5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pemilu Amerika Serikat

Dari Taylor Swift hingga Jessica Alba pun turun tangan

Washington, IDN Times - Besok, Selasa (6/11), warga Amerika Serikat akan mengikuti pemilhan umum (Pemilu) yang dikenal dengan midterm elections. Pemilu ini berbeda dengan pemilihan presiden (Pilpres) yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali pada bulan November di mana Donald Trump terpilih pada 2016 lalu.

Lalu, apa saja yang perlu kamu tahu tentang Pemilu tersebut?

1. Pemilu ini memperebutkan ratusan kursi di Kongres

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pemilu Amerika Serikatunsplash.com/Mirah Curzer

Pemilu yang akan digelar besok memang berskala besar. Oleh karena itu, sejak beberapa bulan terakhir, hiruk-pikuknya sudah terasa. Pasalnya, ada ratusan kursi di Kongres yang diperebutkan pada November ini. Dalam sistem politik Amerika Serikat, Kongres terbagi menjadi dua: Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.

Berdasarkan data yang diunggah situs resmi pemerintah Amerika Serikat, Pemilu ini akan memperebutkan 435 kursi di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat. Tak hanya itu, ada juga 35 dari 100 kursi Senat yang lowong. Beberapa anggota Senat mencalonkan diri kembali. Sedangkan beberapa lainnya memilih berhenti.

Baca Juga: Protes Kekerasan Bersenjata, Ribuan Siswa AS Hentikan Kegiatan Belajar

2. Pemilu juga dilakukan di tingkat negara bagian

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pemilu Amerika SerikatUnsplash.com/Element Digital

Selain di tingkat federal, pemilu ini juga diselenggarakan di level negara bagian. Ada 36 gubernur negara bagian yang mengikuti pemilu 2018 ini. Menurut situs National Governors Association, ada 17 petahana yang bertarung periode pada ini, sedangkan 19 lainnya sudah tidak bisa terpilih atau memutuskan untuk tak lagi mencalonkan diri.

Selain itu, ada tiga wilayah teritorial yang juga mengadakan pemilu. Dua di antaranya adalah petahana yang mencalonkan diri kembali, sementara satunya memilih berhenti ketika periodenya berakhir pada tahun ini. Kemudian, posisi wali kota di lebih dari 50 wilayah juga menjadi ajang kontestasi.

3. Dampak pemilu ini sangat signifikan terhadap peta politik Amerika Serikat

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pemilu Amerika Serikatunsplash.com/Arnaud Jaegers

Ini bukan pemilu sembarang. Menurut survei Pew Research Center, lebih dari separuh pemilih yang mendaftarkan diri lebih awal mengaku lebih bersemangat mengikuti pemilu 2018 kali ini. Mengapa? Sebab ini menjadi pertaruhan mereka sebagai bangsa.

Pemilu 2018 ini sangat berdampak signifikan pada peta politik Amerika Serikat. Saat ini, Partai Republik yang mengusung Donald Trump saat Pilpres kemarin menguasai Kongres. Partai Demokrat sendiri menargetkan untuk mengambil alih dengan memenangkan 51 kursi di tingkat Senat dan 218 di level DPR.

4. Isu seperti kontrol senjata, imigrasi dan LGBT menjadi alasan orang-orang bersemangat

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pemilu Amerika Serikatinstagram.com/jessicaalba

Sejumlah orang ternama di Amerika Serikat, misalnya supermodel Gigi Hadid, aktris Jessica Alba, hingga penyanyi Taylor Swift, berbondong-bondong mengajak warga untuk aktif menggunakan hak pilih mereka besok. 

Alba, contohnya, mengunggah foto di Instagram pribadinya dengan caption: "Aku #memilih demi anak-anakku dan dunia di mana aku ingin membesarkan mereka dalam nilai-nilai kesetaraan, akal sehat, keadilan dan kebaikan. Mengapa kamu memilih?"

Alasannya jelas. Selama dua tahun terakhir kepemimpinan Partai Republik, isu-isu penting seperti kontrol senjata, imigrasi dan LGBT semakin diabaikan. Bahkan, Trump juga dengan tegas mengatakan, para imigran merupakan warga kelas dua di Amerika Serikat.

5. Rumor tentang pembajakan pemilu oleh negara-negara asing dihembuskan oleh pemerintah

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pemilu Amerika SerikatANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Trump menuding pemerintah Tiongkok melakukan intervensi pemilu. Tuduhan itu ia sampaikan saat membuka sesi di Sidang Umum PBB pada Rabu waktu setempat (26/9). Di forum tersebut, Trump bahkan dengan jelas menyebut Tiongkok sebagai pelaku pembajakan pemilu di negaranya.

"Sayangnya, kami menemukan bahwa Tiongkok berusaha mengintervensi pemilu berikutnya, pada November 2018, melawan pemerintahanku. Mereka tak ingin aku atau kami menang sebab aku presiden pertama yang pernah menantang Tiongkok dalam urusan perdagangan. Dan kami memenanginya, kami unggul di setiap level."

Selain itu, rumor bahwa Iran dan Rusia merupakan pihak-pihak yang mengintervensi pemilu ini juga dihembuskan. Padahal, Menteri Keamanan Nasional meyakinkan tidak ada campur tangan apapun dari pihak luar yang membahayakan proses pemilu.

Baca Juga: Apa yang Perlu Kamu Tahu Soal Perang Dagang AS-Tiongkok

Baca Juga: Trump Tuding Tiongkok Intervensi Pemilu Amerika Serikat

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya