Airlangga: KTT APEC 2022 Adopsi Penuh Deklarasi G20 Bali

Kesepakatan Leaders’ Declaration forum APEC berjalan alot

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) mengadopsi penuh Bali G20 Leaders’ Declaration.

"Leaders’ Declaration pada forum APEC kali ini pada akhirnya mengadopsi penuh formula Leaders’ Declaration G20 Bali, kata demi kata,” ungkap Airlangga, dalam sesi wawancara dengan awak media seusai upacara penutupan KTT APEC 2022, seperti dilansir ANTARA, Minggu (20/11/2022).

Baca Juga: Viral Deklarasi APEC 2022 soal Isu Rusia-Ukraina Mirip Dokumen G20

1. Kesepakatan bagi Leaders’ Declaration pada forum APEC berjalan alot

Airlangga: KTT APEC 2022 Adopsi Penuh Deklarasi G20 BaliPertemuan bilateral Indonesia dengan Selandia Baru di sela-sela KTT APEC di Bangkok, Thailand. (dok. Setpres)

Airlangga mengungkapkan betapa alotnya pembahasan untuk mencapai kesepakatan bagi Leaders’ Declaration pada forum APEC, hingga akhirnya semua merujuk kepada Bali G20 Leaders’ Declaration.

Hal tersebut, kata dia, didukung pelaksanaan kedua forum penting dunia ini yang terjadi secara back to back, serta deklarasi yang dicetuskan di Bali tersebut sudah mendapat persetujuan dari 20 Negara Anggota G20, sehingga versi tersebut yang diadopsi penuh untuk deklarasi pada forum APEC.

Melalui APEC Leaders’ Declaration, para pemimpin ekonomi APEC berhasil menyepakati komitmen bersama untuk merespons tantangan bersama, antara lain mendukung reformasi sistem perdagangan multilateral guna menghadapi berbagai perkembangan tantangan yang muncul, serta menguatkan komitmen untuk mengatasi disrupsi rantai pasok.

Kemudian, mendorong pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif, termasuk untuk mendukung UMKM dan perusahaan rintisan atau startup.

“Forum APEC ini juga mendorong multilateralisme dan mendukung hasil dari The WTO's 12th Ministerial Conference (MC12) untuk mendorong WTO sebagai platform di Asia Pasifik untuk menyamakan aturan hukum perdagangan, karena APEC adalah 60 persen dari perekonomian dunia atau setara 59 triliun dolar AS,” kata Airlangga.

2. APEC mendorong pemberdayaan perempuan, pemuda, hingga UMKM

Airlangga: KTT APEC 2022 Adopsi Penuh Deklarasi G20 BaliIlustrasi - Suasana pertemuan para menteri perdagangan dalam forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand (21/5/2022). (twitter.com/APEC)

Selain itu, kata Airlangga, para pemimpin ekonomi APEC akan mendorong kerja sama untuk menjembatani kesenjangan digital melalui fasilitasi infrastruktur, meningkatkan keahlian dan literasi digital, serta memperkuat sektor agrikultur untuk mendukung ketahanan pangan kawasan.

Terkait bidang digital, menurut Airlangga, APEC mendorong pemberdayaan mulai dari pemberdayaan perempuan dan pemuda, hingga mendorong kesetaraan dan inklusivitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Indonesia mendukung agar digitalisasi UMKM tersebut menjadi bagian dari rantai pasok global.

Selain itu, dalam forum APEC tahun ini juga didorong mengenai barang dan jasa berkelanjutan, yang akan dibawa dalam kepemimpinan Amerika Serikat tahun depan.

Tidak hanya itu, KTT APEC 2022 juga berhasil menyepakati The Bangkok Goals for the Bio-Circular Green Economy, yang merupakan suatu pendekatan bersama mengenai pemulihan ekonomi pasca-pandemik yang inklusif dan berimbang, guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh serta menjaga lingkungan hidup.

“Hampir seluruh pembahasan di APEC ini memiliki benang merah dengan yang dibahas di G20, salah satu benang merah paling kuat antara ASEAN, G20, dan APEC yakni kebersamaan. Dengan kebersamaan, kita akan kuat dan berhasil dalam pemulihan ekonomi global,” tutur Airlangga.

Baca Juga: Cerita Jokowi Rela Tinggalkan KTT APEC demi Muktamar Muhammadiyah

3. Deklarasi APEC sempat jadi sorotan warganet, diduga duplikat dokumen G20 Bali

Airlangga: KTT APEC 2022 Adopsi Penuh Deklarasi G20 BaliNegara maju melalui Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) menggelontorkan dana Rp9.373 triliun untuk pembangunan infrastruktur di negara berkembang dan negara miskin. (dok. Media Center G20)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC yang digelar di Bangkok, Thailand, resmi ditutup pada Sabtu (19/11/2022). Namun, deklarasi pemimpin negara APEC sempat menjadi sorotan. Sebab, bila merinci isinya, ada satu poin yang sama persis seperti deklarasi yang dirilis saat KTT G20 di Bali.

Kemiripan deklarasi itu ketika para pemimpin sepakat memberi pernyataan soal perang di Ukraina. Ke-21 pemimpin negara APEC sepakat merujuk ke resolusi Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB pada 2 Maret 2022.

"Kami kembali menegaskan posisi yang telah disampaikan di forum lain terrmasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB yakni menyesalkan sedalam-dalamnya agresi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina," demikian isi deklarasi APEC yang dikutip dari situs resminya, kemarin.

"Kami juga menuntut penarikan semua pasukan tanpa syarat dari teritori Ukraina. Sebagian besar anggota mengecam keras perang di Ukraina dan menekankan peperangan tersebut mengakibatkan penderitaan yang luar biasa bagi umat manusia. Selain itu, peperangan memperburuk situasi ekonomi global yang tengah melambat," kata para pemimpin APEC.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya