Erdogan Percaya PBB akan Selidiki Kematian Mohamed Morsi

Erdogan klaim Morsi "dibunuh" dan Mesir harus tanggung jawab

Istanbul, IDN Times - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengaku percaya bahwa Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan melakukan penyelidikan terhadap kematian Mohamed Morsi. Erdogan menyebut meninggalnya mantan Presiden Mesir tersebut "mencurigakan" dan PBB akan meminta pertanggung jawaban.

Morsi, satu-satunya Presiden Mesir yang dipilih secara demokratis pada 2012, tewas pada Senin (17/6). Ia menghembuskan nafas terakhir setelah menghadiri persidangan di pengadilan Cairo. Menurut laporan otoritas Mesir, Morsi menderita serangan jantung, kemudian pingsan saat bersidang.

1. Erdogan ingin agar pemerintah Mesir diadili

Erdogan Percaya PBB akan Selidiki Kematian Mohamed MorsiANTARA FOTO/Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

"Saya percaya PBB akan menempatkan kematian Morsi yang mencurigakan ke dalam agendanya dan meminta pertanggung jawaban mereka yang terlibat," kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers di hadapan wartawan-wartawan asing di Istanbul.

Reuters melaporkan bahwa Erdogan berusaha agar pemerintah Mesir "disidang" di pengadilan internasional. Ia bahkan menyerukan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bertindak dan mencari keadilan atas kematian Morsi yang ia sebut sebagai "seorang martir".

2. Erdogan menuding Mesir telah membunuh Morsi

Erdogan Percaya PBB akan Selidiki Kematian Mohamed MorsiANTARA FOTO/Oksuz/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

Sebelumnya, Erdogan mengatakan kepada publik bahwa dirinya yakin Morsi tidak meninggal secara natural. Pemerintah Mesir, menurut Erdogan, bertanggung jawab atas kematian mendiang salah satu petinggi Ikhwanul Muslimin itu. Tudingan tersebut ia sampaikan pada Rabu (19/6) ketika sedang berkampanye di hadapan para pendukungnya di Istanbul.

"Mohamed Morsi jatuh tergeletak di lantai pengadilan selama 20 menit dan otoritas tidak membantunya. Inilah kenapa saya berkata Morsi tidak meninggal, dia dibunuh," ujar Erdogan, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Profil Mohamed Morsi: Dipilih Demokratis, Lengser di Tangan Militer

3. Mesir mengecam pernyataan Erdogan

Erdogan Percaya PBB akan Selidiki Kematian Mohamed MorsiANTARA FOTO/REUTERS/Murad Sezer

Menyusul klaim dan tudingan Erdogan tersebut, pemerintah Mesir pun mengeluarkan respons resmi. Dalam pernyataan yang diperoleh AFP pada Kamis (20/6), Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengecamnya sebagai sesuatu yang "tidak bertanggung jawab".

Hubungan Mesir dan Turki sendiri memang sudah memburuk sejak Morsi tak lagi berstatus sebagai presiden. Erdogan termasuk pemimpin negara yang secara terbuka mendukung kepresidenan Morsi. Era kepemimpinannya pun berlangsung sangat singkat yaitu sejak 2012 hingga 2013.

Begitu ia digantikan oleh Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, banyak anggota Ikhwanul Muslimin yang melarikan diri ke Turki karena organisasi tersebut kini sudah dilarang beraktivitas di Mesir.

4. Pejabat PBB mengatakan perlu ada investigasi terhadap kematian Morsi

Erdogan Percaya PBB akan Selidiki Kematian Mohamed MorsiANTARA FOTO/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/File Photo

Sementara itu, juru bicara Komisioner Tinggi HAM PBB, Rupert Colville, sempat mengatakan bahwa pihaknya meminta adanya "investigasi yang menyeluruh dan transparan" terhadap kematian Morsi. Menurutnya, ini perlu dilakukan sebab kematian Morsi tergolong mendadak ketika ia masih berstatus sebagai tahanan.

"Kematian apapun yang mendadak di dalam penjara harus diikuti oleh investigasi segera, imparsial, menyeluruh dan transparan oleh sebuah badan independen untuk mengklarifikasi penyebab kematian," ucapnya.

Pernyataan tersebut juga menimbulkan kritik dari pemerintah Mesir. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Hafez, menilai pernyataan Colville "dipolitisasi dan kekanak-kanakan". Ia menilai ada yang memanfaatkan kematian Morsi untuk kepentingan politik.

5. Morsi tidak dimakamkan sesuai permintaan keluarga

Erdogan Percaya PBB akan Selidiki Kematian Mohamed MorsiANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Abd El-Ghany/File Photo

Jenazah Morsi dimakamkan di wilayah terpencil di luar kota Cairo pada Selasa (18/6). Anak laki-laki Morsi berkata kepada Associated Press bahwa pemerintah Mesir menolak menguburkan ayahnya di pemakaman keluarga yang berlokasi di Provinsi Sharqiyah. Tidak dijelaskan alasan mengapa permintaan tersebut tidak dituruti oleh pemerintah.

Di saat bersamaan, muncul kecurigaan bahwa Morsi disiksa selama masa kurungan. Mantan ketua komite urusan luar negeri di parlemen Inggris, Crispin Blunt, yang memimpin evaluasi independen terhadap pemenjaraan Morsi pada Maret 2018 berpendapat harus ada investigasi.

"Kami menemukan bahwa penahanannya memenuhi batas minimum penyiksaan sesuai dengan hukum Mesir dan internasional," ujar Blunt kepada The Guardian. "Kematian Dr. Morsi ketika masa kurungan menunjukkan ketidakmampuan Mesir untuk memperlakukan tahanan sesuai dengan hukum Mesir dan internasional."

Baca Juga: Parlemen Setujui Amandemen, Presiden Mesir Bakal Menjabat Hingga 2030

Topik:

Berita Terkini Lainnya