Agar Tak Bocor ke Media, Tesla Suap Korban Diskriminasi

Menurut pengacaranya, Tesla tawarkan uang Rp 13 miliar.

Los Angeles, IDN Times - Seorang karyawan mobil futuristik Tesla, DeWitt Lambert, menggugat perusahaan milik Elon Musk itu atas tuduhan diskriminasi berdasarkan ras. Ia menuntut Tesla awal tahun lalu. Minggu ini, pengacara Lambert membocorkan bahwa Tesla pernah berusaha menyuap kliennya itu agar tutup mulut.

1. Tesla tak ingin pengakuan Lambert sampai ke media

Agar Tak Bocor ke Media, Tesla Suap Korban Diskriminasi instagram.com/teslamotors

Pengacara Lambert, Larry Organ, menunjukkan surat yang dikirimkan oleh Tesla kepada The Guardian. Penasihat umum Tesla, Todd Maron, menulis kepada Lambert: "Untuk penyelesaian, kami berniat membayar Tuan Lambert, tapi hanya jika kita sepakat menutup persoalan ini sebelum ada perhatian media, jika bisa dalam beberapa jam ke depan."

"Jika ada perhatian media, kesepakatan kita batal," tambah Maron. Keberadaan pesan tersebut menunjukkan betapa manajemen Tesla tidak ingin ada pemberitaan negatif terkait kondisi internal perusahaan.

Baca juga: Elon Musk Hapus Akun Facebook Tesla dan SpaceX, Babak Baru Musk vs Zuckerberg?

2. Lambert menerima cemoohan rasis dari rekan-rekan kerja

Agar Tak Bocor ke Media, Tesla Suap Korban Diskriminasi instagram.com/teslamotors

Pemberitaan tentang Lambert muncul pada awal 2017 lalu. Seperti dilaporkan Business Insider, Lambert yang bekerja sejak Juni 2015 hingga April 2016 di pabrik Tesla mengajukan gugatan ke pengadilan California pada akhir Maret 2017.

Ia menuduh rekan-rekan kerjanya sering memanggil dengan kata N serta mengeluarkan komentar-komentar seksual secara eksplisit. Lambert juga mengklaim tidak mendapatkan promosi karena terlebih dulu mengajukan protes tentang perlakuan buruk itu kepada HRD.

3. Dengan menawarkan uang tutup mulut itu Tesla dianggap menghina harga diri Lambert

Agar Tak Bocor ke Media, Tesla Suap Korban Diskriminasi instagram.com/teslamotors

Organ sendiri berulangkali menerima kritik dari Tesla terkait tuntutan Lambert. Tapi itu tak menghentikannya dan Lambert untuk meneruskan gugatan, bahkan menunjukkan bagaimana Tesla berusaha menekan keduanya.

Lambert menggarisbawahi poin Maron yang menyebut jika Lambert menolak kesepakatan damai itu, Tesla akan "mengungkap semua fakta dalam dokumen terlampir". Dokumen yang dimaksud, kata Organ, berisi serangan terhadap karakter Lambert.

"Tesla adalah korporasi besar, dan mereka merasa bisa merundung siapapun," kata Organ. Kemudian, ia membocorkan bahwa Tesla menawarkan uang tutup mulut di bawah US$1 juta atau sekitar Rp 13,75 miliar. Organ pun melihat Tesla merendahkan harga diri Lambert.

4. Tesla tak membantah isi surat itu

Agar Tak Bocor ke Media, Tesla Suap Korban Diskriminasi instagram.com/teslamotors

Juru bicara Tesla membenarkan bahwa Maron mengirimkan surat tersebut kepada Lambert dan pengacaranya. Namun, ia mengklaim maksud Maron adalah untuk merespons permintaan uang dengan jumlah "mencengangkan" oleh Organ dan ancamannya untuk menceritakan apa yang dialami Lambert kepada publik.

Baca juga: PBB Dituding Biarkan Pelecehan Seksual Terjadi pada Para Staf

Topik:

Berita Terkini Lainnya