Kim Jong-un Resmikan Kota Baru dengan Fasilitas Wisata Musim Dingin

Memangnya warga Korea Utara mampu liburan di sana?

Pyongyang, IDN Times - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meresmikan sebuah kota baru bernama Samjiyon pada Selasa (3/12). Kota itu dibangun di kaki gunung Paekdu yang berlokasi di dekat tempat kelahiran mendiang ayahnya, Kim Jong-il.

Menurut kantor berita Korea Utara, KCNA, pembangunan kota Samjiyon itu merupakan proyek terakhir Kim yang berhasil diselesaikan sebelum pergantian tahun. Dalam beberapa foto, Kim terlihat semringah sambil memotong pita merah di tengah hamparan salju.

1. Samjiyon memiliki fasilitas wisata musim dingin seperti tempat ski

Proyek itu terbilang ambisius. KCNA menyebutnya sebagai "epitome peradaban modern". Sedangkan koran pemerintah, Rodong Sinmun, membeberkan fasilitas apa saja yang ada di Samjiyon, mulai dari apartemen, hotel, fasilitas medis dan budaya, sampai resor untuk bermain ski.

Ketika puncak musim liburan tiba, Samjiyon mampu mengakomodasi 4.000 keluarga. Di kota itu juga ada 380 blok bangunan publik serta industrial yang luasnya mencapai "ratusan hektar". Tidak jelas siapa target pasar dari proyek ini mengingat warga sipil kemungkinan besar tak mempunyai sumber daya untuk menikmatinya.

Baca Juga: Kim Jong Un Lanjutkan Pembangunan Hotel Kiamat yang Mangkrak 30 Tahun

2. Aktivis HAM dan pembangkang menyebut Korea Utara melakukan perbudakan demi membangun Samjiyon

Kim Jong-un Resmikan Kota Baru dengan Fasilitas Wisata Musim DinginPemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Resor Air Panas Yangdok (Yangdok County Hot Spring Resort), Korea Utara, dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh kantor berita Korea Utara (KCNA) pada 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Para pengamat menilai ini adalah cara yang ingin ditempuh Kim Jong-un untuk menjadikan Korea Utara sebagai negara dengan perekonomian mandiri. Namun, pembangunannya tertunda karena sanksi internasional yang menyebabkan kelangkaan bahan bangunan serta tenaga kerja.

Dilansir dari The Guardian, Kim pun memaksa pemerintah mengerahkan anak-anak muda untuk menyelesaikan pembangunan Samjiyon. Mulai dari aktivis HAM sampai pembangkang asal Korea Utara menyebutnya sebagai "perbudakan".

Ini lantaran mereka tak dibayar, diberi makan seadanya dan dipaksa bekerja lebih dari 12 jam per hari selama 10 tahun. Mereka diiming-imingi kesempatan lebih besar untuk masuk ke universitas atau bergabung dengan partai berkuasa.

3. Kim ingin menjadikan Samjiyon sebagai kota terkaya di Korea Utara

Kim Jong-un Resmikan Kota Baru dengan Fasilitas Wisata Musim DinginPemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninjau uji sistem peluncuran roket ganda super besar dalam gambar tanpa tanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada 28 November 2019. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Saking ambisiusnya, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa Kim Jong-un bercita-cita mengubah area tersebut menjadi wilayah "terkaya" di Korea Utara. Samjiyon, menurut Pyongyang, adalah bentuk perlawanan terhadap sanksi internasional yang dipimpin  Amerika Serikat.

Di hari yang sama, Korea Utara juga kembali mengingatkan soal tenggat waktu bagi Washington untuk mengubah "kebijakan bermusuhan" sudah dekat. Korea Utara mengatakan terserah Amerika Serikat untuk memutuskan apa "kado Natal" yang ingin diberikan.

Ri Thae Song, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, mengatakan melalui KCNA bahwa negaranya "telah melakukan yang terbaik dengan keteguhan hati maksimal untuk tak mundur dari langkah-langkah penting yang telah diambil".

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Komunikasi Korut dan AS Buntu, Kim Jong Un Mendekat ke Putin

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya