Jamal Khashoggi, Arab Saudi dan Operasi Intelijen yang Gagal

Arab Saudi mengaku tak tahu di mana jasad Khashoggi berada

Riyadh, IDN Times - Kematian wartawan sekaligus kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, di tangan otoritas Arab Saudi diakui oleh Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan stasiun televisi Amerika Serikat, Fox News, al-Jubeir mengatakan kematian laki-laki berusia 59 tahun itu akibat dari "rogue operation" atau dengan kata lain sebuah operasi yang terjadi di luar prosedur seharusnya.

1. Arab Saudi menegaskan meninggalnya Khashoggi adalah "kesalahan besar"

Jamal Khashoggi, Arab Saudi dan Operasi Intelijen yang GagalANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Ini adalah pertama kalinya seorang pejabat tinggi Arab Saudi buka mulut kepada media tentang kematian Khashoggi. Wartawan ternama Timur Tengah itu meninggal ketika berada di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

Al-Jubeir sendiri mengatakan pembunuhan Khashoggi adalah sebuah "kesalahan besar". Pelakunya, kata al-Jubeir, merupakan orang-orang yang "berada di luar jangkauan otoritas mereka". 

Ia melanjutkan, "Ada kesalahan besar yang nyata sudah diperbuat, dan apa yang memperburuk kesalahan itu adalah upaya untuk menutupinya. Ini tak bisa diterima di pemerintahan manapun."

Baca Juga: LINIMASA: Cara Saudi "Ngeles" Soal Kematian Jamal Khashoggi

2. Arab Saudi mengaku belum tahu di mana jasad Khashoggi berada

Jamal Khashoggi, Arab Saudi dan Operasi Intelijen yang GagalANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Rasa penasaran publik tidak hanya mengenai bagaimana Khashoggi bisa sampai dieksekusi di dalam sebuah kantor perwakilan diplomatik, tapi juga siapa otak di balik ini serta di mana jasadnya kini berada. Semua ini, menurut al-Jubeir, tengah diinvestigasi oleh Arab Saudi.

"Dia dibunuh di konsulat. Kami tak tahu detilnya bagaimana. Kami juga tak tahu jasadnya berada di mana. Kami berniat untuk membuka kebenarannya. Kami berniat untuk menemukan semua fakta. Dan kami berniat untuk menghukum siapapun yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini," ucapnya.

3. Menurut al-Jubeir, Putra Mahkota Mohammed bin Salman tidak tahu tentang operasi terhadap Khashoggi

Jamal Khashoggi, Arab Saudi dan Operasi Intelijen yang GagalInstagram.com/Mohammed bin Salman

Pembunuhan Khashoggi memunculkan spekulasi tentang keterlibatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau yang juga dikenal dengan MBS. Ini terjadi terutama setelah media Turki, Daily Sabah, merilis foto dari rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan seorang pengawal MBS masuk ke kantor konsulat beberapa jam sebelum Khashoggi.

Pria tersebut diidentifikasi bernama Maher Abdulaziz Mutreb. Ia dikatakan meninggalkan kantor konsulat dengan membawa koper besar menuju hotel, kemudian ke Bandara Internasional Attaturk. Namun, al-Jubeir menegaskan bahwa MBS sama sekali tidak berkaitan dengan operasi tersebut.

"Bahkan para pemimpin senior di badan intelijen tidak tahu mengenai ini," ujarnya. Al-Jubeir juga mengatakan ada 18 orang yang ditangkap karena pembunuhan Khashoggi dan bahwa mereka "tidak berhubungan dengan Putra Mahkota MBS".

4. Negara-negara Barat menuntut Arab Saudi untuk segera mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana tindak lanjutnya

Jamal Khashoggi, Arab Saudi dan Operasi Intelijen yang GagalANTARA FOTO/REUTERS/Osman Orsal

Pembunuhan Khashoggi pun menjadi perhatian tersendiri bagi sejumlah negara Barat. Pada Minggu (21/10), para menteri luar negeri dari Prancis, Inggris dan Jerman merilis pernyataan bersama terkait ini. Apalagi sempat muncul laporan dari pihak Arab Saudi bahwa Khashoggi meninggal setelah terlibat "baku hantam" di dalam konsulat.

Ketiganya memahami temuan awal Arab Saudi, tapi dengan tegas menuntut negara tersebut untuk segera mengungkap kejadian sebenarnya serta apa yang akan dilakukan untuk menghukum pelakunya. "Tidak ada yang bisa menjustifikasi pembunuhan ini," kata mereka.

5. Tunangan Khashoggi berada dalam perlindungan kepolisian Turki

Jamal Khashoggi, Arab Saudi dan Operasi Intelijen yang GagalANTARA FOTO/REUTERS/Osman Orsal

Sementara itu, Hatice Cengiz yang merupakan tunangan Khashoggi mengaku terakhir kali melihatnya pada 2 Oktober. Saat itu, ia menunggu Khashoggi selama 11 jam di depan kantor konsulat. Khashoggi sendiri di sana karena berniat mengambil dokumen untuk pernikahan keduanya. 

Media Turki baru saja melaporkan bahwa Cengiz, warga negara Turki, saat ini berada di bawah perlindungan polisi setempat. Minggu lalu, ia mengirimkan cuitan untuk mengenang Khashoggi. 

"Mereka mengambil kehadiran ragawimu dari duniaku. Tapi tawamu yang indah akan tetap berada di jiwaku selamanya. Kekasihku #jkhashoggi," tulisnya.

Baca Juga: Siapa Jamal Khashoggi, Wartawan yang Diduga Dihabisi Arab Saudi

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya