Akibat Lockdown, Pasangan Ini Jadi Satu-satunya Tamu di Hotel Maldives

Mereka tidak bisa pulang dan tabungan kian menipis

Male, IDN Times - "Setiap orang berkata mereka ingin terjebak di sebuah pulau tropis, sampai kamu benar-benar terjebak," ujar Olivia De Freitas. "Itu hanya terdengar bagus sebab kamu tahu kamu bisa meninggalkannya." Olivia punya alasan valid untuk mengatakan hal tersebut.

Ia dan laki-laki yang baru dinikahinya, Raul, sedang melakukan bulan madu di salah satu sudut yang dianggap sebagai surga dunia yaitu Maldives. Pasangan asal Afrika Selatan itu awalnya berencana untuk menghabiskan waktu enam hari sejak 22 Maret di negara tersebut. Namun, lockdown yang terjadi di Afrika Selatan dan Maldives membuat rencana berantakan.

1. Keduanya tak bisa pulang karena mendadak lockdown

Akibat Lockdown, Pasangan Ini Jadi Satu-satunya Tamu di Hotel Maldivestwitter.com/presidencyza

Olivia dan Raul berbicara kepada The New York Times soal hari-hari yang mereka lalui di hotel resor bintang lima bernama Cinnamon Velifushi Maldives. Sejak kasus virus corona meningkat di berbagai negara, sebagian besar wisatawan asing memilih buru-buru meninggalkan lokasi liburan.

Tapi Olivia dan Raul memutuskan tetap tinggal karena tidak menyangka situasi akan memburuk. Sebelumnya, keduanya mengaku khawatir terhadap adanya pelarangan bepergian di berbagai negara, tapi agen perjalanan mereka meyakinkan mereka tetap bisa berbulan madu sesuai rencana. Apalagi mereka dijamin bisa selalu pulang meski ada pengetatan aturan.

Pada 28 Maret, Olivia dan Raul menerima pemberitahuan bahwa seluruh bandara di Afrika Selatan akan ditutup dalam kurun waktu 24 jam. Untuk kembali ke Afrika Selatan, mereka harus menempuh perjalanan udara lima jam ke Doha, menunggu layover selama tiga jam, baru kemudian terbang sepanjang sembilan jam ke Johannesburg.

Dengan semakin menipisnya jumlah maskapai yang beroperasi, pilihan penerbangan pun berkurang. Apalagi lokasi hotel yang berada di pulau terpencil serta keruwetan perjalanan internasional hampir dipastikan membuat mereka sulit untuk mendarat sebelum waktu penutupan bandara. Alhasil, pasangan 20-an tahun itu terpaksa tinggal dan menjadi satu-satunya tamu hotel.

Baca Juga: Kena Dampak COVID-19 Paling Parah di Benua, Afrika Selatan Lockdown

2. Seluruh staf hotel tetap harus bekerja penuh meski hanya ada dua tamu

Akibat Lockdown, Pasangan Ini Jadi Satu-satunya Tamu di Hotel MaldivesSuasana lockdown untuk menanggulangi wabah virus corona di Cape Town, Afrika Selatan, pada 26 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings

Harga kamar per malam di resor tersebut adalah Rp12,3 juta. Meski telah mendapatkan diskon lumayan, tapi keduanya tetap harus merogoh kocek lebih dalam karena jadwal pulang yang tertunda. Padahal, tabungan yang mereka punya rencananya dipakai untuk membayar uang muka rumah baru.

Di saat yang sama, hotel yang pada waktu normal bisa melayani hingga 180 tamu, kali ini hanya mengurus dua orang. Olivia dan Raul mendeskripsikan jam-jam yang berlalu sebagai waktu yang panjang dan penuh kemalasan.

Mereka tidur, nongkrong, snorkeling dan bermain tenis meja. Semua staf bekerja layaknya situasi normal. Ini karena pemerintah Maldives mewajibkan seluruh pekerja mengarantina diri sampai 14 hari sampai tamu terakhir meninggalkan hotel. Artinya, dua minggu usai Olivia dan Raul pergi -- entah kapan itu -- para staf masih harus berada di tempat mereka bekerja.

Maldives sendiri telah melaporkan total 19 kasus COVID-19 di mana 13 orang dinyatakan sembuh. Sedangkan di Afrika Selatan terdapat lebih dari 1.600 kasus dengan 11 kematian dan 95 telah sembuh. Saat lockdown di negara asal Olivia dan Raul berjalan total, pemerintah Maldives hanya memberlakukan di sejumlah resor yang sempat ada penularan.

3. Pesawat untuk mengangkut mereka pulang harus disewa pribadi seharga Rp1,7 miliar

Akibat Lockdown, Pasangan Ini Jadi Satu-satunya Tamu di Hotel MaldivesSuasana lockdown untuk menanggulangi wabah virus corona di Cape Town, Afrika Selatan, pada 27 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Sumaya Hisham

Dengan masalah finansial yang kini mereka hadapi, Olivia dan Raul masih harus menerima kenyataan bahwa pemerintah Afrika Selatan tak bisa membiayai pesawat pulang. Perwakilan diplomatik di Maldives yang mereka hubungi mengatakan pesawat harus disewa pribadi dengan ongkos Rp1,7 miliar.

Ada sebanyak 40 warga Afrika Selatan yang masih berada di berbagai lokasi di Maldives yang bisa diajak patungan. Sayangnya, yang bisa dihubungi hanya sekitar 20 orang sehingga biaya yang perlu dikeluarkan masing-masing individu tetap mahal. Setelah menanti selama sembilan hari, kabar cukup baik akhirnya datang.

Pada Minggu (5/4), mereka mendapat pemberitahuan dari Kedutaaan Besar Afrika Selatan di Maldives bahwa ada waktu satu jam untuk mereka berkemas dan tiba di resor bintang lima lainnya di mana warga-warga Afrika Selatan berkumpul. Pemerintah Afrika Selatan akan menyubsidi sebagian besar biaya akomodasi mereka.

Namun, hingga saat ini belum diketahui apakah mereka bisa pulang atau tidak. Sedangkan pihak hotel Cinnamon Velifushi Maldives mengaku seluruh staf tetap dibayar penuh. Mereka kini sedang menjalani karantina selama dua minggu.

Baca Juga: 2 Pasien COVID-19 Meninggal, Afrika Selatan Langsung Lockdown Nasional

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya