Debat Capres Partai Demokrat: Cina dan Nuklir Ancam Amerika Serikat

Amerika Serikat akan menggelar Pilpres pada 2020

Miami, IDN Times - Partai Demokrat memulai proses seleksi peserta Pilpres 2020 dengan menggelar debat calon presiden pada Rabu (26/6) malam. Debat yang diikuti oleh 10 orang kandidat tersebut membahas sejumlah isu, termasuk persepsi ancaman terhadap Amerika Serikat.

Tidak ada persetujuan yang solid di antara masing-masing capres mengenai topik ini. Beberapa mengidentifikasi Cina sebagai aktor yang mengancam keamanan negara. Sedangkan yang lainnya menyebut proliferasi nuklir Iran dan perubahan iklim.

1. Empat kandidat menyinggung soal Cina

Debat Capres Partai Demokrat: Cina dan Nuklir Ancam Amerika SerikatANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar

Debat ditayangkan di stasiun televisi NBC News. Dalam salah satu sesi, empat kandidat menyinggung China sebagai ancaman. Keempatnya adalah John Delaney (mantan anggota DPR negara bagian Maryland), Amy Klobuchar (senator dari Minnesota), Julian Castro (mantan Menteri Pembangunan Perumahan Rakyat dan Urban), dan Tim Ryan (anggota DPR dari negara bagian Ohio).

Hanya saja, mereka tidak diberikan waktu yang cukup untuk menjelaskan mengapa Cina adalah ancaman geopolitik bagi Amerika Serikat. Saat ini, kedua negara sedang terlibat perang dagang yang sengit. Donald Trump sendiri dijadwalkan akan bertemu dengan Xi Jinping saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, 28-29 Juni esok.

Baca Juga: Sambut KTT G20, Nenek-nenek di Osaka Rilis Video Musik Funky Rap

2. Cina disandingkan dengan isu lainnya

Debat Capres Partai Demokrat: Cina dan Nuklir Ancam Amerika SerikatANTARA FOTO/REUTERS/David Gray

Dalam waktu yang sangat singkat, keempatnya hanya mampu menjawab seperlunya. "Tantangan geopolitik terbesar adalah Cina, tapi ancaman geopolitik terbesar tetap lah senjata nuklir," kata Delaney. Sementara Castro menilai "Cina dan perubahan iklim" merupakan ancaman terbesar.

Sedangkan menurut Klobuchar, Cina adalah "ancaman ekonomi" bagi Amerika Serikat, tapi "ancaman terbesar sekarang adalah apa yang terjadi di Timur Tengah dengan Iran". Ryan sendiri tegas mengatakan Cina satu-satunya isu yang sangat membahayakan bagi keamanan Amerika Serikat. "Mereka menyapu bersih kita di seluruh dunia, secara ekonomi," tambahnya.

3. Proliferasi nuklir dan perubahan iklim diyakini menjadi ancaman juga

Debat Capres Partai Demokrat: Cina dan Nuklir Ancam Amerika SerikatANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

Jawaban lain diberikan oleh senator dari New Jersey, Cory Booker. Ia menilai masalah kesepakatan nuklir antara Iran dan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, menjadi kekhawatiran utama. Ia juga berpendapat langkah Trump untuk meninggalkan kesepakatan tersebut pada 2018 adalah sebuah kesalahan.

Dua kandidat lainnya menyatakan sepakat dengan Booker. Mereka adalah Klobuchar dan Tulsi Gabbard (anggota DPR dari Hawaii). Sedangkan bagi Elizabeth Warren (senator dari Massachusetts) dan Bete O'Rourke (anggota DPR dari Texas) ancaman utama yang harus diwaspadai Amerika Serikat adalah perubahan iklim.

4. Trump berulang kali menyalahkan Cina dan juga memutuskan meninggalkan Perjanjian Paris

Debat Capres Partai Demokrat: Cina dan Nuklir Ancam Amerika SerikatANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Sikap kandidat Partai Demokrat barangkali masih belum seagresif Trump. Ketika melakoni kampanye Pilpres 2016, Trump berulangkali menyalahkan Cina atas berkurangnya lapangan kerja di Amerika Serikat dalam jumlah signifikan. Trump juga menyebut Beijing telah memanfaatkan Amerika Serikat sehingga timbul ketidakseimbangan dalam perdagangan.

Sehubungan dengan perubahan iklim, Trump sudah meninggalkan Perjanjian Paris. Pemerintahannya juga menolak laporan para ilmuwan bahwa perubahan iklim adalah masalah nyata. Beberapa bulan lalu, ia mencuitkan bahwa "keseluruhan krisis iklim ini bukan hanya berita palsu, tapi juga ilmu pengetahuan palsu".

5. Beberapa kandidat berkata akan melakukan negosiasi yang lebih baik dengan Iran

Debat Capres Partai Demokrat: Cina dan Nuklir Ancam Amerika SerikatANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Terkait Iran, Booker berkata jika ia terpilih, dirinya akan mengurus masalah ini dengan membuat kesepakatan yang lebih baik dari sebelumnya. "Kita perlu mengikuti sebuah kesepakatan, tapi saya tidak akan berkata bahwa saya akan bergabung lagi dengan kesepakatan yang sudah ada," ujar Booker.

Dua kandidat lainnya, Klobuchar dan Gabbard, sepakat dengan Booker. Insiden yang baru terjadi antara Amerika Serikat dan Iran membuat mereka khawatir. Kedua negara bersitegang dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah Iran menembak drone Amerika Serikat.

Baca Juga: 10 Menit Sebelum AS Serang Iran, Trump Mengaku Berubah Pikiran

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya