3 Hal yang Perlu Kamu Tahu dari Konflik India-Tiongkok di Himalaya

Konflik berdarah India-Tiongkok dalam 4 dekade terakhir

Jakarta, IDN Times - Hubungan India dan Tiongkok kembali memanas pada minggu ini usai pasukan militer dari kedua negara yang berjaga di perbatasan di kawasan Lembah Galwan, Himalaya, saling bentrok pada Senin (15/6).

Pemerintah India mengonfirmasi setidaknya ada 76 tentaranya terluka dan 20 meninggal dunia. Sedangkan sejauh ini, Tiongkok tidak mengungkap berapa banyak korban dari pihaknya. Ini merupakan konflik berdarah pertama dalam 45 tahun terakhir yang melibatkan dua kekuatan nuklir tersebut.

1. Apa yang terjadi?

3 Hal yang Perlu Kamu Tahu dari Konflik India-Tiongkok di HimalayaTruk tentara India bergerak menuju Ladakh, di Gagangeer di distrik Ganderba, Kashmir, pada 17 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismail

Seperti dilaporkan Reuters, insiden bermula dari ketika pasukan penjaga perbatasan dari kedua negara yang bertemu di Lembah Galwan saling tuding soal siapa yang menginjakkan kaki di Line of Actual Control (LAC), sebuah garis demarkasi yang dibuat India dan Tiongkok setelah terjadi gencatan senjata pada 1962.

Detil peristiwa sendiri masih belum jelas, dan mungkin tidak akan ada bukti faktual tentangnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengklaim dalam sebuah twit pada Kamis (18/6) bahwa India yang memprovokasi tentara Tiongkok.

"Tentara-tentara India di garis depan melanggar konsensus dan menyeberangi Line of Actual Control, sengaja memprovokasi dan menyerang para petugas serta tentara Tiongkok, kemudian memicu konflik fisik serius dan menimbulkan korban," tulis Hua.

"India sebaiknya tidak salah menilai situasi saat ini atau menyepelekan niat teguh Tiongkok untuk menjaga kedaulatan teritorialnya," lanjutnya.

Sementara dikutip oleh NDTV, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menuduh tentara Tiongkok melakukan aksi berencana yang secara langsung bertanggung jawab atas kekerasan dan korban yang muncul. Lebih lanjut, Jaishankar menuding Tiongkok melanggar semua kesepakatan untuk tak mengubah status quo.

Baca Juga: Anak Legenda Tiongkok Dipecat Klub Serbia karena Kasus Sang Ayah

2. Bagaimana konflik India dan Tiongkok bisa muncul?

3 Hal yang Perlu Kamu Tahu dari Konflik India-Tiongkok di HimalayaFoto satelit memperlihatkan Lembah Galwan di Ladakh,pada 16 Juni 2020. ANTARA FOTO/PLANET LAB INC/via REUTERS

Seperti semua konflik perebutan wilayah di dunia, apa yang terjadi antara India dan Tiongkok disebabkan oleh saling klaim sebuah teritori yang belum menemukan ujungnya. Aksai Chin, kawasan di Himalaya, dikontrol oleh Tiongkok.

Tetapi, India mengklaim area tersebut sebagai bagian dari Ladakh, sebuah wilayah di negara itu. Perang terjadi pada 1962 dan gencatan senjata tidak menghasilkan kesepakatan bersama soal perbatasan kedua negara. Yang muncul yaitu LAC di mana tujuan dibentuknya adalah sekadar untuk mencegah perang terbuka.

Bahkan, sampai kini India dan Tiongkok tidak pernah sepaham tentang berapa panjangnya dan mencakup area mana saja. Selama bertahun-tahun, tentara dari dua negara itu berpatroli di LAC. Perang kedua terjadi pada 1967 di dua titik dalam kurun waktu berbeda. Puluhan tentara dari masing-masing pihak jadi korban jiwa.

Pada 1975, tentara Tiongkok dilaporkan menyerbu tentara India yang mengakibatkan empat tentara India meninggal dunia. Sejak itu sampai Senin lalu, tak ada konflik mematikan yang terjadi, melainkan pertikaian-pertikaian kecil di LAC.

Harsh V. Pant, seorang profesor Ilmu Hubungan Internasional dari King's College, London, mengatakan kepada CNN bahwa wilayah di Himalaya tersebut dianggap penting bagi kedua negara karena berhubungan erat dengan kepentingan strategis mereka di kawasan.

Di mata Tiongkok, India dipercaya akan menyulitkan upaya Beijing membangun infrastruktur yang menghubungkannya dengan Pakistan. Dua negara punya kerja sama ekonomi sebagai bagian dari Belt and Road Initiative (BRI). Sementara India bermusuhan dengan Pakistan, termasuk dalam merebutkan Kashmir.

Bagi India, Aksai Chin adalah bagian dari wilayah Ladakh yang dikontrolnya. Pemerintah mulai membangun infrastruktur di kawasan tersebut sehingga membuat Tiongkok gerah. Pergerakan kecil dari India di teritori yang masih jadi sengketa bisa mengancam rencana Beijing mewujudkan BRI.

3. Apa perkembangan terakhir yang terjadi?

3 Hal yang Perlu Kamu Tahu dari Konflik India-Tiongkok di HimalayaProsesi pemakaman tentara India yang tewas saat konfrontrasi dengan pasukan Tiongkok, di Suryapet, India, pada 18 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Idrees Mohammed

Berdasarkan laporan The Indian Express, jenderal dari Tiongkok dan India bertemu pada Kamis. Ini merupakan pertemuan ketiga sejak Senin. Namun, media tersebut tak menjelaskan detil pertemuan. Pada Jumat (19/6), mereka dijadwalkan bertemu kembali.

Sedangkan media Tiongkok Global Times mengutip pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian yang mengatakan kedua negara sepakat menyelesaikan peristiwa serius yang disebabkan konflik di Lembah Galwan dengan adil.

Zhao mengungkap India dan Tiongkok patuh terhadap konsensus yang dicapai saat pertemuan para komandan militer dari dua negara. Pada kesempatan berbeda, Kementerian Luar Negeri India mengatakan pihaknya akan berpartisipasi dalam pertemuan trilateral dengan Tiongkok dan Rusia pada minggu depan. 

Di kalangan masyarakat India sendiri muncul sentimen negatif terhadap Tiongkok. Mengutip Al Jazeera, warga di kota Kanpur membakar foto-foto Presiden Tiongkok Xi Jinping dan meneriakkan yel-yel anti-Beijing. Di Kota Cuttack, yang dibakar warga tak hanya foto Xi, melainkan juga bendera Tiongkok.

Baca Juga: India Ubah 500 Gerbong Kereta Api Jadi Kasur Pasien Virus Corona

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya