Di Tengah Pandemik, Taiwan Tuding WHO Bermain Politik dengan Tiongkok

Taiwan bukan anggota WHO karena Tiongkok keberatan

Taipei, IDN Times - Sebagai badan kesehatan dunia, WHO menjadi rujukan banyak pihak di tengah pandemik COVID-19. Melalui WHO, negara-negara bisa memberikan perkembangan situasi penyebaran virus corona baru di lokasi masing-masing. Di saat bersamaan, mereka juga bisa mengakses informasi yang dibagikan oleh pemerintah lain maupun WHO sendiri.

Namun, bagi Taiwan kenyataannya berbeda. Hubungan WHO dan Taiwan canggung sampai muncul tudingan dari Taipei bahwa lembaga PBB tersebut telah bermain politik walau ada situasi darurat yang mengancam nyawa manusia. Tuduhan tersebut dilontarkan setidaknya sejak awal wabah COVID-19 terjadi.

1. Taiwan bukan anggota WHO karena PBB tidak mengakuinya, dan dianggap bagian dari Tiongkok

Di Tengah Pandemik, Taiwan Tuding WHO Bermain Politik dengan TiongkokPresiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan keterangan pers mengenai situasi wabah virus corona di negaranya, di Pusat Pengendalian Penyakit di Taipei, Taiwan, pada 7 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Fabian Hamacher

Hal pertama yang perlu diketahui adalah bahwa Taiwan tidak berstatus sebagai anggota WHO. Ini karena status itu hanya diberikan kepada anggota PBB atau melalui persetujuan Majelis Kesehatan Dunia (WHA). PBB sendiri tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka, melainkan bagian dari Tiongkok, meski Taiwan tak pernah berada di bawah yurisdiksi Beijing.

Dengan begitu, pemerintah Taiwan tidak diikutsertakan dalam berbagai pertemuan darurat tentang kesehatan maupun rapat-rapat yang melibatkan para pakar dalam skala global sejak 2016. WHA juga dilaporkan menolak partisipasi Taiwan dalam pertemuan yang berlangsung beberapa tahun terakhir.

Akibatnya, dalam konteks pandemik COVID-19, kasus di Taiwan dijadikan satu dengan Tiongkok. Padahal, sampai Selasa (31/3) Taiwan hanya melaporkan total 306 kasus dan lima kematian. Ini sangat kontras dengan Tiongkok dengan total lebih dari 82.000 kasus dan 3.300 kematian.

Pemerintah Taiwan pun sempat memprotes WHO yang memberi label "sangat berisiko tinggi" terhadap negaranya karena sistem yang diadopsi lembaga itu menyamakan Taiwan dengan Tiongkok. Beijing pun dituding mencampur-adukkan masalah kesehatan dengan kepentingan geopolitik.

2. Taiwan memprotes WHO soal partisipasi di tengah pandemik COVID-19

Di Tengah Pandemik, Taiwan Tuding WHO Bermain Politik dengan TiongkokPresiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, pusat penyebaran virus COVID-19, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/Xie Huanchi/Xinhua via REUTERS

Taiwan merasa dirugikan oleh WHO karena meski melaporkan total kasus yang relatif rendah, pemerintah Vietnam, Italia dan Filipina memberlakukan larangan kunjungan dari pulau tersebut. Keputusan itu pada akhirnya dicabut oleh Vietnam dan Filipina usai mengetahui duduk persoalannya.

Baru-baru ini, Taiwan mengungkap bahwa WHO tidak membagikan informasi terkait jumlah kasus dan penanganan COVID-19 yang diberikannya kepada negara-negara lain. Sebelumnya, Taiwan mengatakan WHO tidak memedulikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya pada awal wabah terjadi. 

Reuters mengutip komentar pemerintah Taiwan yang menilai ini sama dengan WHO bermain politik dengan nyawa penduduk Taiwan. Taipei menilai WHO tunduk pada tekanan Beijing untuk mengeliminasi partisipasinya dalam organisasi itu. Apalagi WHO beberapa kali memuji Tiongkok perihal penanganan virus corona baru.

Minggu lalu WHO mengaku mengikuti perkembangan COVID-19 di Taiwan dan terus bekerja sama dengan para pakar kesehatan di sana. Geram, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou menegaskan bahwa WHO perlu "terus mengkaji sejumlah pembatasan tidak masuk akal yang dijatuhkan kepada Taiwan berdasarkan pertimbangan politik".

"Oleh karena ini, berbagai lembaga kesehatan di banyak negara tidak mengerti situasi terkini, kebijakan pencegahan dan langkah-langkah karantina perbatasan Taiwan dari informasi yang disediakan oleh WHO," kata Ou. "Ini menunjukkan apa yang dikatakan WHO dalam pernyataannya bahwa organisasi itu belajar dari semua wilayah, termasuk Taiwan, untuk membagikan 'langkah terbaik' dengan dunia berbeda dari fakta sebenarnya."

Baca Juga: Pujian WHO kepada Tiongkok di Tengah Tudingan Sikap Tidak Netral

3. Wawancara petinggi WHO dengan seorang jurnalis soal Taiwan viral di internet

Di Tengah Pandemik, Taiwan Tuding WHO Bermain Politik dengan TiongkokSeorang pelanggan memakai masker berbelanja di supermarket Carrefour saat penyebaran virus COVID-19, di Taipei, Taiwan, pada 21 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ben Blanchard

Canggungnya hubungan WHO dan Taiwan semakin terlihat saat Asisten Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward melakukan wawancara melalui sambungan video dengan jurnalis media Hong Kong, RTHK, pada Jumat (27/3). Dalam wawancara itu, jurnalis Yvonne Tong bertanya tentang penanganan COVID-19, termasuk di Taiwan yang dianggap sukses.

Oleh karena itu, Tong bertanya apakah dengan keberhasilan Taiwan maka WHO akan mempertimbangkan untuk menjadikannya anggota. Aylward tidak menanggapi pertanyaan itu untuk beberapa detik. Ia lalu mengaku tak bisa mendengar pertanyaan Tong. Wawancara berlanjut sebelum akhirnya Tong kembali menyinggung soal Taiwan.

Entah karena Aylward sengaja mengakhiri atau sambungan internetnya mendadak terputus, wawancara pun berhenti. Tong kembali menghubungi Aylward dan mengajukan pertanyaan yang sama tentang Taiwan. "Kita sudah membahas soal Tiongkok. Dan saat Anda melihat berbagai area berbeda di Tiongkok, semua melakukan tugas yang cukup baik," jawab Aylward.

Setelah video wawancara viral, WHO membela keputusan Aylward untuk tidak mendiskusikan masalah keanggotaan Taiwan. "Pertanyaan mengenai keanggotaan Taiwan di WHO bergantung kepada negara-negara anggota WHO, bukan staf WHO," tulis WHO di situs resminya. "WHO tengah bekerja bersama dengan semua otoritas kesehatan yang menghadapi pandemik virus corona, termasuk pakar kesehatan Taiwan."

Baca Juga: Virus Corona Jadi Ujian Politik dan Diplomatik Tiongkok 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya