Ini Sosok yang Disebut Gantikan Al-Baghdadi sebagai Pemimpin ISIS

Ia ditunjuk sesaat setelah al-Baghdadi tewas

London, IDN Times - Nama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi masih terasa sangat asing di telinga publik. Namun, menurut pemberitaan The Guardian, Salbi adalah pemimpin baru organisasi teroris ISIS setelah kepergian Abu Bakr al-Baghdadi.

Mengutip informasi dari dua lembaga intelijen, media Inggris itu menyebut bahwa Salbi ditunjuk sebagai penerus Baghdadi beberapa jam usai ia dinyatakan tewas pada Oktober lalu. Salbi merupakan salah satu pendiri ISIS yang memimpin perbudakan kelompok minoritas Yazidi di Irak dan bertugas mengawasi operasional organisasi di seluruh dunia.

1. Seperti Baghdadi, Saldi dikabarkan punya loyalitas yang kuat kepada ISIS

Ini Sosok yang Disebut Gantikan Al-Baghdadi sebagai Pemimpin ISISFoto yang diidentifikasi sebagai Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi. Ia disebut sebagai pemimpin ISIS menggantikan Abu Bakr al-Baghdadi. Twitter via The Guardian

Intelijen di kawasan maupun di negara-negara Barat disebut sudah mulai bisa mengidentifikasi Salbi begitu Baghdadi tak lagi berkuasa. Ia langsung berada di pusat pembuatan keputusan dan, sama seperti pendahulunya, punya loyalitas tak tergoyahkan kepada ISIS. Apalagi mengingat ia adalah veteran yang turut membentuknya.

Para pejabat intelijen sendiri mengaku tidak punya cukup gambaran dan informasi mengenai keberadaan Salbi saat ini. Akan tetapi, mereka menduga sangat kecil kemungkinan baginya untuk mengikuti Baghdadi ke Provinsi Idlib, Suriah, dan bisa jadi memilih tinggal di kota kecil di Mosul, Irak.

Baca Juga: Usai al-Baghdadi Tewas, Kelompok ISIS Tunjuk Pemimpin Baru, Siapa?

2. Salbu bukan keturunan Arab

Ini Sosok yang Disebut Gantikan Al-Baghdadi sebagai Pemimpin ISISSeorang Marinir Amerika Serikat dengan 2nd Battalion, 7th Marines, ditugaskan ke Komando Pusat Satgas Respon Krisis Khusus Laut Udara Darat (SPMAGTF-CR-CC) 19.2, mengawasi pasukannya saat ia mengawasi keamanan di kompleks Kedubes Amerika Serikat di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. (ANTARA FOTO/U.S. Marine Corps/Sgt. Kyle C. Talbot/Handout via REUTERS)

Berdasarkan profil yang dibuat intelijen, Salbi lahir di keluarga bangsa Turkmen Irak di kota bernama Tal Afar. Dengan kata lain, ia merupakan satu dari sangat sedikit anggota ISIS non-Arab yang mampu menembus level tertinggi kepemimpinan organisasi yang disebut lebih kejam dari Al-Qaeda itu.

Salbi dipandang sebagai satu dari beberapa veteran ISIS dengan ideologi kuat dan berpengaruh. Muncul dugaan ia dipilih bukan hanya lantaran sebagai salah satu pendiri, melainkan ada faktor semakin sedikitnya jumlah tokoh-tokoh senior dalam organisasi. Nama perang Salbi sendiri diketahui sebagai Abdullah Qardash.

3. Salbi punya gelar pendidikan di bidang hukum Syariah dan bertemu Baghdadi saat ditahan oleh Amerika Serikat

Ini Sosok yang Disebut Gantikan Al-Baghdadi sebagai Pemimpin ISISIlustrasi ISIS. IDN Times/Arief Rahmat

Pemimpin baru ISIS itu dikatakan lulusan Universitas Mosul yang mengambil jurusan Hukum Syariah. Ia kemudian mendeklarasikan diri sebagai cendekiawan Islam dan ini berperan dalam membuatnya semakin populer di kalangan anggota ISIS. Salbi sempat mengeluarkan aturan keagamaan yang dipakai melegitimasi genosida terhadap Yazidi.

Menurut intelijen, ia pernah ditahan oleh pasukan Amerika Serikat di penjara Camp Bucca yang berlokasi di Irak bagian selatan. Di tempat itu juga ia bertemu dengan Baghdadi. Salbi memiliki seorang saudara laki-laki, Adel Salbi, yang adalah anggota partai politik Front Turkmen Irak di Turki dan masih saling berkomunikasi. Salbi diyakini juga mempunyai satu anak laki-laki.

4. Sebelum Baghdadi tewas, nama Salbi sudah ada dalam radar incaran Amerika Serikat

Ini Sosok yang Disebut Gantikan Al-Baghdadi sebagai Pemimpin ISISMenteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper didampingi Jenderal Angkatan Udara Mark Milley dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo memberikan keterangan mengenai serangan udara oleh militer AS di Irak dan Suriah, di resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Amerika Serikat, pada 29 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner

Usai Baghdadi tewas, ISIS mengeluarkan nama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai penggantinya. Akan tetapi, berbagai badan intelijen dunia tak mengenali nama tersebut. Saat ini diketahui bahwa al-Quraishi merupakan nama perang dan bukan nama sebenarnya.

Sedangkan sebelum Baghdadi dilumpuhkan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menjanjikan imbalan Rp68 miliar bagi siapa pun yang bisa menangkap Salbi dan dua anggota senior ISIS lainnya. Per Agustus, atau dua bulan sebelum serangan yang menewaskan Baghdadi, intelijen sudah menduga Salbi akan jadi pemimpin ISIS.

ISIS sendiri belum memiliki kekuatan seperti sebelumnya. Namun, tentara Kurdi Irak mengingatkan bahwa organisasi itu sedang membangun diri kembali dari sisa-sisa peninggalan Baghdadi. 

"Jaringan mereka di kawasan pinggiran masih utuh. Apalagi para anggota ISIS di Irak masih menerima gaji bulanan dan berlatih di beberapa area pegunungan di pedalaman. Jaringan itu membuat organisasi bisa bertahan, meski ketika secara militer sudah kalah," kata seorang pejabat senior di Irak.

Baca Juga: Kasus Bom Medan, Ustaz Ghazali: Balas Dendam Kematian Pemimpin ISIS

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya