Hong Kong Laporkan Pasien Kedua yang Tewas karena Virus Corona

Ia adalah laki-laki berumur 70 tahun

Hong Kong, IDN Times - Otoritas kesehatan Hong Kong melaporkan kematian kedua akibat virus corona baru atau COVID-19 pada Rabu (19/2). Dilansir dari Reuters, ia adalah seorang laki-laki berumur 70 tahun yang memang memiliki sejumlah penyakit sebelumnya.

Di Hong Kong sendiri ada 62 kasus virus corona hingga saat ini, termasuk pasien yang baru meninggal tersebut. Ia mengembuskan napas terakhir usai dirawat intensif di Rumah Sakit Princess Margaret.

Sementara itu, sebelumnya pasien yang meninggal di Filipina  adalah seorang warga Tiongkok dari Wuhan yang berusia 44 tahun. Virus diduga sudah berada dalam masa inkubasi sebelum ia tiba di Filipina pada akhir Januari.

Sedangkan warga Hong Kong yang meninggal dunia pada awal Februari lalu, tercatat pernah mengunjungi Wuhan. Ia pergi bersama sang ibu yang kini juga terinfeksi virus corona.

1. Total kematian di Tiongkok daratan lebih dari 2.000 jiwa

Hong Kong Laporkan Pasien Kedua yang Tewas karena Virus CoronaPekerja medis rumah sakit pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) menyiapkan bungkusan TCM saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru di Fuzhou, provinsi Jiangxi, Tiongkok, pada 17 Februari 2020. Foto diambil tanggal 17 Februari 2020. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Sementara itu, hingga Rabu (19/2) pagi ini, jumlah kematian di Tiongkok daratan mencapai 2.008 jiwa dengan 132 kematian terjadi dalam kurun waktu 24 jam dan terjadi di Provinsi Hubei.

Dalam periode yang sama, ada 1.749 kasus baru di mana 1.693 di antaranya berada di provinsi itu. Di seluruh Tiongkok daratan, total kasus menyentuh angka 74.185.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat tinggi di Beijing pada Jumat (14/2) bahwa wabah ini merupakan sebuah "tes besar bagi sistem pemerintahan dan kapasitas pemerintahan nasional". Menurutnya, Tiongkok terbukti masih gagal dalam memberikan respons darurat.

"Tidak ada persiapan yang cukup untuk sebuah bencana - asesmen risiko, riset dan manajemen mendalam untuk situasi darurat tidak ada," kata Xi, seperti dikutip South China Morning Post.

"Ada pengawasan dan sistem peringatan dini yang tidak mumpuni, dan fondasi manajemen darurat yang perlu dikuatkan," lanjutnya lagi.

Baca Juga: [UPDATE] Per Hari Ini, 2.008 Orang Meninggal Akibat Virus Corona

2. Jepang melaporkan kematian pertama

Hong Kong Laporkan Pasien Kedua yang Tewas karena Virus CoronaWarga menggunakan masker dan kacamata pelindung saat berjalan di jalan sempit dekat trotoar Qianmen, akibat mewabahnya virus corona di negara tersebut, di Beijing, Tiongkok, pada 18 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang)

Kasus kematian pertama akibat virus corona baru di Jepang, terjadi pada Kamis (13/2). NHK melaporkan, korban yang meninggal merupakan seorang perempuan berusia 80-an tahun. Korban adalah warga Prefektur Kanagawa yang berlokasi dekat dengan ibu kota Tokyo.

Pada 22 Januari lalu, wanita tersebut mendatangi rumah sakit, dan mengaku mengalami letih. Sejak itu, dokter memonitor kondisi kesehatannya hingga ia didiagnosis menderita pneumonia hingga harus dirawat inap di rumah sakit pada 1 Februari.

Lima hari kemudian, kondisi pernapasannya menurun. Ia pun dipindahkan ke rumah sakit lain untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Pada Rabu (12/2), ketika kesehatannya memburuk, dokter melakukan tes dan hasilnya menunjukkan ia positif terinfeksi virus corona.

Tragisnya, hasil tes keluar setelah perempuan tersebut wafat. Tak ada catatan ia pernah bepergian ke luar negeri.

3. Evakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess dimulai hari ini

Hong Kong Laporkan Pasien Kedua yang Tewas karena Virus CoronaSeorang pria menggunakan masker wajah melewati patung yang dipasangi masker dekat trotoar Qianmen, akibat mewabahnya virus corona di negara tersebut, di Beijing, Tiongkok, pada 18 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang

Menteri Kesehatan Jepang menyatakan, para tamu dan kru kapal pesiar Diamond Princess yang sudah dikonfirmasi negatif virus corona boleh meninggalkan lokasi mulai Rabu (19/2). Dilaporkan NHK, Menteri Katsunobu Kato menginformasikan, seluruh penumpang sudah menjalani tes usap tenggorokan per Senin (17/2). 

Lebih lanjut, Kato menegaskan harapannya agar setiap penumpang yang sehat bisa segera kembali ke rumah masing-masing, dan kementeriannya siap membantu memastikan ini berjalan lancar. Mereka punya waktu tiga hari sejak Rabu untuk meninggalkan kawasan Pelabuhan Yokohama.

Baca Juga: Virus Corona Menghantui Kinerja Perdagangan Indonesia di Awal Tahun

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya