Iran: Penembakan Pesawat Ukraina Disebabkan Kesalahan Manusia

Dua misil Iran hantam pesawat dan tewaskan 176 orang

Jakarta, IDN Times - Otoritas Iran mengatakan bahwa penyebab dari penembakan pesawat milik Maskapai Internasional Ukraina pada Januari lalu adalah kesalahan manusia dan komunikasi yang buruk dari militer.

Pernyataan itu disampaikan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAOI) dalam temuannya pada Minggu 12 Juli 2020. Insiden tragis itu menewaskan seluruh kru dan penumpang pesawat yang berjumlah 176 orang.

1. Sistem pertahanan udara gagal mengidentifikasi pesawat sipil

Iran: Penembakan Pesawat Ukraina Disebabkan Kesalahan ManusiaTim penyelamat memeriksa sisa serpihan pesawat milik Maskapai Internasional Ukraina yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini pada 8 Januari 2020. ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Berdasarkan laporan CAOI yang dikutip kantor berita Fars, pesawat yang baru tinggal landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini itu terbang dalam koridor normal. Namun, sistem pertahanan udara Iran yang baru saja diubah karena kekhawatiran ada serangan dari Amerika Serikat gagal melakukan kalibrasi dengan benar.

Akibatnya, sistem itu salah mengidentifikasi pesawat sipil sebagai obyek berbahaya. Laporan itu juga menyebut baterai misil gagal berkomunikasi dengan pusat komando, lalu menembak pesawat tanpa mendapatkan persetujuan resmi terlebih dulu. Operator misil, kata CAOI, punya waktu 10 detik untuk memutuskan apakah pesawat itu mengancam atau tidak.

Baca Juga: [UPDATE] Iran Cetak Rekor Baru Kematian Akibat COVID-19

2. Iran tak mengungkap siapa nama tersangkanya

Iran: Penembakan Pesawat Ukraina Disebabkan Kesalahan ManusiaSerpihan pesawat Maskapai Internasional Ukraina, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini Iran pada 8 Januari 2020. ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Melansir The Washington Post, laporan tersebut tidak memasukkan nama-nama tersangka yang diduga bertanggung jawab atas insiden itu. Menurut CAOI, jika itu dilakukan, maka dikhawatirkan akan mengganggu jalannya investigasi untuk mengamankan kerja sama dengan individu-individu yang terlibat.

Juru bicara Mahkamah Agung Iran Gholamhossein Esmaili mengatakan kepada kantor berita IRNA pada Juni lalu bahwa ada enam orang yang ditahan. Tiga di antaranya sudah bebas dengan jaminan. 

Menurut Organisasi Penerbangan Sipil, Iran sendiri berjanji akan menyerahkan kotak hitam pesawat yang berisi rekaman data penerbangan dan suara di kokpit kepada Prancis pada 20 Juli untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif dan menyeluruh. Akan tetapi, sampai kini belum ada tanda-tanda itu akan terjadi.

3. Penembakan pesawat Maskapai Ukraina Internasional terjadi saat hubungan Amerika Serikat dan Iran memanas

Iran: Penembakan Pesawat Ukraina Disebabkan Kesalahan ManusiaKerabat anggota kru pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines yang jatuh di Iran ANTARA FOTO/REUTERS/Valentyn Ogirenko

Pesawat Ukraina tersebut dihantam oleh dua misil. Dalam video yang beredar luas, begitu misil kedua mengenai sasaran, pesawat langsung meledak hebat dengan mengeluarkan kobaran api.

Peristiwa 8 Januari 2020 itu terjadi ketika hubungan Amerika Serikat dan Iran sedang memanas. Sebelumnya, drone milik militer Amerika Serikat membunuh seorang jenderal sekaligus figur penting Iran Qasem Soleimani pada 3 Januari 2020.

Iran kemudian membalas dendam dengan meluncurkan misil balistik ke arah pangkalan militer Irak yang dipakai para tentara Amerika Serikat. Dengan situasi ini, Iran memutuskan untuk bersiaga menghadapi serangan balasan.

Mayoritas korban yang meninggal adalah warga negara Iran. Berikutnya ada 85 orang Kanada, banyak di antaranya adalah pelajar yang akan pulang setelah menikmati liburan.

Baca Juga: Tolak Pengungsi dari Tiongkok, Warga Ukraina Lempar Batu ke Bus 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya