Kyoto Animation Peringati Setahun Tragedi Serangan Mematikan

Tersangka aksi pembakaran Kyoto Animation ditahan Mei lalu

Jakarta, IDN Times - Kyoto Animation memperingati serangan mematikan yang terjadi pada 18 Juli 2019 lalu, dengan turut dihadiri oleh sekitar 100 anggota keluarga serta karyawan perusahaan. Serangan berupa pembakaran studio yang berlokasi di kota Kyoto, Jepang, itu mengakibatkan 36 orang meninggal dan puluhan lainnya menderita luka bakar.

Seperti dilaporkan The Japan Times, dalam peringatan yang digelar di bekas studio pada Sabtu 18 Juli 2020, Presiden Kyoto Animation Hideaki Hatta berjanji akan membangun kembali perusahaan itu.

Kyoto Animation sendiri menghasilkan karya-karya yang dicintai penggemar animasi di seluruh dunia, antara lain Violet Evergarden, K-On!, A Silent Voice, dan Tamako Market.

1. Keluarga masih sangat bersedih atas tragedi tersebut

https://www.youtube.com/embed/vBK_nA8f5H4

Tragedi yang menimpa Kyoto Animation setahun lalu masih sangat membekas di hati dan ingatan keluarga dan rekan yang ditinggalkan oleh para korban.

"Menjadi satu dalam hati dengan teman-teman kami, keluarga mereka dan semua yang sudah mendukung kami, kami akan maju langkah demi langkah, meski pelan-pelan," kata Hatta. "Kami tak punya pilihan selain terus hidup dengan perasaan sedih dan kesepian ini," ujar salah satu anggota keluarga.

Salah satu yang menjadi korban tewas adalah Sachie. Perempuan 41 tahun itu juga sempat mengerjakan proyek Detective Conan. "Dia natural dalam mengerjakan apa yang dia suka," kata sang ayah, Shinichi Tsuda, yang turut hadir dalam acara peringatan kepada Kyodo News.

Baca Juga: 5 Anime Terbaik dari Studio "Kyoto Animation",  Alur Cerita Menarik!

2. Kyoto Animation meminta penggemar agar tak mengunjungi lokasi bekas studio karena COVID-19

Kyoto Animation Peringati Setahun Tragedi Serangan MematikanStudio Kyoto Animation yang dibakar pada 18 Juli 2019. Mainichi/Naohiro Yamada

Kehilangan tidak hanya dirasakan oleh anggota keluarga dan para staf Kyoto Animation, tapi juga para penggemar. Perusahaan pun sampai mengeluarkan imbauan agar mereka tidak mengunjungi lokasi bekas studio karena pandemik COVID-19.

"Kami sudah membuat persiapan untuk melakukan kunjungan memorial bagi teman-teman kami; tetapi karena situasi saat ini dengan adanya COVID-19, sayangnya kami harus membatalkan acara tersebut untuk mencegah adanya perkumpulan," tulis perusahaan di situs resmi Kyoto Animation.

"Karena keadaan saat ini, kami juga meminta Anda untuk tidak mengunjungi bekas Studio 1 kami. Kami mengapresiasi pertimbangan Anda soal sistem transportasi dan masyarakat sekitar," tambah perusahaan.

Sementara, media-media lokal memberitakan bahwa Kyoto Animation berada dalam kondisi sulit karena keluarga korban meminta adanya memorial yang didirikan di lahan bekas studio, sedangkan warga sekitar menolaknya karena muncul keramaian apalagi saat pandemik.

Kyoto Animation menerima donasi dari publik sebesar Rp444 miliar. Namun, alih-alih untuk membangun studio kembali, perusahaan memilih mengalokasikan seluruhnya untuk membantu korban selamat dan orang-orang yang ditinggalkan oleh keluarga mereka akibat tragedi tersebut. 

3. Tersangka pembakaran ditahan pada Mei lalu

Kyoto Animation Peringati Setahun Tragedi Serangan MematikanStudio Kyoto Animation sebelum dibakar pada 18 Juli 2019. Wikipedia

Polisi Jepang sendiri telah menahan tersangka pelaku pembakaran bernama Shinji Aoba pada Mei lalu atau 10 bulan usai serangan terjadi. Penegak hukum setempat menilai Aoba sudah cukup sembuh dari luka bakar yang dideritanya akibat insiden tersebut.

Media Jepang, Mainichi, melaporkan saat ditangkap pada tahun lalu, laki-laki 41 tahun itu berteriak kepada polisi bahwa ia membakar studio Kyoto Animation karena perusahaan itu mencuri karyanya.

Polisi juga menemukan buletin di internet yang isinya menyebut ada seseorang yang mengirimkan karyanya ke Kyoto Animation, tapi pihak studio menolak. Polisi menduga Aoba berada di balik buletin tersebut karena nama dan alamatnya sesuai.

"Beberapa adegan di Tsurune mirip seperti dari novel saya," kata Aoba, seperti ditirukan oleh seorang anggota tim penyelidikan. Ia merujuk kepada novel yang memenangkan lomba yang diadakan oleh Kyoto Animation. Akan tetapi, penulisnya adalah Kotoko Ayano.

Kyoto Animation mengatakan memang ada orang bernama Aoba yang mendaftarkan novelnya untuk perlombaan itu, kemudian menegaskan bahwa tidak ada anime produksi studio itu yang menggunakan karya tersebut.

Baca Juga: 5 Museum Unik yang Terdapat di Wilayah Kyoto, Wajib Dikunjungi!

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bella Manoban

Berita Terkini Lainnya