beIN Media Dituding Lakukan Suap Demi Hak Siar Piala Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kantor Jaksa Agung Swiss (OAG) menuding CEO beIN Media, Nasser al-Khelaifi melakukan suap. Al-Khelaifi yang juga pemilik klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) itu diduga menyuap mantan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.
Al-Khelaifi dituduh menyuap Valcke agar bisa mendapatkan hak siar Piala Dunia.
Dikutip dari The Guardian, al-Khelaifi merupakan salah satu sosok paling berpengaruh dalam sepak bola Eropa dan dunia karena perannya di PSG dan beIN. Fakta itu tak menghentikan OAG untuk menjadikannya subyek investigasi terhadap skandal korupsi yang sudah berlangsung sejak 2015 itu.
Al-Khelaifi diduga melakukan suap agar beIN Media bisa mendapatkan hak siar untuk pertandingan Piala Dunia 2026 dan 2030. beIN Sports, bagian dari beIN Media, sudah membeli hak siar dari FIFA untuk menyiarkan turnamen tersebut di negara-negara kawasan Timur Tengah serta Afrika Utara.
Dalam pernyataannya, Kamis (12/10), OAG menyebut bahwa Valcke diduga menerima suap dari seorang pebisnis di industri hak siar olahraga terkait hak siar untuk negara-negara tertentu pada Piala Dunia 2018, 2022, 2026 dan 2030. "Adapun dari Nasser al-Khelaifi, dia diduga menerima suap dalam kaitannya dengan pemberian hak siar untuk negara-negara tertentu pada Piala Dunia 2026 dan 2030."
Baca juga: Terbukti Korupsi, Bos Samsung Divonis 5 Tahun Penjara
beIN Media membantah tuduhan itu.
Pihak beIN Media pun mengeluarkan pernyataan yang isinya bantahan atas tudingan tersebut. Bahkan, mereka menyatakan OAG sudah menggeledah kantor perwakilan beIN Sports di Prancis dan tak menemukan barang bukti apapun.
"beIN Media Group membantah semua tudingan yang dibuat oleh OAG. Perusahaan akan bekerjasama penuh dengan otoritas terkait dan percaya pada perkembangan investigasi ini," tulis beIN Media.
beIN Media menjadi salah satu kekuatan paling berpengaruh selama beberapa tahun terakhir. Korporasi itu sendiri berkantor pusat di Qatar. Sementara itu, al-Khelaifi disebut-sebut sangat dekat dengan Emir Qatar. Karirnya melesat setelah mengambil alih kepemimpinan di PSG pada 2011.
Baca juga: Olimpiade Terindikasi Korupsi, Bantuan untuk Brasil Dihentikan