Jadi Presiden Seumur Hidup, Xi Jinping Tegaskan Pentingnya Sosialisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beijing, IDN Times - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, memberikan pidato berapi-api pada sesi penutupan pertemuan parlemen tahunan National People's Congress (NPC). Dalam pidatonya, Xi menegaskan perlunya rasa nasionalisme yang tinggi jika ingin Tiongkok mendapat tempat utama di dunia.
1. Xi mengatakan sosialisme penting bagi Tiongkok
BBC melaporkan bahwa Xi menggunakan retorika nasionalis pada pidatonya, salah satunya adalah meyakinkan bahwa "sejarah sudah membuktikan dan akan terus membuktikan bahwa hanya sosialisme yang bisa menyelamatkan Tiongkok".
Menurutnya, masyarakat adalah "pahlawan Tiongkok sesungguhnya" dan bahwa ia serta semua politisi wajib bekerja keras demi kepentingan warga. Xi menambahkan bahwa ia berambisi untuk "memperbarui" Tiongkok dan meneruskan "kontribusi luar biasa Tiongkok terhadap peradaban".
Ia menambahkan bahwa,"Kita siap perang berdarah-darah melawan para musuh...dengan determinasi tinggi untuk meraih posisi kita di dunia." Meski begitu, Xi meyakinkan bahwa perkembangan Tiongkok bukan merupakan "ancaman terhadap negara manapun".
Baca juga: Hindari Kemiskinan, Gambar Yesus Diganti Foto Xi Jinping
2. Ia menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri
Editor’s picks
Retorika nasionalis juga digunakan Xi untuk menyindir Taiwan serta Hong Kong. Seperti diketahui, Taiwan sudah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949. Sedangkan Hong Kong, yang dikembalikan Inggris ke Tiongkok pada 1997, dianggap berusaha memisahkan diri.
"Kita harus menjaga kedaulatan dan integritas teritorial negara serta mencapai unifikasi bangsa secara penuh," kata Xi. Para delegasi kemudian menyambut dengan tepuk tangan meriah usai Xi menegaskan bahwa tak ada satu inchi dari tanah Tiongkok yang akan dilepaskan.
3. Xi didaulat jadi presiden seumur hidup
Pertemuan parlemen tersebut juga menghasilkan keputusan untuk menghapus batas periode seseorang boleh menjadi presiden. Sejak 1990-an, Tiongkok mewajibkan presiden hanya boleh berkuasa selama dua periode.
Perubahan keputusan yang disepakati oleh mayoritas anggota parlemen membuat Xi Jinping presiden Tiongkok seumur hidup. Awalnya, masa berkuasanya akan berakhir pada 2023. Xi sukses mengonsolidasikan kekuatan yang membuatnya memperoleh kekuasaan tak terbatas.
Baca juga: Ratusan Miliarder Jadi Anggota Partai Komunis Tiongkok