Ini Cara Pasukan AS Selamat dari Serangan Iran ke Pangkalan Al Asad

Lahir perdebatan soal niat Iran serang Amerika Serikat

Baghdad, IDN Times - Serangan misil Iran ke pangkalan udara Al Asad di Irak pada 8 Januari lalu, tidak menghasilkan korban jiwa maupun luka sama sekali. Rupanya ini karena pasukan Amerika Serikat yang berada di lokasi tersebut, sudah lebih dulu sembunyi di bungker. Persenjataan mereka juga telah diamankan.

Demikian kata dua petugas Irak yang berada di lokasi kejadian kepada Reuters. Menurut mereka, kunci menghindari serangan setidaknya 22 misil yang diluncurkan Tehran itu, adalah kesadaran bahwa mereka akan jadi sasaran serangan. Sekitar delapan jam sebelumnya, pasukan AS di Al Asad mendapat informasi rencana Iran tersebut.

1. Pasukan AS disebut sampai tahu waktu serangan Iran dilakukan

Ini Cara Pasukan AS Selamat dari Serangan Iran ke Pangkalan Al AsadPoster komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis dan komandan militer Iran Qassem Soleimani tergantung di pintu ladang minyak West Qurna-1, yang dioperasikan oleh ExxonMobil, di Basra, Irak, pada 9 Januari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Essam al-Sudani)

Salah satu sumber dari intelijen Irak pun mengatakan tentara Amerika Serikat mengetahui kapan waktu serangan dilakukan. Menurutnya, mereka terlihat "sangat sadar" bahwa pangkalan udara mereka akan diserang Iran "setelah tengah malam".

Benar saja, misil Iran yang diluncurkan untuk membalas kematian Jenderal Qassem Soleimani itu mendarat di tempat sasaran sekitar pukul 01.30. Puluhan misil itu merusak "bungker-bungker kosong yang sudah dievakuasi sebelumnya". Alhasil, tak ada satu pasukan Amerika Serikat pun yang terluka maupun kehilangan nyawa.

Baca Juga: Atlet Olimpiade Iran Kimia Alizadeh, Putuskan 'Kabur' dari Negaranya

2. Pangkalan Amerika Serikat di Al Asad tak menyediakan banyak opsi untuk berlindung

Ini Cara Pasukan AS Selamat dari Serangan Iran ke Pangkalan Al AsadYang terlihat seperti kerusakan baru di pangkalan udara Amerika Serikat di Al Asad, Irak, terlihat dalam foto satelit yang diambil tanggal 8 Januari 2020. (ANTARA FOTO/Planet/Handout via REUTERS)

Berdasarkan foto satelit, pangkalan Amerika Serikat di Al Asad terbilang rentan terhadap serangan udara. Tempat tersebut tak punya pertahanan memadai untuk menangkal serangan misil balistik. Artinya, tanpa informasi bahwa mereka jadi target, hasil akhirnya bisa lain, di mana kemungkinan akan ada korban berjatuhan.

Seperti dilaporkan CNN, Amerika Serikat tak membangun fasilitas apa pun di pangkalan yang merupakan salah satu yang tertua dan terbesar di Irak tersebut. Apalagi, untuk bertahan dari serangan-serangan semacam itu. Mereka bahkan menamai pangkalan Al Asad sebagai "kekacauan".

3. Amerika Serikat mengklaim intelijen mereka yang mengetahui rencana serangan balik Iran

Ini Cara Pasukan AS Selamat dari Serangan Iran ke Pangkalan Al AsadSeorang Marinir Amerika Serikat dengan 2nd Battalion, 7th Marines, ditugaskan ke Komando Pusat Satgas Respon Krisis Khusus Laut Udara Darat (SPMAGTF-CR-CC) 19.2, mengawasi pasukannya saat ia mengawasi keamanan di kompleks Kedubes Amerika Serikat di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. (ANTARA FOTO/U.S. Marine Corps/Sgt. Kyle C. Talbot/Handout via REUTERS)

Komandan di pangkalan tersebut mengatakan, peringatan pertama akan adanya serangan balik Iran datang dari sinyal rahasia intelijen Amerika Serikat pada 7 Januari malam. Sekitar pukul 23.00, sebagian besar tentara dievakuasi untuk berlindung di dalam bungker. Hanya sedikit yang diizinkan keluar, misalnya pilot drone dan penjaga menara. Sebelum pukul 04.00, serangan itu berakhir.

Jenderal Mark Milley selaku kepala Pimpinan Staf Gabungan mengatakan, intelijen Amerika Serikat berperan besar dalam mengetahui rencana itu. Kepada USA Today, ia juga memuji sistem peringatan dini yang bekerja dengan baik, sehingga tak ada korban di pangkalan Amerika Serikat itu. Padahal, kata dia, tujuan Iran jelas untuk menciptakan kerusakan parah.

4. Irak mengaku dapat bocoran soal rencana serangan balik dari Iran

Ini Cara Pasukan AS Selamat dari Serangan Iran ke Pangkalan Al AsadJet tempur Angkatan Udara Amerika Serikat F-35A, dari Fighter Wings ke-388 dan ke-428, membentuk "elephant walk" saat latihan di Hill Air Force Base, Utah, Amerika Serikat, pada 6 Januari 2020. (Foto diambil tanggal 6 Januari 2020. ANTARA FOTO/U.S. Air Force/R. Nial Bradshaw/Handout via REUTERS)

Berbeda dengan Amerika Serikat, Perdana Menteri Irak Adil Abdul Mahdi mengaku Iran memberitahukan tentang rencana serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat pada tengah malam. Artinya, ini hanya sesaat sebelum misil-misil itu benar-benar diluncurkan.

Seorang diplomat Arab berkata kepada CNN, Irak kemudian menyampaikan informasi itu kepada Amerika Serikat. Namun, Iran tidak membocorkan mengenai lokasi spesifiknya. Pemerintah Iran belum menanggapi laporan-laporan berbeda soal bagaimana militer Amerika Serikat mengetahui serangan tersebut terlebih dulu.

5. Muncul perdebatan apakah Iran sengaja menghindari jatuhnya korban

Ini Cara Pasukan AS Selamat dari Serangan Iran ke Pangkalan Al AsadPresiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence berbicara dengan penasihat Gedung Putih saat rapat membahas serangan rudal Iran ke fasilitas Amerika Serikat di Irak, di Situation Room Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 7 Januari 2020. (ANTARA FOTO/The White House/Handout via REUTERS)

Pertanyaan lain tentang peristiwa tersebut adalah soal tujuan utama Iran. Jika benar bahwa Tehran membocorkan akan melakukan serangan agar Washington tahu, maka Iran bisa dibilang berusaha menghindari korban.

Sempat muncul perdebatan bahwa niat Iran adalah untuk memberikan peringatan kepada Amerika Serikat bahwa mereka bisa saja membalas kematian Soleimani dengan cara brutal, tapi tidak melakukannya.

Beberapa lainnya menduga Iran hanya ingin mengesankan telah melakukan balas dendam. Anehnya, stasiun TV pemerintah Iran sempat memberitakan klaim keliru bahwa telah ada korban tewas dari serangan itu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menilai dugaan-dugaan itu tidak benar. Ia tetap berkeyakinan bahwa niat utama Iran adalah untuk membunuh personel militer negara yang bertugas di pangkalan tersebut.

Baca Juga: Iran vs AS: Standar Ganda Washington soal Pembunuhan Soleimani

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya