Anjing di Hong Kong Positif COVID-19, Otoritas Imbau Publik Tak Panik

Ini kemungkinan kasus transmisi dari manusia ke hewan

Hong Kong, IDN Times - Seekor anjing dinyatakan "positif lemah" terinfeksi virus corona baru atau COVID-19 di Hong Kong. Ini membuat otoritas kesehatan setempat mengeluarkan imbauan agar para pemilik berhenti mencium hewan peliharaan mereka. Meski begitu, publik disarankan untuk tidak panik dan tetap menjaga peliharaan mereka dengan baik.

Dilansir The Guardian, Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi mengatakan bahwa para pakar sepakat soal hasil tes yang menyebut bahwa anjing itu mempunyai "infeksi level rendah dan ini kemungkinan adalah kasus transmisi manusia ke binatang".

1. Pemilik anjing positif COVID-19

Anjing di Hong Kong Positif COVID-19, Otoritas Imbau Publik Tak PanikSeorang perempuan memakai masker pelindung mencegah penularan COVID-19 menaiki kereta bawah tanah di Seoul, Korea Selatan, pada 20 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

Anjing tersebut berjenis Pomerania. Pemiliknya sendiri sudah terinfeksi COVID-19, tapi anjing itu tidak menunjukkan gejala apa pun.

"Para pemilik hewan peliharaan diingatkan untuk mengadopsi praktik higienis yang baik (termasuk mencuci tangan sebelum dan sesudah berada di sekitar atau memegang binatang, makanan atau kebutuhan mereka, juga menghindari mencium mereka) serta menjaga lingkungan tetap bersih," kata otoritas lokal.

"Orang-orang yang sakit sebaiknya membatasi kontak dengan binatang. Jika ada perubahan kondisi kesehatan hewan peliharaan, sebaiknya secepat mungkin untuk minta saran dokter hewan," tambah mereka. Di Hong Kong sendiri sekarang ada 103 orang yang terinfeksi COVID-19, sedangkan ribuan lainnya mengarantina diri.

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

2. Anjing itu dikarantina oleh pemerintah

Anjing di Hong Kong Positif COVID-19, Otoritas Imbau Publik Tak PanikWarga memakai masker pelindung saat mereka mengendarai sepeda motor pada malam sibuk, saat negeri tersebut sedang terjadi penularan COVID-19, di Beijing, Tiongkok, pada 3 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Informasi yang ambigu sempat muncul di mana beberapa pakar mengatakan jejak virus terdapat di hidung dan mulut si anjing, bukan benar-benar di dalam tubuhnya. Apalagi tidak ada tes lebih lanjut seperti yang dilakukan terhadap manusia sehingga pertanyaan muncul apakah anjing tersebut benar-benar terinfeksi dan bisa menyebarkan virus.

Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan mengonfirmasi bahwa anjing tersebut kemungkinan memang terinfeksi, tapi tak ada bukti berkontribusi terhadap penyebaran. Tidak mau mengambil risiko, pemerintah Hong Kong pun memilih mengarantina anjing itu. "Tes lanjutan akan dilakukan dan dia takkan dilepaskan sampai tes menunjukkan hasil negatif," kata Menteri Kesehatan Sophia Chan Siu-chee seperti dikutip oleh The Star.

3. Pencinta binatang mengingatkan belum ada bukti anjing bisa menyebarkan virus

Anjing di Hong Kong Positif COVID-19, Otoritas Imbau Publik Tak PanikSeorang perempuan memakai masker pelindung saat penularan COVID-19 sedang terjadi di China saat ia berjalan di lapangan terbuka Trocadero di depan Menara Eiffel di Paris, Prancis, pada 1 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes

Kelompok pencinta binatang di Hong Kong mengingatkan publik untuk tidak panik dan tetap waspada. Menurut grup tersebut, anjing itu terinfeksi tapi tidak lantas sama dengan mampu menginfeksi yang lainnya, terutama karena masih belum ada bukti solid.

"Sementara informasinya mengatakan bahwa anjing tersebut terinfeksi level rendah, publik harus mengingat bahwa anjing itu tidak memperlihatkan gejala apa pun. Kami sudah diinformasikan bahwa si anjing sekarang sangat sehat dan dalam kondisi sangat baik di pusat karantina."

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Virus Corona pada Kelelawar Wuhan Tiongkok Berbeda dengan Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya