#ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai Negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ada yang istimewa pada Jumat (20/9) kali ini. Warga masyarakat, terutama anak-anak muda, di berbagai penjuru dunia melakukan protes damai #ClimateStrike untuk memperluas kesadaran tentang perubahan iklim dan mengajak publik semakin mencintai lingkungan.
Di beragam kota di dunia, para peserta aksi yang juga dikenal sebagai #FridaysForFuture ini menyampaikan tuntutan kepada pemerintah agar membuat kebijakan yang ramah lingkungan, misalnya melarang penggunaan plastik sekali pakai sampai menghentikan konsumsi batubara.
Ini 10 potret yang menggambarkan antusiasme peserta aksi #ClimateStrike di sejumlah negara:
1. Pemuda dan pemudi di Yogyakarta, Indonesia, meminta pemerintah untuk mendeklarasikan darurat perubahan iklim
2. Pelajar di Accra, Ghana, memutuskan keluar kelas dan memilih menyebarluaskan pesan kesadaran tentang dampak perubahan iklim
Baca Juga: Millennials 12 Kota Siap Ramaikan Aksi Iklim Greta Thunberg di Jakarta
3. Tak ketinggalan para pelajar muda di New Delhi yang menuntut pemerintah untuk memperhatikan lingkungan hidup
4. Menurut Greenpeace Australia, ada 80.000 peserta #ClimateStrike di Sydney. Wow!
5. Dari anak SD hingga orangtua turun ke jalan untuk menyuarakan pesan "anti-perubahan iklim" di Ghana
Editor’s picks
6. Masyarakat Skotlandia berpartisipasi dalam aksi #ClimateStrike di mana salah satu peserta membawa pesan "keluarkan kepalamu dari pasir" untuk menyindir pemerintah yang menolak mengakui darurat perubahan iklim
7. Greenpeace Jepang menyebut ada 2.800 anak-anak dan pemuda-pemudi di Tokyo yang ikut aksi #ClimateStrike
8. "Tidak ada Planet B," begitu isi pesan yang dibawa peserta aksi di Belanda untuk menyadarkan bahwa kita hanya punya satu bumi
9. Di tengah terik matahari, remaja-remaja di Afrika Selatan tidak patah semangat dalam melakukan aksi. Salah satunya menuntut ada energi terbarukan
10. Begitu juga dengan para anak muda di Kenya yang mengingatkan publik bahwa "tidak ada alasan lagi, selamatkan planet kita"
Rupanya meski dipisahkan jarak dan perbedaan waktu, banyak warga dunia meyakini hal yang sama bahwa planet kita sedang dalam keadaan sakit dan harus segera diselamatkan. Aksi pamungkas sendiri akan digelar di New York, Amerika Serikat, pada hari yang sama.
Baca Juga: Murid Sekolah di 112 Negara Lakukan Aksi Perubahan Iklim