'Dia itu Monster': Kritikan Khashoggi Soal Putra Mahkota Arab Saudi

Arab Saudi diduga meretas ponsel rekan Khashoggi

Istanbul, IDN Times - Mendiang wartawan Jamal Khashoggi terkenal sangat kritis terhadap Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Dalam pesan WhatsApp kemudian terungkap jika penilaian Khashoggi terhadap MBS jauh lebih tajam.

1. Khashoggi menilai sang Putra Mahkota sebagai 'monster' yang haus akan korban

'Dia itu Monster': Kritikan Khashoggi Soal Putra Mahkota Arab SaudiANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

CNN mendapatkan potongan percakapan WhatsApp pribadi Khashoggi dengan aktivis Arab Saudi yang juga mengasingkan diri di Kanada, Omar Abdulaziz, ketika sedang menyinggung perihal bin Salman. Dalam sebanyak lebih dari 400 pesan lewat aplikasi tersebut, Khashoggi menyebut MBS sebagai "seorang monster pac man".

Berikut ini cuplikan percakapan antara keduanya:

Khashoggi: Penangkapan-penangkapan terjadi secara tidak sah dan tak menguntungkannya (menurut logika), tapi tirani tidak punya logika, tapi dia mencintai kekuatan, penindasan dan kebutuhan untuk memamerkannya. Dia seperti seorang monster "pac man" semakin banyak korban yang ia makan, semakin meningkat keinginannya. Aku takkan terkejut jika penindasan akan terjadi pada mereka yang mendukungnya, kemudian yang lain dan lain dan seterusnya. Hanya Tuhan yang tahu.

Abdulaziz: Luar biasa. Apakah ada kemungkinan ketika dia jadi raja akan mengampuni mereka? Dalam gestur untuk menunjukkan pengampunan dan pemberian maaf.

Khashoggi: Ini yang dikatakan oleh logika, tapi aku tak lagi percaya pada itu untuk menganalisis apa yang ada di pikirannya.

Baca Juga: Beberapa Aktivis HAM Arab Saudi Dilaporkan Mengalami Penyiksaan

2. Khashoggi dan rekannya berencana memakai media sosial untuk memerangi propaganda kerajaan

'Dia itu Monster': Kritikan Khashoggi Soal Putra Mahkota Arab SaudiANTARA FOTO/REUTERS/Faisal Al Nasser

Baik Khashoggi maupun Abdulaziz tak hanya berhenti pada mengkritik pemerintah Arab Saudi. Sebelum Khashoggi meninggal, keduanya berencana untuk membuat sebuah gerakan di media sosial untuk meminta pertanggungjawaban pihak kerajaan dan kroni-kroni mereka. Mereka menyebutnya 'lebah siber'.

Sejak Oktober 2017 hingga Agustus 2018, mereka merancang rencana untuk menggunakan internet sebagai alat yang diharapkan bisa menggiring pada reformasi di Arab Saudi. Keduanya ingin merangkul anak-anak muda Arab Saudi agar punya resistensi terhadap propaganda negara.

Modalnya adalah nama besar Khashoggi dan jumlah followers Abdulaziz sebanyak 340.000 di Twitter. Bahkan, uang untuk operasional rencana ini pun sudah sempat dikirimkan oleh Khashoggi sebanyak Rp71 juta kepada Abdulaziz.

Ini adalah salah satu percakapan Khashoggi dan Abdulaziz terkait rencana tersebut:

Abdulaziz: Aku akan mengirimkan sebuah ide singkat tentang kerja tentara elektronik.

Khashoggi: Laporan brilian. Aku akan mengurus soal uangnya. Kita harus melakukan sesuatu. Kamu tahu, kadang aku terpengaruh serangan mereka dan membenci mengirimkan cuitan.

3. Hanya saja, pemerintah Arab Saudi mengetahui rencana mereka yang membuat Khashoggi bertanya-tanya

'Dia itu Monster': Kritikan Khashoggi Soal Putra Mahkota Arab SaudiANTARA FOTO/Courtesy TRT World/Handout via REUTERS

Rencana itu belum sempat terwujud, tapi kerajaan Arab Saudi sudah mengendusnya pada awal Agustus lalu. Abdulaziz menerima informasi tersebut dan langsung meneruskannya kepada Khashoggi. Dalam percakapan WhatsApp itu juga terlihat Khashoggi heran bagaimana cara pemerintah negaranya tahu tentang ini.

Abdulaziz: Begitu mereka mendengar soal lebah siber, mereka sangat khawatir dan terganggu, para pejabat itu. Mereka menangkap banyak orang dan menggeledah banyak tempat. Aku merasakan stressnya memiliki kelompok dan komunikasi. Aku lega Anda ada di luar negeri dan aman.

Khashoggi: Bagaimana mereka tahu? Keluarga aman.

Abdulaziz: Aku sudah mulai membuat beberapa grup. Aku sudah mulai mengerjakan beberapa hal dan pasti ada kesalahan. Puluhan orang pasti terlibat dalam ini. Bisa Anda bayangkan kakakku berkata Omar jangan mengirim cuitan soal Kanada atau tentang lebah siber. Kalau aku lakukan, aku bisa masuk penjara.

4. Ada dugaan bahwa telepon genggam Abdulaziz telah diretas

'Dia itu Monster': Kritikan Khashoggi Soal Putra Mahkota Arab SaudiANTARA FOTO/REUTERS/Osman Orsal

Pada November kemarin, Abdulaziz membeberkan ke publik untuk pertama kalinya bahwa ia melakukan percakapan dengan Khashoggi lewat media sosial. Ini ia lakukan setelah sejumlah peneliti dari Citizen Lab milik University of Toronto, Kanada, mengungkap bahwa telepon genggam Abdulaziz sudah diretas dengan memakai perangkat lunak canggih yang sering digunakan militer.

Bill Marczak, salah satu peneliti, menyebut perangkat lunak itu merupakan temuan firma Israel bernama NSO Group. Pemerintah Arab Saudi, kata Marczak, meminta firma tersebut mengimplementasikannya kepada sejumlah warga yang kerap mengkritik mereka. Tak hanya Abdulaziz, setidaknya dua aktivis lain juga dilaporkan jadi target.

Pengacara Abdulaziz pun menggugat NSO Group dengan tudingan melanggar hukum internasional melalui penjualan perangkat lunak kepada rezim otoriter yang kemudian dipakai untuk menindas rakyat. Sementara itu, NSO Group bersikeras bahwa teknologinya membantu pemerintah mengurangi kejahatan dan sudah sah menurut pemerintah Israel.

"Bila ada kecurigaan mengenai penyalahgunaan, kami akan menyelidikinya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, termasuk menangguhkan atau memberhentikan kontrak," kata NSO Group dalam pernyataan resmi. Sementara itu, pemerintah Arab Saudi belum berkomentar terkait tuduhan ini.

5. Khashoggi tewas pada awal Oktober dalam pembunuhan terencana di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul

'Dia itu Monster': Kritikan Khashoggi Soal Putra Mahkota Arab SaudiANTARA FOTO/REUTERS/Murad Sezer

Abdulaziz mengatakan bahwa ada orang suruhan MBS yang meminta bertemu dengannya di Montreal pada Mei lalu. Mereka menyarankan kepada Abdulaziz agar datang ke Kedutaan Besar Arab Saudi untuk mengambil sejumlah dokumen. Ia mengaku Khashoggi melarangnya untuk mengikuti permintaan itu. Sayangnya, Khashoggi justru yang menurutinya.

Selama ini pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa MBS tidak terlibat sama sekali dengan pembunuhan Khashoggi. Mereka menegaskan kematian Khashoggi adalah pembunuhan terencana yang dilakukan oleh petugas-petugas keamanan. Investigasi terhadap kasus ini masih terus berjalan.

Baca Juga: CIA Simpulkan Putra Mahkota Saudi Perintahkan Pembunuhan Khashoggi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya