Amerika Serikat Tuding Perempuan Ini sebagai Agen Rahasia Rusia

Maria Butina ditangkap FBI pada Minggu kemarin.

Washington DC, IDN Times - Grand jury Amerika Serikat menuduh Maria Butina, seorang perempuan Rusia, sebagai agen rahasia. Badan dalam sistem legal Amerika Serikat yang bertugas memutuskan investigasi terhadap kemungkinan adanya tindak kriminal itu menuding Butina sebagai orang suruhan pemerintah Rusia.

1. Ia dikaitkan dengan upaya konspirasi

Amerika Serikat Tuding Perempuan Ini sebagai Agen Rahasia RusiaEuronews

Dikutip dari Reuters, Butina ditangkap pada Minggu (15/7) dan hadir di pengadilan sehari setelahnya. Grand jury menyebut bahwa perempuan alumni American University di Washington itu terlibat dalam konspirasi untuk melakukan berbagai aksi atas nama pemerintah Rusia.

Pada Selasa (17/7), tuduhan terhadap Butina bertambah buruk. Ia dikenai pasal sebagai agen rahasia Rusia dan bisa dijatuhi hukuman penjara hingga 10 tahun. Sedangkan bila ia terbukti melakukan konspirasi, pengadilan Amerika Serikat akan memenjarakannya sampai lima tahun.

2. FBI menuduhnya berusaha menginfiltrasi politik Amerika Serikat dengan agenda pemerintah Rusia

Amerika Serikat Tuding Perempuan Ini sebagai Agen Rahasia RusiaCNN

The Guardian melaporkan bahwa dalam sebuah dokumen pengadilan yang diajukan penyelidik FBI disebutkan Butina mencoba menciptakan hubungan rahasia dengan sejumlah politisi Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk "melakukan penetrasi terhadap aparat pembuat kebijakan untuk memuluskan agenda pemerintah Federasi Rusia".

Salah satu yang dicurigai adalah seberapa jauh keterlibatannya dalam mempengaruhi Asosiasi Senjata Amerika Serikat (NRA), Partai Republik dan pemerintahan Donald Trump. Butina sendiri disebut sebagai pendiri organisasi advokasi senjata The Right to Bear Arms. Ia membantah semua tuduhan-tuduhan tersebut.

3. Ia beberapa kali mengunjungi konferensi yang diadakan pelobi senjata di Amerika Serikat

Amerika Serikat Tuding Perempuan Ini sebagai Agen Rahasia RusiaThe Daily Beast

Kementerian Hukum Amerika Serikat menyatakan Butina tidak melakukan semua aksinya sendiri. Ia bekerja sama dengan dua warga Amerika Serikat dan seorang pejabat Rusia. Ketiganya tidak disebutkan namanya.

Sementara itu, Butina hadir dalam sejumlah acara yang diselenggarakan oleh NRA. Misalnya, pada 2014 di Indianapolis di mana ia sempat berfoto dengan wakil ketua NRA, Wayne LaPierre. Dalam dokumen pengadilan yang lain, Butina mengatakan NRA "punya pengaruh kuat terhadap partai [Republik]" sehingga penting untuk menjalin relasi dengan mereka.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya