Dipecat dari Kursi Wapres, Pria Ini Jadi Presiden Zimbabwe

Harare, IDN Times - Emmerson Mnangagwa dilaporkan siap disumpah untuk menjadi presiden Zimbabwe yang baru. Mnangagwa menggantikan diktator Robert Mugabe yang mengundurkan diri setelah berkuasa selama 37 tahun. 

Mnangagwa sempat dipecat oleh Mugabe dari posisi wakil presiden.

Dikutip dari BBC, Mnangagwa akan disumpah menjadi presiden pada Jumat (24/11) waktu setempat. Ada hal menarik dari karir politik pria berusia 75 tahun tersebut. Sebelum akhirnya diputuskan untuk menempati posisi tertinggi, Mnangagwa pernah terlebih dulu dipecat oleh Mugabe dari kursi wakil presiden pada 6 November lalu. Saat itu, Mugabe menuding Mnangagwa berencana untuk menggulingkannya.

Kemudian, Mnangagwa mengungsikan diri ke Afrika Selatan dan dikabarkan mengonsolidasikan kekuatan dari sana.

Ia kembali ke Zimbabwe pada 22 November dengan status pahlawan yang diberikan oleh para pendukungnya. Selain sebagai presiden, Mnangagwa juga didaulat menjadi ketua partai berkuasa, Zanu-PF, menggantikan Mugabe.

Baca juga: Robert Mugabe, Diktator Berusia Hampir Seabad yang Akhirnya Lengser

Mnangagwa berjanji menyediakan lapangan kerja di Zimbabwe yang ia sebut demokratis.

Seperti dilaporkan The Telegraph, bus-bus kini tengah disiapkan untuk mengangkut para pendukung Mnangagwa ke lokasi pelantikan di sebuah stadion berkapasitas 60.000 orang. Sebelumnya, ia sempat mengatakan kepada masyarakat Zimbabwe bahwa mereka sedang menjadi saksi mata "sebuah demokrasi baru dan penuh".

Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa ada sejumlah pihak yang mengkritik bahwa ia menjadi presiden karena kudeta yang dilakukan oleh pihak militer yang berada di belakangnya. Dikenal sebagai 'Si Buaya' karena dugaan keterlibatan pembunuhan massal pada 1980-an, Mnangagwa berjanji kepada rakyat bahwa ia akan menciptakan lapangan kerja baru.

"Kita ingin perekonomian kita tumbuh, kita ingin perdamaian, kita ingin lapangan pekerjaan, lapangan pekerjaan, lapangan pekerjaan," ucapnya saat pidato pada Rabu lalu. Saat ini, diprediksi ada 90 persen rakyat Zimbabwe yang menjadi pengangguran.

Sementara itu, pihak oposisi yang berbalik mendukungnya berharap ia mampu mengakhiri "kultur korupsi" di pemerintahan. 

Mugabe sendiri sempat menolak untuk mengundurkan diri ketika Zimbabwe mengalami krisis kepemimpinan selama delapan hari pada pertengahan November lalu. Ia juga sempat menunjuk sang istri, Grace, untuk menggantikannya sebagai presiden menyusul kesehatannya yang memburuk.

Namun, pihak militer langsung mengambil alih pemerintahan dan parlemen mengadakan sidang untuk membahas pemakzulannya. Melalui sebuah surat yang diberikan kepada ketua parlemen pada 21 November, Mugabe akhirnya menyatakan pengunduran dirinya.

Baca juga: Dikepung Militer, Presiden Zimbabwe Tetap Tolak Mundur