Cegah COVID-19, The Washington Post Anjurkan Karyawan Kerja dari Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington DC, IDN Times - The Washington Post yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat, menganjurkan agar para karyawan yang memungkinkan bekerja dari rumah (work from home), agar segera melakukannya. Anjuran ini disampaikan melalui memo yang dikirimkan oleh manajemen kepada para staf, termasuk redaksi, pada Selasa (10/3).
Dalam memo yang didapatkan Washingtonian, kebijakan ini mulai berlaku pada Rabu (11/3) dan akan berakhir setidaknya pada akhir bulan Maret. Ada lebih dari 1.000 kasus COVID-19 di Amerika Serikat, sedangkan 31 orang dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona tersebut.
1. Manajemen mengatakan langkah ini akan terus dievaluasi
"Kami memutuskan untuk memulai mendorong (tapi tidak mewajibkan) para karyawan untuk bekerja dari rumah jika peran dan perlengkapan kerja Anda membuatnya mungkin, mulai besok sampai akhir bulan," tulis manajemen The Washington Post.
"Kami berniat untuk terus beroperasi penuh meski dengan perubahan lokasi karyawan," lanjut keterangan itu lagi.
Manajemen juga menegaskan kebijakan "akan terus dievaluasi" dan segera menginformasikan kepada para staf jika ada perubahan. Departemen Sumber Daya Manusia The Washington Post juga menjelaskan secara internal apa yang diharapkan terjadi selama kebijakan ini berlangsung.
"Wakil Presiden Sumber Daya Manusia Wayne Connel, akan mengirimkan pemberitahuan segera soal beberapa persoalan tersebut, dan kepala-kepala departemen lainnya akan menindaklanjuti dengan masing-masing tim untuk membantu semuanya mengerti ekspektasi dan tanggung jawab mereka lebih baik sepanjang durasi ini," lanjutnya.
Baca Juga: Korban Tewas Pertama Karena Virus Corona Terjadi di Amerika Serikat
2. Vice Media, Politico, dan The Daily Beast juga menganjurkan kerja dari rumah
Editor’s picks
Sebelumnya, Connell juga menginformasikan bahwa para wartawan The Washington Post yang meliput Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) untuk mengarantina diri sendiri. Ini karena seorang peserta konferensi dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
"Berdasarkan langkah kehati-hatian, kami telah meminta karyawan Post yang menghadiri Konferensi Aksi Politik Konservatif untuk melakukan karantina sendiri selama tujuh hari (mengingat tujuh hari pertama dari kemungkinan masa inkubasi sudah berlalu)," kata Connell dalam sebuah memo.
Politico dan The Daily Beast, dua media yang berlokasi di Washington DC, mengikuti langkah The Washington Post.
"Karantina diri sendiri dilakukan oleh individu-individu yang mungkin telah terpapar hanya langkah pencegahan yang membantu memitigasi penyebaran virus dan merupakan langkah yang akan terus kami lakukan," tulis manajemen Politico, seperti dikutip The Hill.
Vice Media juga mengimbau para karyawan yang memungkinkan menyelesaikan pekerjaan di rumah untuk melakukannya sejak Senin (9/3). Langkah ini diambil setelah muncul laporan yang belum terkonfirmasi bahwa ada satu staf Vice Media di kantor Brooklyn, New York, yang terinfeksi COVID-19.
3. CNN dan The New York Times membatasi perjalanan yang dianggap tidak perlu
Sedangkan organisasi media besar lainnya seperti CNN dan The New York Times memutuskan membatasi semua perjalanan bisnis yang dinilai "tidak perlu". Michael Grynbaum, wartawan The New York Times yang mendapatkan memo soal keputusan CNN tersebut, mengungkapkannya lewat Twitter.
"CNN membatasi dengan ketat semua perjalanan karyawan, termasuk domestik, karena virus corona, menurut memo yang baru keluar," tulis ia di twit-nya pada Senin (2/3). "Seluruh perjalanan antar-benua harus disetujui langsung oleh Jeff Zucker," tambahnya, merujuk kepada Presiden CNN Worldwide.
The Daily Beast melaporkan The New York Times membatasi "perjalanan bisnis yang tidak perlu" ke dan dari Tiongkok. Media tersebut juga mengimbau staf agar menghindari bepergian ke Asia serta Italia bagian Utara. Sementara itu, Wall Street Journal biro Washington DC mengatakan para reporternya mungkin boleh melakukan perjalanan domestik, tapi akan membatalkan keikutsertaan dalam konferensi.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Inggris Positif Terjangkit Virus Corona