India Blokir PUBG Mobile dan Ratusan Aplikasi Tiongkok Lainnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 118 aplikasi buatan atau yang berhubungan dengan Tiongkok tidak bisa diakses lagi di India. Ini lantaran pada Rabu, 2 September 2020, pemerintah setempat mengumumkan pemblokiran terhadap aplikasi-aplikasi tersebut.
Berdasarkan keterangan pers yang diunggah di situs resmi pemerintah, Kementerian Teknologi dan Informasi India mengungkap semua aplikasi yang sudah diblokir, dengan alasan "membahayakan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan tata tertib umum".
1. India mengaku menerima laporan transfer data ke server asing
Menurut kementerian, pihaknya menerima berbagai laporan adanya penyalahgunaan aplikasi buatan Tiongkok, baik di Android maupun iOS, yaitu berupa transfer data pengguna ke server yang berlokasi di luar India.
"Dengan kekuatan berdaulat, pemerintah India memutuskan memblokir penggunaan aplikasi-aplikasi tertentu, baik di telepon genggam maupun di perangkat lainnya yang memakai internet," kata kementerian.
"Langkah ini akan menjaga kepentingan dari pengguna telepon genggam dan internet di India. Keputusan ini adalah langkah berdasarkan target untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kedaulatan ruang siber India."
2. PUBG dan WeChat di antara daftar aplikasi yang diblokir
Publik bisa melihat daftar lengkap 118 aplikasi yang diblokir pemerintah. Beberapa nama terbilang sangat populer tidak hanya di India, tapi di berbagai negara. Misalnya, mesin pencarian Baidu, layanan pesan instan WeChat, layanan e-commerce Taobao, serta Beauty Camera Plus untuk foto dan video.
Editor’s picks
Namun, yang paling menonjol tentu saja game PUBG Mobile Lite yang dimainkan banyak sekali orang di dunia. Aplikasi itu dirilis dan didistribusikan di India oleh perusahaan teknologi Tiongkok Tencent. Di India, ada lebih dari 40 juta pengguna aktif.
Sebelumnya pada akhir Juni, publik dikejutkan dengan keputusan India memblokir aplikasi video singkat TikTok yang juga sangat terkenal. Kini, pemerintah memutus akses publik ke TikTok, dengan ikut memblokir VPN yang digunakan setelah aplikasi itu dinyatakan haram.
Kelompok advokasi digital di New Delhi, Software Law and Freedom Centre, mengaku khawatir dengan kebijakan pemerintah. "Sayangnya India tak punya hukum perlindungan data dan kebijakan keamanan siber yang komprehensif," kata kelompok itu, seperti dikutip TechCrunch.
"Pemblokiran menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pembahasan komite sebagaimana keputusan eksekutif untuk memblokir aplikasi-aplikasi atau situs-situs itu," tambahnya.
3. Konflik perbatasan memicu kebijakan pemblokiran oleh India
India dan Tiongkok terlibat konflik terbuka pada Juni lalu di kawasan perbatasan yang berada di Himalaya. Puluhan tentara India meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Ini disebabkan saling klaim sebuah teritori yang belum menemukan ujungnya.
Aksai Chin, kawasan di Himalaya, dikontrol oleh Tiongkok. Tetapi, India mengklaim area tersebut sebagai bagian dari Ladakh, sebuah wilayah di negara itu. Perang terjadi sejak 1962 dan gencatan senjata tidak menghasilkan kesepakatan bersama soal perbatasan kedua negara.
Yang muncul yaitu Line of Actual Control (LAC) di mana tujuan dibentuknya adalah sekadar untuk mencegah perang terbuka. LAC merupakan sebuah garis demarkasi yang dibuat India dan Tiongkok setelah terjadi gencatan senjata pada 1962.
Bahkan, sampai kini India dan Tiongkok tidak pernah sepaham tentang berapa panjangnya dan mencakup area mana saja. Perseteruan pada Juni lalu disebut sebagai yang paling berdarah dalam 45 tahun terakhir