5 Hal Soal Pemilu Filipina yang Perlu Kamu Tahu

Pemilu Filipina kali ini jadi pertaruhan Rodrigo Duterte

Manila, IDN Times - Masyarakat Filipina sedang merayakan pesta demokrasi pada Senin (13/5). Pemilu kali ini bukan untuk memilih kepala negara, melainkan para anggota Kongres. Benar, di Filipina, pemilihan umum nasional dibagi menjadi dua bagian.

Pertama adalah Pemilu untuk menentukan presiden, wakil presiden, seluruh anggota DPR, dan para senator yang menjabat untuk periode genap. Kedua yaitu untuk memilih anggota DPR, para senator yang menjabat untuk periode ganjil, dan pejabat-pejabat pemerintahan di level provinsi, kota dan kabupaten.

1. Pemilu Sela tidak memilih presiden dan wakil presiden

5 Hal Soal Pemilu Filipina yang Perlu Kamu TahuIDN Times/Arief Rahmat

Dengan sistem tersebut, pemilihan kali ini disebut Pemilu Sela di mana diperkirakan sebanyak kurang lebih 61 juta orang di Filipina menggunakan hak suaranya untuk menentukan siapa yang akan mewakili mereka di parlemen.

Mereka juga dipersilakan memilih orang-orang yang akan mengisi sejumlah posisi di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Sementara itu, bagi pemegang paspor Filipina di luar negeri yang jumlahnya mencapai 1,82 juta sudah bisa berpartisipasi dalam proses pemilihan ini sejak 13 April lalu.

Baca Juga: Duterte: Dosaku Hanya Soal Pembunuhan Ekstra Yudisial

2. Sebagian besar peserta Pemilu Sela adalah anggota DPR

5 Hal Soal Pemilu Filipina yang Perlu Kamu TahuIDN Times/Arief Rahmat

Menurut Komisi Pemilihan Filipina, ada sebanyak 12 kursi di Senat yang diperebutkan pada Pemilu Sela saat ini. Jumlah ini masih kalah jauh dibandingkan posisi di DPR yang kosong yaitu sebanyak 243 kursi. Sebabnya adalah parlemen Filipina yang terdiri dari dua kamar, Senat dan DPR, punya periode jabatan berbeda.

Senat diisi oleh 24 orang di mana 12 orang dipilih di masing-masing Pemilu untuk masa bakti enam tahun. Sedangkan para anggota DPR dipilih setiap tiga tahun sekali. Pada Pemilu kali ini juga ada 61 kursi di Parlemen untuk direbutkan oleh partai-partai politik. Sisanya merupakan 17.750 posisi pemerintahan di provinsi, kabupaten dan kota.

3. Kandidat yang mendukung Rodrigo Duterte unggul dalam survei

5 Hal Soal Pemilu Filipina yang Perlu Kamu TahuIDN Times/Arief Rahmat

Survei yang dilakukan menjelang Pemilu menunjukkan bahwa kandidat-kandidat Senator tertentu unggul sementara. Dikutip dari Rappler, mereka adalah kandidat yang sangat dekat dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Tiga kandidat teratas yang mendominasi survei disebut sebagai para pendukung Duterte. Mereka adalah mantan pembantu presiden Bong Go, bekas petinggi kepolisian Bato dela Rosa, dan eks penasihat urusan politik presiden Francis Tolentino.

4. Publik khawatir Senat tak lagi independen jika diisi orang-orang dekat Duterte

5 Hal Soal Pemilu Filipina yang Perlu Kamu TahuIDN Times/Arief Rahmat

Para pengamat politik dan pemerintahan Filipina menyuarakan kekhawatiran soal kuatnya cengkeraman Duterte di berbagai lini, tak terkecuali di level Senat. Mereka menilai ini bisa membuat badan tersebut tidak lagi independen dalam melaksanakan check and balance terhadap eksekutif seperti yang ditugaskan.

Salah satunya diungkapkan oleh peneliti dari lembaga think-tank IBON Foundation. "Kepemimpinan Duterte kelihatannya sudah mengonsolidasikan eksekutif, DPR dan bahkan lembaga yudisial di bawah pengaruhnya, dan Senat bisa jadi kunci terakhir dari segala proses demokratis yang ada," ujarnya Jose Lorenzo Lim, seperti dilansir dari ABS-CBN News.

5. Senator pendukung Duterte bisa saja mendukung rencana-rencananya yang berbahaya bagi kepentingan publik

5 Hal Soal Pemilu Filipina yang Perlu Kamu TahuIDN Times/Arief Rahmat

Memang tak bisa dipungkiri bahwa Duterte sedang mencari tambahan dukungan ketika Pemilu Sela ini. Ia butuh aliansi di berbagai lembaga agar bisa meloloskan rencana-rencananya. Di antara rencana tersebut adalah menjadikan Filipina sebagai negara federal yang memungkinkannya menjabat lebih lama dari aturan konstitusi saat ini.

Rencana lainnya merupakan penguatan hukuman mati dan pembunuhan ekstra yudisial dalam perang melawan peredaran obat-obatan terlarang seperti yang selama ini ia lakukan. Tak sedikit yang menilai ini sangat berbahaya bagi kepentingan publik.

Meski begitu, Lim masih berharap kekhawatiran itu tak jadi nyata. "Senat Filipina bisa jadi institusi demokratis terakhir bagi check and balance terhadap pemerintah, independen dari dan tak terikat ambisi berkuasa presiden, serta diharapkan mampu bersama rakyat dan mempertahankan apapun sisa-sisa demokrasi, hak dan kesejahteraan masyarakat, dan kedaulatan negara."

Baca Juga: Versi TIME, Duterte Menangi Polling 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya