Cina Tolak Bahas Masalah Hong Kong pada Pertemuan G20

Cina dan Amerika Serikat akan saling berhadapan

Hong Kong, IDN Times - Pemerintah Cina menegaskan menolak jika masalah Hong Kong dibahas dalam pertemuan G20 di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni mendatang. Demonstrasi yang terjadi di Hong Kong selama dua minggu diikuti sekitar dua juta orang. Mereka memadati jalanan kota dan kompleks gedung negara.

Inti dari protes berskala besar itu adalah rencana pemerintah Hong Kong meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi ke Cina. Masyarakat Hong Kong khawatir ini akan semakin memperkuat kontrol Beijing. Apalagi Cina tidak punya rekam jejak sistem legal yang transparan dan adil.

1. Pernyataan itu disampaikan asisten menteri luar negeri

Cina Tolak Bahas Masalah Hong Kong pada Pertemuan G20ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Asisten Menteri Luar Negeri Cina Zhang Jun mengatakan kepada awak media bahwa tidak ada negara asing yang boleh mendiskusikan isu Hong Kong, ketika 20 negara ekonomi besar bertemu akhir pekan ini.

"Apa yang bisa saya katakan secara pasti adalah bahwa G20 takkan mendiskusikan soal Hong Kong. Kami tak akan mengizinkan G20 membicarakan soal Hong Kong," ucap Zhang, seperti dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Kecewa pada Pemerintah, Ribuan Warga Hong Kong Kembali Turun ke Jalan

2. Hong Kong adalah masalah internal China

Cina Tolak Bahas Masalah Hong Kong pada Pertemuan G20ANTARA FOTO/REUTERS/Ann Wang

Zhang menyebutkan apa yang terjadi di Hong Kong merupakan urusan domestik Cina, sehingga negara lain dilarang mengintervensi, meski hanya menyinggung nya. "Hong Kong adalah wilayah administratif khusus di Cina. Persoalan Hong Kong murni sebuah masalah internal bagi Cina," kata Zhang.

"Tidak boleh ada negara lain yang berhak mengintervensi. Tidak peduli di tempat apa, memakai metode apa saja, kami tak kan membiarkan negara atau orang mana pun untuk mencampuri urusan dalam negeri Cina."

3. Massa kembali berdemonstrasi sejak Jumat

Cina Tolak Bahas Masalah Hong Kong pada Pertemuan G20ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Warga Hong Kong kembali berunjuk rasa di kompleks gedung pemerintah dan legislatif pada Jumat pagi (21/6). Mereka turun ke jalan lagi karena merasa kecewa terhadap Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, yang tidak mengacuhkan tuntutan demonstran untuk menghapus permanen Rancangan Undang-Undang Ekstradisi.

Sebelumnya, mereka menetapkan tenggat Kamis (20/6), bagi Lam untuk memenuhi tuntutan tersebut. Mereka juga menuntut otoritas Hong Kong membebaskan peserta unjuk rasa yang ditangkap. Joshua Wong, seorang tokoh utama demonstrasi, menilai justru sikap Lam itu yang akan membuat masalah Hong Kong dibicarakan sampai ke pertemuan G20.

4. Demonstran percaya ini lebih dari sekadar ekstradisi

Cina Tolak Bahas Masalah Hong Kong pada Pertemuan G20ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Anak-anak muda menjadi ujung tombak demonstrasi di Hong Kong. Berpakaian serba hitam, mereka tidak ragu-ragu mengepalkan tangan dan meneriakkan tuntutan. Tak sedikit yang berhadapan dengan aparat keamanan. Menurut laporan New York Times, mereka mengaku berkomitmen memenuhi jalanan Hong Kong, karena masalah ini lebih dari sekadar ekstradisi.

"Hukum ekstradisi berbahaya bagi hidup kami. Begitu lolos, aturan hukum kami akan hancur tanpa bisa diperbaiki lagi," ujar Zack Ho, pelajar sekolah menengah atas berusia 17 tahun. Mereka memandang ini adalah "perjuangan terakhir" untuk melawan intervensi pemerintah Cina.

5. Cina dan Amerika Serikat akan saling berhadapan

Cina Tolak Bahas Masalah Hong Kong pada Pertemuan G20ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Sementara, masing-masing kepala negara China dan Amerika Serikat dipastikan akan menghadiri pertemuan G20. Selain isu Hong Kong, publik penasaran agenda yang akan dibicarakan Xi Jinping dan Donald Trump. Kedua negara sedang dalam pusat perhatian, setelah terlibat perang dagang yang panas.

Pendirian China jelas terkait isu domestik. Dalam prinsip non-intervensi yang diadopsi Beijing dinyatakan bahwa China menghormati kedaulatan negara lain, begitu juga sebaliknya. 

Baca Juga: "One Country, Two Systems" Jadi Alasan Hong Kong Beda dengan Cina

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya