Kunjungi Tokyo, PM Selandia Baru Salah Sebut Jepang sebagai Tiongkok

Jacinda Ardern mengaku jet lag sehingga salah sebut negara

Tokyo, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, baru saja membuat kesalahan ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang pada Kamis (19/9). Seperti dilaporkan The Guardian, Ardern salah menyebutkan nama Jepang sebagai Tiongkok.

Kesalahan ini terjadi sesaat setelah ia mendarat di Tokyo untuk melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Ardern menemui awak media untuk memberikan wawancara singkat. Ia mengatakan ini adalah "suatu waktu yang mengesankan bagi Selandia Baru dalam hubungannya dengan Tiongkok– maaf, dengan Jepang".

1. Ardern mengaku kesalahan terjadi karena ia mengalami jet lag

Kunjungi Tokyo, PM Selandia Baru Salah Sebut Jepang sebagai TiongkokPerdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, ketika bertemu dengan para petani di negaranya pada 11 Agustus 2019. instagram.com/jacindaardern

Stasiun televisi Selandia Baru, TVNZ, melaporkan bahwa Ardern kemudian meluruskan kesalahan tersebut dalam wawancara lainnya. Ia mengaku lengah karena mengalami jet lag setelah melalui penerbangan panjang dari negaranya menuju Jepang. 

"Anda akan mengerti bahwa saya melakukan perjalanan terus-menerus dan baru saja saya berhenti di sini," ujarnya. Jepang sendiri berada dalam zona waktu berbeda dengan Selandia. Perbedaannya hingga tiga jam. Sedangkan penerbangan langsung dari Selandia Baru ke Jepang memakan waktu sampai 11 jam.

Baca Juga: Pemerintah Selandia Baru Usulkan RUU Legalisasi Aborsi

2. Ada yang menilai Ardern sengaja salah sebut

Kunjungi Tokyo, PM Selandia Baru Salah Sebut Jepang sebagai TiongkokPerdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, saat memperkenalkan RUU Karbon Nol di parlemen pada 8 Mei 2019. instagram.com/jacindaardern

Akan tetapi, tidak semuanya terima dengan penjelasan Ardern. Di hari  yang sama, muncul laporan dari Yayasan Asia-Selandia Baru bahwa Ardern sengaja membuat hubungan negaranya dengan Jepang "membelok". Selandia Baru, menurut yayasan itu, kini memilih mengalihkan perhatian kepada Tiongkok.

"Mungkin kita telah sedikit meremehkan hubungan dengan Jepang," kata Direktur Eksekutif Yayasan Asia-Selandia Baru, Simon Draper. Saat ini, Jepang merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi Selandia Baru dengan nilai kerja sama mencapai miliaran dolar per tahun.

3. Ardern dan Abe membicarakan beberapa isu

Kunjungi Tokyo, PM Selandia Baru Salah Sebut Jepang sebagai TiongkokPerdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berbicara dalam konferensi pers di Tokyo pada 11 September 2010. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Dilansir dari The Japan Times, kedua pemimpin bertemu dan sepakat untuk memperluas keanggotaan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang kini memiliki 11 negara anggota. Dengan pakta perdagangan bebas itu, keduanya mengaku berharap untuk memperlancar integrasi ekonomi dan kawasan di Indo-Pasifik.

Selanjutnya, Abe mengungkap ia dan Ardern setuju menguatkan hubungan pertahanan antara Jepang dan Selandia Baru melalui latihan militer bersama. "Saya berharap kita bisa meningkatkan kerja sama strategis ke tingkat baru," kata Abe dalam konferensi pers bersama dengan Ardern.

4. Abe memuji Ardern sebagai perempuan yang menjadi contoh baik

Kunjungi Tokyo, PM Selandia Baru Salah Sebut Jepang sebagai TiongkokPerdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang ,dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, meninjau Prajurit Kehormatan Tentara Pembebasan Rakyat di Balai Agung Rakyat di Beijing pada 6 September 2019. ANTARA FOTO/Andrea Verdelli/Pool via REUTERS

Sepertinya salah sebut Ardern dalam wawancaranya tidak menjadi persoalan bagi Abe. Ini karena di akhir pertemuan, Abe justru memberikan pujian kepada Ardern karena sosoknya yang dianggap memberikan contoh baik bagi perempuan-perempuan lain yang tidak hanya menjadi ibu, tapi juga memiliki karir.

"Saya ingin mengungkapkan rasa hormat kepada Perdana Menteri Ardern yang telah menjadi tokoh panutan bagi para perempuan di seluruh dunia dengan berperan sebagai ibu serta mengemban tanggung jawab sebagai kepala pemerintahan di saat bersamaan."

Baca Juga: Dituduh Terlibat Skandal, Shinzo Abe Dituntut Mundur

Topik:

Berita Terkini Lainnya