Ayatollah Ali Khamenei Menangis di Pemakaman Qassem Soleimani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tehran, IDN Times - Proses pemakaman Jenderal Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis dilangsungkan pada Senin (6/1) di Tehran, Iran. Kantor Kepresidenan Iran merilis foto yang memperlihatkan salat jenazah Soleimani dipimpin Ayatollah Ali Khamenei.
Di sebelahnya adalah Presiden Iran Hassan Rouhani. Pemerintah Iran pun menyebut sejumlah jenazah lainnya sebagai "martir dari aksi teroris Amerika". Sementara itu, di luar tempat salat jenazah, puluhan ribu warga Iran memadati jalanan Tehran untuk berkabung sekaligus memprotes pembunuhan Soleimani oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Donald Trump.
1. Khamenei terekam sempat menangis
Berdasarkan foto yang dirilis Kantor Kepresidenan Iran, Khamenei tertangkap kamera seperti sedang menangis. Ini dikonfirmasi oleh kantor berita AFP yang mengunggah video Khamenei tengah meneteskan air mata saat melakukan salat jenazah. Beberapa orang yang turut mengikuti prosesi tersebut juga menangis.
Mengingat Soleimani adalah tokoh yang sangat penting di Iran, pemakamannya pun disiarkan secara langsung di TV nasional. Massa yang berada di jalanan sendiri meneriakkan "Kematian bagi Amerika!" dan sejumlah yel-yel berisi kemarahan lainnya.
Baca Juga: Profil Jenderal Iran Qasem Soleimani yang Tewas di Tangan Amerika
2. Penerus Soleimani turut menyatakan kegeraman kepada Amerika Serikat
Editor’s picks
Sepeninggal Soleimani, Khamenei menunjuk Esmail Ghaani yang sebelumnya adalah Deputi Korps Garda Revolusi Islam. Ia tampak menyalatkan jenazah di samping Rouhani. Ghaani mengklaim di hadapan awak media bahwa Tuhan takkan tinggal diam atas meninggalnya jenderal berusia 63 tahun.
"Tuhan Maha Kuasa berjanji untuk membalas dendam, dan Tuhan adalah pembalas dendam utama. Sudah pasti ada tindakan yang akan diambil," kata Ghani, seperti dilaporkan CBS News.
3. Trump mengancam akan menyerang Iran secara militer jika ada aksi balas dendam
Dilansir dari Reuters, Trump mengatakan tidak tahu apakah akan ada pembalasan dari Iran. "Jika terjadi, maka terjadilah. Jika mereka melakukan sesuatu, akan ada aksi balas dendam luar biasa," ujarnya.
Dalam serangkaian cuitan, Trump mengancam akan menyerang Iran secara militer jika Tehran melukai warga atau kepentingan Amerika Serikat. Ia bahkan secara terang-terangan mengatakan tidak segan menghancurkan sekitar 50-an situs budaya Iran.
Baca Juga: Berpotensi Perang, Serangan Trump ke Iran Terjadi Tanpa Izin Kongres