Jerman Ingin Atur Hak Kerja dari Rumah Walau Pandemik COVID-19 Usai

Pandemik buktikan banyak pekerjaan bisa selesai dari rumah

Berlin, IDN Times - Pemerintah Jerman ingin mengajukan peraturan baru yang nantinya akan mengizinkan pekerja untuk work from home atau bekerja dari rumah meski pandemik COVID-19 sudah berakhir. Usulan itu disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Sosial Hubertus Heil dalam sebuah wawancara dengan media Jerman Bild am Sonntag.

Menurutnya, Rancangan Undang-undang (RUU) mengenai hak tersebut akan ia ajukan pada musim gugur tahun ini agar bisa dijadikan aturan tetap. "Siapa pun yang ingin, dan yang tempat kerjanya mengizinkan, maka ia seharusnya bisa bekerja di rumah--meski pandemik virus corona telah usai," kata Heil.

1. Situasi saat ini membuat orang sadar banyak pekerjaan bisa dilakukan tanpa perlu datang ke kantor

Jerman Ingin Atur Hak Kerja dari Rumah Walau Pandemik COVID-19 UsaiKursi kosong diletakkan di depan gerbang Bradenburg sebagai pengingat keadaan yang sulit bagi pemilik hotel dan restoran saat pandemik COVID-19, di Berlin, Jerman, pada 24 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Michele Tantussi 

Jerman, seperti juga banyak sekali negara di dunia, saat ini memberlakukan pembatasan aktivitas termasuk kerja bagi para warganya demi memutus mata rantai penyebaran virus corona. Untuk yang memungkinkan, pekerjaan dilakukan dari tempat tinggal masing-masing dengan penyesuaian berdasarkan sifat tugas dan tanggung jawab yang ada.

Heil berpandangan bahwa situasi ini juga yang membuka mata bahwa banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dari rumah. Ia mengutip data dari dalam negeri yang memperkirakan ada delapan juta warga Jerman, atau sebanyak 25 persen dari angkatan kerja nasional, bekerja dari rumah. Angka itu meningkat 12 persen dari sebelum pandemik.

Baca Juga: Episentrum COVID-19 di Jerman Jadi Pusat Riset Virus Corona 

2. Heil mengingatkan bekerja dari rumah tak berarti kehidupan pribadi harus terganggu

Jerman Ingin Atur Hak Kerja dari Rumah Walau Pandemik COVID-19 UsaiKanselir Jerman Angela Merkel menghadiri sidang parlemen majelis rendah, Bundestag, saat pandemik COVID-19, di Berlin, Jerman, pada 23 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Annegret Hilse

Lebih lanjut, Heil menegaskan bahwa aturan itu bukan paksaan, melainkan upaya untuk melindungi pekerja yang menginginkan bekerja dari rumah ketika profesi mereka memungkinkan. "Anda bisa memilih kerja dari rumah sepenuhnya, atau Anda bisa memutuskan untuk melakukannya sekali atau dua kali seminggu," ujarnya.

"Kami ingin memungkinkan lebih banyak pekerjaan diselesaikan dari rumah--tapi tidak memaksakan," lanjutnya. Meski bekerja dari rumah, Heil juga ingin memastikan bahwa karyawan tidak mengorbankan "ruang pribadi" mereka. "Kantor di rumah wajib punya jam tutup, dan itu bukan pada jam 10 malam," tegasnya.

3. Muncul pro dan kontra di dalam negeri

Jerman Ingin Atur Hak Kerja dari Rumah Walau Pandemik COVID-19 UsaiPemandangan Brandenburg Gate saat pandemik COVID-19 di Berlin, Jerman, pada 19 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Christian Mang

Beberapa politisi Jerman mendukung usulan Heil itu. Misalnya, Wakil Kanselir Olaf Scholz yang menilai pandemik COVID-19 sebagai titik balik di dunia kerja di mana sesuatu yang sebelumnya tampak mustahil, rupanya bisa terjadi.

"Beberapa minggu terakhir memperlihatkan seberapa mungkin bekerja dari rumah--ini adalah sebuah pencapaian nyata yang tak boleh kita lupakan," kata Scholz, seperti dikutip The Local. Politisi lain yang sepemikiran adalah pemimpin Partai Hijau Katrin Göring-Eckardt.

Dalam sebuah cuitan, ia mengaku mendukung usulan Heil, tapi juga meminta agar pemerintah menjamin adanya akses internet yang cepat agar bekerja dari rumah bisa berjalan lancar. Akan tetapi, tidak semua orang sepakat dengan rencana penetapan hak tersebut.

Steffen Kampeter, Ketua Asosiasi Federal dari Federasi Pekerja Jerman, mengatakan bahwa usulan Heil itu adalah "penghangat rak politik" yang "sudah kuno". Seperti dikutip Deutsche Welle, ia meminta pemerintah tak banyak membuat peraturan. Ia mengatakan,"Kita perlu moratorium untuk legislasi yang membebani. Perekonomian tidak bisa terus dijalankan sepenuhnya oleh orang-orang yang bekerja dari rumah."

Baca Juga: Cemaskan Dampak Ekonomi akibat COVID-19, Menteri Jerman Bunuh Diri 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya