Dikurung Akibat Virus Corona, Pelari Tiongkok Maraton di Dalam Rumah

Pelari Pan Shancu viral di media sosial Tiongkok

Beijing, IDN Times - Seorang warga Hangzhou di Provinsi Zhejiang, Tiongkok, sukses berlari sebanyak 6.250 putaran di tengah mewabahnya virus corona jenis baru yang oleh badan kesehatan dunia (WHO) disebut sebagai COVID-19.

Menariknya, laki-laki bernama Pan Shancu tersebut tidak melakukannya di sirkuit lari seperti pada umumnya, melainkan di area ruang tamu rumahnya.

The Guardian melaporkan bahwa Hangzhou adalah salah satu kota yang ditutup pemerintah Tiongkok pada awal Februari lalu. Pan, seorang pelari maraton, mengaku tidak bisa duduk diam saja menanti penutupan berakhir yang tidak diketahui kapan waktu itu tiba.

1. Pan berlari memutari ruang tamu yang setara dengan jarak 50 kilometer

Dikurung Akibat Virus Corona, Pelari Tiongkok Maraton di Dalam RumahPenumpang memakai masker dan kantong plastik berjalan di luar stasiun kereta Shanghai di Shanghai, Tiongkok, saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru, pada 9 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Dalam unggahan di media sosial Weibo, Pan memperlihatkan bukti aplikasi yang mencatat total putaran dan jaraknya berlari. Ia menulis bahwa masing-masing putaran di ruang tamunya setara dengan delapan meter. Selama empat jam, 48 menit dan 44 detik, aplikasi Pan menunjukkan ia sanggup menyelesaikan lebih dari 6.000 putaran.

"Saya belum keluar rumah sama sekali dalam beberapa hari terakhir, hari ini saya tak bisa lagi hanya duduk diam!" tulisnya. "Satu putaran sekitar delapan meter--saya berlari 50 kilometer, menyelesaikannya dalam 4:48:44, berkucuran keringat, rasanya luar biasa!" tambahnya.

Baca Juga: Tiongkok Percepat Penyediaan Obat untuk Atasi Virus Corona

2. Warga lainnya mencoba kalahkan Pan, tapi banyak yang ragu

Dikurung Akibat Virus Corona, Pelari Tiongkok Maraton di Dalam RumahWarga memakai masker pelindung menyusul penularan virus corona baru, saat perjalanan pagi mereka di stasiun, di Hong Kong, pada 10 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Apa yang dilakukan Pan viral di media sosial Tiongkok pada pekan lalu. Ini menginspirasi seorang warga lainnya di kota Xi’an untuk membuat rekor berikutnya. Dilaporkan South China Morning Post, laki-laki bernama Cheng Yanchun dengan akun "Cheng Dadu" mengklaim telah berlari 100 kilometer di dalam apartemennya pada 4 Februari lalu.

Menurut pengakuannya, ia berlari sebanyak 12.500 putaran dalam waktu delapan jam, enam menit dan 22 detik. Seperti Pan, Cheng juga menyertakan tangkapan layar dari sebuah aplikasi pencatat jarak dan waktu lari yang ia gunakan. Namun, banyak yang meragukan bahwa Cheng benar-benar sukses menempuh jarak tersebut.

Cheng mengunggah video yang memperlihatkannya berlari dan sejumlah netizen menilai ia terlalu lamban. "Pelari biasa menempuh maraton sepanjang 42 kilometer dalam waktu lebih dari empat jam, kurang lebih. (Pelari) 100 kilometer non-stop seharusnya butuh waktu lebih dari 10 jam. Saya menyebutnya garis keras jika Anda bisa berlari 10 kilometer di dalam rumah (dengan kecepatan seperti itu)," tulis seorang netizen.

Lainnya juga menyoroti hal serupa. "Perhatikan kecepatannya--itu sekitar 10 menit per kilometer, yang mana [perlu] 16 jam untuk menempuh 100 kilometer, dan pencatat GPS miliknya juga mati, ini sering terjadi. Bagaimana bisa itu benar-benar 100 kilometer?" tulis netizen tersebut.

Cheng pun membalas komentar-komentar itu. "Berlari 100 kilometer di dalam rumah sama sekali tak sulit. Dua hari sebelumya, di rumah juga, saya menyelesaikan maraton penuh dan dua setengah maraton penuh. Yang itu (100 kilometer), delapan jam dipakai untuk memperjuangkan hasil. Jika Anda tambahkan istirahat dan penyesuaian, waktunya sekitar 10 jam," katanya.

3. Lebih dari 1.100 orang meninggal akibat virus

Dikurung Akibat Virus Corona, Pelari Tiongkok Maraton di Dalam RumahAnggota tim medis yang ditugaskan untuk memindahkan pasien diduga atau positif virus corona baru ke lokasi perawatan yang ditentukan memakai baju pelindung di Kunming, provinsi Yunnan, Tiongkok, pada 9 Februari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Per Rabu (12/2), WHO melaporkan ada lebih dari 1.100 orang meninggal akibat virus corona dengan mayoritas merupakan warga Tiongkok daratan. Dalam waktu 24 jam, Tiongkok mencatat ada 97 kematian baru dan tambahan 2.015 kasus secara nasional. Secara global, ada 44.653 kasus virus corona di lebih dari 20 negara.

Beberapa acara olahraga di Tiongkok pun dibatalkan. Misalnya pada Januari lalu, Asosiasi Atletik Asia tak jadi menggelar Kejuaraan Dalam Ruangan yang seharusnya berlangsung di Hangzhou. Sedangkan pemerintah Tiongkok dikabarkan menyarankan agar balap mobil Formula 1 diundur saja.

Shanghai semestinya jadi tuan rumah Formula 1 pada 9 April mendatang. Fox Sports melaporkan bos asosiasi olahraga balap motor dunia, FIA, sedang mendiskusikan nasib ajang tersebut. Sementara itu, Formula E yang dijadwalkan terjadi pada 21 Maret di Sirkuit Sanya sudah resmi dibatalkan.

Baca Juga: LBM Eijkman Punya Laboratorium Pendeteksi Virus Corona

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya