Donald Trump Batal Dipecat Setelah Dinyatakan Tak Bersalah oleh Senat

DPR memakzulkan Trump pada Desember lalu

Washington DC, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan tidak bersalah oleh Senat, sehingga tetap menjabat hingga hasil Pilpres 2020 diumumkan. Hasil keputusan ini disampaikan pada Rabu (5/2).

Dikutip dari BBC, berdasarkan voting, sebanyak 52 anggota Senat menilai, Trump tidak melakukan dua pelanggaran yang dituduhkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Desember lalu. Sedangkan, 48 lainnya menyatakan setuju memecat Trump.

1. DPR menganggap Trump terbukti melakukan penyalahgunaan kekuasaan

Donald Trump Batal Dipecat Setelah Dinyatakan Tak Bersalah oleh SenatKetua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi (D-CA) mengumumkan pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat untuk sidang pemakzulan senat terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada konferensi pers di U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, pada 15 Januari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis)

Trump resmi dimakzulkan DPR pada 18 Desember 2019. Ketua DPR Nancy Pelosi, yang memimpin sidang pemakzulan mengesahkan, Trump terbukti kuat layak dimakzulkan. Ada dua tuduhan terhadap Trump, dan keduanya disetujui suara mayoritas yang didominasi Partai Demokrat.

Tudingan pertama, Trump telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Ia dianggap melanggar sumpah karena memanfaatkan posisinya sebagai presiden untuk menekan Ukraina, demi kepentingan pribadinya dalam Pemilu 2020.

Baca Juga: Ini Alasan Donald Trump Resmi Dimakzulkan oleh DPR Amerika Serikat

2. DPR menilai Trump terbukti menghalang-halangi penyelidikan

Donald Trump Batal Dipecat Setelah Dinyatakan Tak Bersalah oleh SenatKetua Dewan Perwakilan Amerika Serikat Nancy Pelosi (D-CA) memberikan keterangan pers usai sidang pemakzulan di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat, pada 18 Desember 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Tuduhan kedua yang menyebabkan Trump dimakzulkan, adalah upaya menghalangi proses investigasi DPR. Secara tertulis, ia dituduh memerintahkan Gedung Putih melakukan pembangkangan terhadap pemanggilan saksi-saksi selama penyelidikan atas tudingan yang pertama. 

Berbeda dengan DPR yang dikuasai Partai Demokrat, Senat didominasi Partai Republik. Sebenarnya hasil ini sudah diprediksi jauh-jauh hari oleh banyak orang. Apalagi, dalam proses penentuan aturan pemakzulan, Partai Republik menolak pemanggilan saksi-saksi, termasuk yang mungkin akan memberatkan Trump.

3. Hasil pemakzulan disampaikan setelah Trump melakukan pidato tahunan

Donald Trump Batal Dipecat Setelah Dinyatakan Tak Bersalah oleh SenatKetua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi (D-CA) menyobek naskah pidato Presiden AS Donald Trump setelah pidato kenegaraan pada rapat bersama Senat AS di House of Chamber od the U.S. Capitol, di Washington, Amerika Serikat, pada 4 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst)

Menariknya, keputusan Senat untuk mempertahankan Trump pada posisinya dikeluarkan hanya berselang kurang dari 24 jam, sejak ia menyampaikan pidato tahunan di Gedung Capitol. Bahkan, Trump berpidato di ruangan yang jadi tempat DPR bersidang untuk memakzulkan dirinya.

Ketua DPR Nancy Pelosi yang memimpin proses pemakzulan pun sempat menyobek kertas pidato Trump. Kejadian ini tertangkap kamera-kamera media nasional, sehingga langsung menjadi pembicaraan hangat di media sosial.

Trump langsung bereaksi, begitu Senat menyatakan ia tidak bersalah. Di Twitter, ia mengunggah video yang isinya mencemooh Senator Partai Republik Mitt Romney dan mantan Presiden Barack Obama. Romney adalah satu-satunya Senator dari partai pendukung Trump yang menyatakan ia bersalah.

Sedangkan, tim kampanye Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa ia "kini saatnya kembali pada urusan rakyat Amerika Serikat". Tim kampanye Trump juga menyebut "hoaks pemakzulan ini akan menjadi miskalkulasi terburuk dalam sejarah politik Amerika". Saat ini, Trump sedang berusaha terpilih untuk kedua kalinya dalam Pilpres 3 November mendatang.

Baca Juga: 5 Hal Ini Perlu Diketahui Non-Warga Amerika soal Pemakzulan Trump

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya