Kapal Terbalik di Uganda Tenggelamkan 30 Orang Pemain Sepak Bola dan Para Pendukung Mereka

Terjadi saat menjelang hari pertandingan

Pada tanggal 26 Desember lalu sebuah kapal yang mengangkut 45 orang di Lake Albert, Uganda, terbalik dan menenggelamkan 30 penumpang yang terdiri dari anggota tim sepak bola Desa Kaweibanda dan para pendukung mereka.

Mereka sedang dalam perjalanan untuk mengikuti pertandingan persahabatan.

Kapal Terbalik di Uganda Tenggelamkan 30 Orang Pemain Sepak Bola dan Para Pendukung MerekaAFP via nation.co.ke

Untuk merayakan hari Natal, tim dari Desa Kaweibanda direncanakan melakoni pertandingan persahabatan di Distrik Hoima. Menurut keterangan pihak kepolisian, sebagian besar penumpang sudah berada dalam keadaan mabuk saat kapal berangkat dari desa mereka. Di atas kapal, mereka melangsungkan pesta dengan berdansa dan meniup terompet.

Baca Juga: Gara-gara Paspor Kedaluwarsa, Tentara Ini Selamat dari Kecelakaan Pesawat di Rusia

Kapal mulai dalam keadaan bahaya saat mayoritas penumpang bergeser ke satu sisi kapal.

Kapal Terbalik di Uganda Tenggelamkan 30 Orang Pemain Sepak Bola dan Para Pendukung MerekaAFP via hindustantimes.com

Pihak kepolisian menyebut bahwa sebenarnya kapal dalam kondisi penuh sesak -- kemungkinan kelebihan muatan -- karena mengangkut 45 penumpang. Namun, pihak berwajib juga menyatakan bahwa kapal tersebut terbalik setelah sebagian besar penumpang bergeser ke satu sisi kapal kapal. Polisi hanya berhasil menyelamatkan 15 orang dari insiden ini yang kemudian dikembalikan ke desa mereka.

Ini bukan tragedi pertama yang terjadi di Lake Albert.

Kapal Terbalik di Uganda Tenggelamkan 30 Orang Pemain Sepak Bola dan Para Pendukung MerekaAFP via bbc.com

Lake Albert di Uganda adalah salah satu danau terbesar di dunia dan yang ketujuh di Afrika. Menurut laporan, sudah banyak kejadian kapal terbalik dan menenggelamkan para penumpangnya di danau ini. Misalnya, pada tahun 2014, lebih dari 250 pengungsi Kongo tenggelam saat kapal yang membawa mereka sedang melintasi Lake Albert. Parahnya lagi, mayoritas perahu di area ini tak pernah dilengkapi dengan jaket penyelamat.

Baca Juga: Momen Mengerikan Sebelum Pesawat yang Membawa Pemain Chapecoense Jatuh

Topik:

Berita Terkini Lainnya