Gelombang Baru, Korsel Kembali Laporkan Lonjakan Kasus COVID-19

Gudang e-commerce jadi klaster yang berkaitan dengan Itaewon

Seoul, IDN Times - Otoritas kesehatan Korea Selatan mengonfirmasi lonjakan kasus COVID-19 harian pada Rabu (27/8). Berdasarkan informasi yang dikutip kantor berita Yonhap, ada 40 kasus baru dalam sehari setelah negara tersebut mengumumkan penurunan infeksi yang terbilang signifikan dalam 50 hari terakhir.

Sehari sebelumnya, pemerintah menyebut ada 19 kasus. Terakhir kali Korea Selatan melaporkan 53 kasus pada 7 April yang kemudian secara gradual menurun hingga dua kasus pada 2 Mei. Di awal bulan inilah terjadi titik balik di mana klaster baru muncul sehingga warga yang terinfeksi virus corona pun bertambah lagi. 

1. Gudang salah satu e-commerce terbesar jadi klaster baru

Gelombang Baru, Korsel Kembali Laporkan Lonjakan Kasus COVID-19Warga memakai masker untuk melindungi diri dari penularan virus corona di Seoul, Korea Selatan, pada 25 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-ji

Dari 40 kasus, setidaknya 36 di antaranya berhubungan dengan gudang e-commerce yang dioperasikan oleh Coupang Corp di Bucheon, Seoul. Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDC) mengatakan gudang itu dimiliki salah satunya oleh SoftBank, perusahaan konglomerasi multinasional yang bermarkas di Tokyo, Jepang.

Akibatnya, gudang itu pun ditutup dan sebanyak kurang lebih 3.600 orang yang bekerja di fasilitas tersebut harus menjalani tes COVID-19. Gudang Coupang Corp sendiri beroperasi sejak awal Maret lalu dan disebut mendapat untung dari pandemik COVID-19 seiring dengan menurunnya aktivitas kontak sosial. Coupang Corp melayani jasa pengiriman barang di kawasan Seoul bagian barat.

Baca Juga: Korsel Kerahkan 8.500 Polisi untuk Lacak Kontak Klaster Klab Itaewon

2. Klaster baru itu diduga berhubungan dengan pusat hiburan malam di Itaewon

Gelombang Baru, Korsel Kembali Laporkan Lonjakan Kasus COVID-19Pasangan berfoto di sebuah taman bermain di Seoul, Korea Selatan, saat pandemik COVID-19 pada 30 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

Dikutip oleh Reuters, KDC mengatakan bahwa kasus pertama dari klaster gudang itu pertama diidentifikasi pada akhir pekan kemarin. Begitu muncul konfirmasi, gudang ditutup pada Senin (25/5). KDC juga menduga kasus ini berhubungan dengan klaster tempat hiburan malam di Itaewon yang terjadi pada awal Mei.

Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Kang-lip mengingatkan publik agar waspada sebab jumlah kasus dari klaster gudang e-commerce itu berpotensi bertambah. "Kami sangat gelisah terhadap infeksi di masyarakat dan kami terus mengawasi situasi ini," tutur Kim. Ia pun menduga gudang itu tak mematuhi aturan.

Juru bicara Coupang lalu membantah dugaan tersebut dengan mengklaim bahwa ada disinfeksi harian yang dilakukan dan seluruh karyawan yang bekerja di sana memakai masker, sarung tangan, dan melalui pemeriksaan suhu badan secara rutin. Kim mengungkap pihaknya tengah melakukan penyelidikan.

3. Lebih dari dua juta murid kembali bersekolah

Gelombang Baru, Korsel Kembali Laporkan Lonjakan Kasus COVID-19Seorang guru menggunakan kamera pemindai panas untuk mengecek suhu pelajar saat pandemik COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, pada 21 Mei 2020. ANTARA FOTO/ Yonhap/via REUTERS

Munculnya lonjakan kasus COVID-19 ini menjadi tantangan bagi pemerintah Korea Selatan untuk mengembalikan situasi normal di mana publik bisa beraktivitas kembali. Ada lebih dari 11.000 kasus COVID-19 dan 269 kematian yang dilaporkan sejauh ini. Dengan melihat laporan kasus per hari, pemerintah pun memutuskan untuk membuka sekolah.

Ada sekitar 2,3 juta pelajar yang diestimasi kembali belajar di fasilitas pendidikan masing-masing. Lahir anggapan di antara masyarakat Korea Selatan bahwa pembukaan sekolah ini menjadi ujian seberapa berhasil kah skema pembatasan yang ditetapkan pemerintah, misalnya dengan mewajibkan jaga jarak fisik.

Tes terberat akan dihadapi oleh murid TK dan SD yang diperkirakan sulit menerapkan aturan pemakaian masker, rutinitas cuci tangan hingga jaga jarak selama di sekolah. Di awal minggu ini, seorang siswa TK berusia enam tahun terinfeksi virus corona dari gurunya.

"Saya khawatir dengan anak-anak kecil. Murid SMA bisa mengontrol diri mereka, tapi untuk yang kecil, saya tidak yakin," kata Lee Yoon-hae, seorang ibu dari dua anak.

Baca Juga: Murid Positif COVID-19, Puluhan Sekolah di Korea Selatan Ditutup Lagi

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya