Dikritik karena Minum Obat Malaria, Ini Pembelaan Diri Donald Trump

Ia mengaku minum hydroxychloroquine untuk lawan virus corona

Washington DC, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela diri soal keputusannya minum obat malaria hydroxychloroquine untuk melawan virus corona. Pembelaan diri tersebut disampaikannya usai menemui sejumlah senator di gedung Capitol Hill, Washington DC, pada Selasa (19/5).

Sehari sebelumnya, Trump mengaku mengonsumsi hydroxychloroquine sejak seminggu terakhir. Pengakuannya pun langsung mendapatkan kritik dari berbagai pihak sebab tidak ada bukti obat tersebut mampu mengobati COVID-19. Bahkan, pakar medis mengingatkan ada risiko jika mengonsumsinya padahal tidak sedang sakit malaria.

1. Trump menyebut itu adalah keputusan pribadi setiap orang untuk meminum obat

Dikritik karena Minum Obat Malaria, Ini Pembelaan Diri Donald TrumpPresiden Amerika Serikat Donald Trump saat konferensi pers bersama Dr. Anthony Fauci, Wakil Presiden Mike Pence, Dr. Deborah Birx dan Laksamana Brett Giroir di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 17 April. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Kepada para reporter yang menemuinya, Trump menilai tidak ada yang salah dengan keputusannya untuk meminum hydroxychloroquine sebagai langkah pencegahan terhadap virus corona. "Saya pikir itu memberikan Anda tambahan level keselamatan," kata dia, seperti dikutip The Hill.

"Namun, Anda bisa bertanya kepada banyak dokter yang mendukung penggunaan obat itu. Banyak pekerja di garis depan takkan bekerja kecuali mereka meminum hydroxy," klaim Trump. "Ini adalah sebuah keputusan individu."

Pada hari yang sama, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan dirinya tidak memakai obat tersebut. "Saya tak (meminumnya), tapi saya takkan marah kepada warga Amerika mana pun yang menuruti saran dokter mereka," kata Pence kepada Fox News.

"Hydroxychloroquine adalah obat yang sudah ada selama lebih dari 40 tahun untuk perawatan malaria. Namun, di proses awal ini, FDA (Administrasi Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat) mengizinkan apa yang disebut pemakaian tanpa label di mana dokter bisa memberi resep hydroxychloroquine dan aturan yang mereka anggap tepat," tambahnya.

2. Bulan lalu FDA memperingatkan risiko kesehatan karena mengonsumsi hydroxychloroquine untuk merawat atau mencegah COVID-19

Dikritik karena Minum Obat Malaria, Ini Pembelaan Diri Donald TrumpPetugas membersihkan area sekitar podium sebelum pengarahan harian satuan tugas wabah virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 13 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Apa yang dikatakan Pence bisa diperdebatkan. Dalam pernyataan resmi pada akhir April lalu, FDA mengingatkan "penggunaan hydroxychloroquine atau chloroquine untuk COVID-19 di luar rumah sakit atau percobaan klinis karena ada risiko masalah detak jantung".

"Hydroxychloroquine dan chloroquine tidak memperlihatkan keamanan dan efektivitas untuk merawat maupun mencegah COVID-19," tegas FDA. "Pasien yang juga memiliki masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung dan ginjal kemungkinan akan mengalami risiko lebih tinggi terhadap masalah-masalah jantung saat menerima obat-obatan itu."

Baca Juga: Obama Sindir Trump sebagai Orang Dewasa yang Masih seperti Anak-anak

3. Usai pengakuan Trump, FDA memperlihatkan sikap lunak

Dikritik karena Minum Obat Malaria, Ini Pembelaan Diri Donald TrumpPresiden Amerika Serikat Donald Trump meninggalkan tempat setelah memberikan pengarahan harian kepada satuan tugas COVID-19 bersama Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional untuk Penyakit Alergi dan Menular, di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 26 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Posisi FDA yang tegas terhadap pemakaian hydroxychloroquine untuk pasien COVID-19 melunak setelah pengakuan Trump bahwa dirinya mengonsumsi obat itu. "Keputusan untuk meminum obat apa pun secara mutlak merupakan sebuah keputusan antara setiap pasien dan dokter mereka," kata Komisioner FDA Dr. Stephen Hahn kepada CNBC.

"Hydroxychloroquine dan chloroquine sudah disetujui oleh FDA untuk dipakai merawat malaria, lupus dan rheumatoid arthritis (peradangan sendi)," tambahnya. Dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley juga membela keputusan sang presiden menggunakan hydroxychloroquine. Ia sudah mendiskusikan bukti pro dan kontra dengan Trump di mana kesimpulannya adalah potensi keunggulannya melebihi risiko relatifnya.

Baca Juga: Presiden Trump: WHO adalah Badan Boneka Tiongkok

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya