Penembakan di Masjid Christchurch: Apa Saja Info Sejauh Ini

Empat ditangkap di Christchurch, salah satunya perempuan

Christchurch, IDN Times - Dua insiden penembakan terjadi di Masjid Al Noor dan Masjid Lindwood yang berlokasi di kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat siang (15/3). Penembakan dilakukan ketika warga Muslim setempat sedang melaksanakan ibadah salat Jumat di dalam masjid.

Baca Juga: [BREAKING] Penembakan di Selandia Baru, 6 WNI Ada di Dalam Masjid 

Polisi belum mengategorikan penembakan ini sebagai aksi terorisme

Penembakan di Masjid Christchurch: Apa Saja Info Sejauh IniANTARA FOTO/REUTERS/SNPA/Martin Hunter

Belum ada pernyataan resmi dari kepolisian mengenai berapa jumlah korban tewas maupun terluka. Mike Bush selaku Kepala Kepolisian Selandia Baru sendiri juga enggan menyebut penembakan di dua masjid pada waktu ibadah salat Jumat sebagai aksi terorisme.

Melalui Twitter, pihak berwenang menginformasikan "menganggap insiden ini masih berlangsung" dan menolak mendiskusikan soal "motivasi para pelaku atau penyebab insiden ini terjadi". Bush juga mengatakan anggotanya menemukan sejumlah alat peledak di dalam kendaraan yang diamankan sebelum penembakan terjadi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia merilis pernyataan resmi

Penembakan di Masjid Christchurch: Apa Saja Info Sejauh IniANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Dalam rilis resmi yang diterima IDN Times, kementerian mengatakan pemerintah Indonesia "mengecam keras" aksi penembakan di Christchurch, Selandia Baru, yang terjadi pada hari Jumat, 15 Maret 2019, pukul 13:40 waktu setempat.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," lanjut pihak kementerian. Indonesia juga berupaya berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memantau situasi, termasuk dengan menerbangkan Duta Besar Tantowi Yahya dari Wellington ke Christchurch.

Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa. Jarak Wellington ke Christchurch adalah 440 km. Pemerintah mengimbau agar WNI di Selandia Baru untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Wellington, +64211950980 dan +64 22 3812 065.

Baca Juga: [BREAKING] Indonesia Kecam Penembakan di Masjid Christchurch 

Perdana Menteri Selandia Baru mengatakan "ini adalah salah satu hari terkelam"

Penembakan di Masjid Christchurch: Apa Saja Info Sejauh Iniinstagram.com/jacindaardern

Ardern menyampaikan pernyataan resmi menyusul insiden penembakan tersebut. "Banyak dari mereka yang terdampak langsung oleh penembakan tadi mungkin saja adalah para imigran di Selandia Baru, mereka bahkan bisa saja pengungsi di sini. Mereka yang sudah memilih Selandia Baru sebagai rumah, dan ini memang rumah mereka," kata Ardern.

"Mereka adalah bagian dari kita. Orang yang melakukan kekerasan ini bukan [bagian dari kita]. Mereka tak punya tempat di Selandia Baru. Tak ada satupun tempat di Selandia Baru untuk aksi kekerasan yang ekstrem seperti itu," lanjutnya. "Saya tak tak bisa memberi konfirmasi apapun di titik ini seputar korban dan kerusakan, tapi apa yang saya bisa katakan adalah bahwa ini sudah jelas merupakan salah satu hari terkelam Selandia Baru."

Baca Juga: [BREAKING] PM Selandia Baru: Hari Ini adalah Hari Terkelam Negara Kami

Empat orang ditangkap, termasuk salah satunya adalah perempuan

Penembakan di Masjid Christchurch: Apa Saja Info Sejauh IniIDN Times/Sukma Shakti

Kepala Kepolisian Selandia Baru Mike Bush mengatakan dalam konferensi pers bahwa pihaknya sudah menangkap empat orang tersangka di mana tiga laki-laki dan satu perempuan. Ia pun menegaskan agar publik tetap waspada dan "tidak berasumsi bahwa situasi bahaya sudah pergi".

Pada hari yang sama, murid-murid sekolah di Selandia Baru menggelar aksi perubahan iklim

Beberapa jam sebelum insiden terjadi, ribuan pelajar di berbagai kota di Selandia Baru, termasuk Christchurch, mengadakan aksi #FridaysForFuture untuk memperjuangkan penanganan perubahan iklim yang lebih progresif.

Greenpeace Selandia Baru yang aktif mempromosikan aksi ini pun menyampaikan rasa duka ketika mengetahui adanya penembakan di dua masjid ketika orang-orang sedang melangsungkan ibadah.

Polisi dilaporkan menangkap satu tersangka

Penembakan di Masjid Christchurch: Apa Saja Info Sejauh IniGoogle Maps

Seperti dilaporkan RNZ, polisi telah menangkap satu tersangka dan sedang menelusuri yang lainnya. Kepala kepolisian setempat mengimbau kepada warga untuk "menutup pintu rumah sampai mendapatkan kabar dari kepolisian lagi".

Enam WNI beribadah di dalam masjid

Penembakan di Masjid Christchurch: Apa Saja Info Sejauh IniRNZ

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kepada IDN Times bahwa ada enam orang warga negara Indonesia yang sedang beribadah di salah satu masjid ketika penembakan terjadi.

"Ada enam WNI di dalam masjid di Christchurch saat penembakan terjadi. Tiga lolos, tiga sedang dicek keberadaannya," ungkap Retno melalui sebuah pesan singkat.

Saksi mata mengatakan darah berceceran di mana-mana

Seorang saksi mata yang berada di Masjid Al Noor mengatakan kepada RNZ bahwa ia melihat setidaknya ada empat orang yang tergeletak di lantai dan "darah berceceran di mana-mana". 

Melalui Twitter, kepolisian mengingatkan bahwa video yang memperlihatkan kebrutalan di dalam masjid beredar luas secara online. "Kami mengimbau dengan sangat agar tautan video tidak disebarkan. Kami bekerja keras untuk menghapusnya," tulis kepolisian.

Kepolisian sempat menginformasikan segera melakukan konferensi pers terkait insiden memilukan ini pada pukul 17.00 waktu setempat. Namun, berdasarkan informasi terakhir, agenda ini diundur 30 menit.

Baca Juga: [BREAKING] Penembakan di Selandia Baru, KBRI Masih Cek Keberadaan WNI

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya