihasilkannya suara misterius tersebut.
Suara misterius itu dinamakan Gelombang Rossby.
Gelombang ini bergerak lambat dari dasar laut menuju barat Laut Karibia. Dari situ, gelombang ini akan menghilang saat melewati cekungan dan muncul lagi di wilayah timur. Chris Hughes, seorang ilmuwan dari Universitas Liverpool yang melakukan penelitian mengatakan bahwa cekungan di Laut Karibia ini bertindak seperti peluit. Saat sebuah peluit ditiup, udara tidak stabil dan resonansi meningkat. Suara pun menyebar.
Editor’s picks
Baca Juga: Wow! 10 Buku Fiksi Ini Dapat Memprediksi Masa Depan yang Ternyata Jadi Kenyataan!
Tidak semua gelombang bisa bertahan melalui proses ini, hanya beberapa gelombang yang kuat saja yang mampu bertahan. Air kemudian akan masuk dan keluar dari cekungan setiap 120 hari. Perubahan massa ini mengubah bidang gravitasi Bumi yang bisa diukur dari satelit. Pada periode 120 hari, peluit tersebut akan terdengar datar walaupun bisa juga terdengar seperti nada.
Gelombang Rossby bukan hanya soal suara misterius.
Gelombang Rossby bukan hanya soal suara misterius. Dampak dari fenomena ini juga disinyalir dapat menaikkan tinggi permukaan laut hingga 10 sentimeter di sepanjang pantai Kolombia dan Venezuela. Jadi memahami fenomena ini bisa membantu memprediksi kemungkinan terjadinya banjir di pesisir pantai.
Ilmuwan juga percaya jika efek peluit Rossby bisa mengancam seluruh Atlantik Utara. Hal ini dikarenakan Laut Karibia punya peran penting mengatur aliran aliran teluk yang merupakan salah satu pengukur iklim alami.
Baca Juga: 15 Tempat yang Membuktikan Bumi adalah Planet Paling Keren di Semesta