#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai Negara

Tua dan muda turun ke jalan #ClimateStrike

Jakarta, IDN Times - Ada yang istimewa pada Jumat (20/9) kali ini. Warga masyarakat, terutama anak-anak muda, di berbagai penjuru dunia melakukan protes damai #ClimateStrike untuk memperluas kesadaran tentang perubahan iklim dan mengajak publik semakin mencintai lingkungan.

Di beragam kota di dunia, para peserta aksi yang juga dikenal sebagai #FridaysForFuture ini menyampaikan tuntutan kepada pemerintah agar membuat kebijakan yang ramah lingkungan, misalnya melarang penggunaan plastik sekali pakai sampai menghentikan konsumsi batubara.

Ini 10 potret yang menggambarkan antusiasme peserta aksi #ClimateStrike di sejumlah negara:

1. Pemuda dan pemudi di Yogyakarta, Indonesia, meminta pemerintah untuk mendeklarasikan darurat perubahan iklim

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraWarga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Iklim (Jampiklim) melakukan aksi damai #ClimateStrike untuk mengajak masyarakat agar peduli terhadap lingkungan di Titik Nol Km Yogyakarta pada 20 September 2019. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

2. Pelajar di Accra, Ghana, memutuskan keluar kelas dan memilih menyebarluaskan pesan kesadaran tentang dampak perubahan iklim

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraSiswa dan siswi Ghana ketika protes damai #ClimateStrike pada 20 September 2019. twitter.com/ActionAidGhana

Baca Juga: Millennials 12 Kota Siap Ramaikan Aksi Iklim Greta Thunberg di Jakarta

3. Tak ketinggalan para pelajar muda di New Delhi yang menuntut pemerintah untuk memperhatikan lingkungan hidup

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraPara pelajar muda di New Delhi, India, saat mengikuti protes perubahan iklim pada 20 September 2019. twitter.com/YouthKiAwaaz

4. Menurut Greenpeace Australia, ada 80.000 peserta #ClimateStrike di Sydney. Wow!

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraPeserta aksi #ClimateStrike berkumpul di Sydney, Australia, pada 20 September 2019. twitter.com/kymtje

5. Dari anak SD hingga orangtua turun ke jalan untuk menyuarakan pesan "anti-perubahan iklim" di Ghana

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraPara pelajar dan anak muda Uganda saat melakukan protes damai #ClimateStrike di Kampala pada 20 September 2019. twitter.com/Fridays4FutureU

6. Masyarakat Skotlandia berpartisipasi dalam aksi #ClimateStrike di mana salah satu peserta membawa pesan "keluarkan kepalamu dari pasir" untuk menyindir pemerintah yang menolak mengakui darurat perubahan iklim

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraWarga Skotlandia memenuhi jalanan untuk melakukan #ClimateStrike pada 20 September 2019. twitter.com/GreenpaceGlas

7. Greenpeace Jepang menyebut ada 2.800 anak-anak dan pemuda-pemudi di Tokyo yang ikut aksi #ClimateStrike

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraAnak-anak muda di Tokyo, Jepang, menggelar aksi #ClimateStrike pada 20 September 2019. twitter.com/GreenpeaceJP

8. "Tidak ada Planet B," begitu isi pesan yang dibawa peserta aksi di Belanda untuk menyadarkan bahwa kita hanya punya satu bumi

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraSalah seorang perempuan peserta aksi #ClimateStrike membawa plakat di Amsterdam, Belanda, pada 20 September 2019. twitter.com/clarabosco

9. Di tengah terik matahari, remaja-remaja di Afrika Selatan tidak patah semangat dalam melakukan aksi. Salah satunya menuntut ada energi terbarukan

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraAnak-anak muda di Klerksdorp, Afrika Selatan, turut menggelar aksi #ClimateStrike pada 20 September 2019. twitter.com/350

10. Begitu juga dengan para anak muda di Kenya yang mengingatkan publik bahwa "tidak ada alasan lagi, selamatkan planet kita"

#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai NegaraPara pemuda di Kenya turun ke jalan untuk menggelar aksi #ClimateStrike di Nairobi pada 20 September 2019. twitter.com/decoalonize

Rupanya meski dipisahkan jarak dan perbedaan waktu, banyak warga dunia meyakini hal yang sama bahwa planet kita sedang dalam keadaan sakit dan harus segera diselamatkan. Aksi pamungkas sendiri akan digelar di New York, Amerika Serikat, pada hari yang sama. 

Baca Juga: Murid Sekolah di 112 Negara Lakukan Aksi Perubahan Iklim

Topik:

Berita Terkini Lainnya