Lebih dari 800 Pasangan Korea Selatan Direkam Diam-diam di Hotel

Perilaku ini sudah jadi penyakit epidemi di Korea Selatan

Seoul, IDN Times - Sebanyak lebih dari 1.600 tamu hotel menjadi korban perekaman diam-diam. Menurut laporan kepolisian yang dikutip AFP, mereka adalah para pasangan yang tidak tahu bahwa aktivitas di kamar hotel, termasuk ketika sedang melakukan hubungan seksual, sedang direkam.

Ini merupakan skandal jaringan kamera porno terbaru yang sepertinya tak henti terjadi di Korea Selatan. Berdasarkan data kepolisian, sepanjang 2017 saja ada lebih dari 6.470 kasus perekaman video secara ilegal. Angka itu meningkat dibandingkan pada 2012, di mana ada 1.353 kasus yang ditangani kepolisian.

1. Aktivitas mereka disiarkan secara langsung di sebuah situs

Lebih dari 800 Pasangan Korea Selatan Direkam Diam-diam di Hotelunsplash.com/Rhema Kallianpur

Menurut The Korea Times, ada 42 kamar hotel di 10 kota yang terletak di Provinsi Gyeongsang dan Chungcheong, yang menjadi lokasi sasaran mereka. Polisi menemukan beberapa kamera kecil dengan lensa 1 mm di titik-titik tertentu di hotel seperti hair dryer dan kotak penyimpanan. 

Aktivitas mereka pun secara diam-diam disiarkan secara langsung di sebuah situs yang berdasarkan penelusuran polisi memiliki lebih dari 4.000 pelanggan.

Fenomena ini kian marak dan mendapat sebutan "molka" yang berarti video-video hasil dari kamera pengintai. Para pelaku di balik ini mayoritas adalah laki-laki dan target mereka merupakan perempuan di berbagai tempat.

2. Polisi menangkap empat terduga pelaku

Lebih dari 800 Pasangan Korea Selatan Direkam Diam-diam di Hotelunsplash.com/Dose Media

Kepolisian Nasional Korea Selatan sendiri berhasil menangkap empat laki-laki yang diduga memasang kamera-kamera tersebut pada Rabu (20/3) waktu setempat. Kedua nama yang sudah disebutkan adalah Park (50 tahun) dan rekannya Kim (48 tahun). Sedangkan dua lainnya masih dirahasiakan.

Mereka dituduh secara sengaja menyiarkan aktivitas tamu hotel di sebuah situs antara 24 November 2018 hingga 3 Maret 2019. Selain mereka, polisi juga menginformasikan tengah menyelidiki pihak-pihak lain yang kemungkinan terlibat dalam aksi terlarang ini.

Baca Juga: Polisi Korea Selatan Tangkap Pelaku Perekaman 1.600 Tamu Hotel

3. Jaringan tersebut mendapatkan keuntungan besar dari menyiarkan video secara ilegal

Lebih dari 800 Pasangan Korea Selatan Direkam Diam-diam di Hotelunsplash.com/Bundo Kim

Keempat laki-laki itu juga mendapat keuntungan dalam jumlah yang tidak main-main dari aksi ini. Mereka disebut mampu mengantongi lebih dari Rp87 juta dengan cara menjual lebih dari 800 video itu kepada sejumlah anggota situs.

Menurut informasi terbaru, video-video ditayangkan selama 24 jam penuh. Servernya sendiri terletak di luar negeri. Bahkan, beberapa pelanggan sampai membayar lebih dari Rp600 ribu per bulan untuk mengakses konten "eksklusif" yang sudah melalui penyuntingan dan bisa ditonton terus-menerus.

Polisi menuturkan baik laki-laki maupun perempuan menjadi korban. "Sekitar 50 persen dari 1.600 korban adalah laki-laki," kata kepolisian. Saat ini pihak berwajib di Korea Selatan juga tengah menyelidiki, apakah video-video tersebut diunggah ke situs-situs lainnya.

4. Sebelumnya, seorang selebritas K-Pop mengaku merekam aktivitas seksualnya dengan perempuan secara diam-diam

Lebih dari 800 Pasangan Korea Selatan Direkam Diam-diam di Hotelinstagram.com/sun4finger

Penangkapan empat tersangka itu hanya berselang beberapa hari setelah seorang selebritas Korea bernama Jung Joon-young mengaku secara diam-diam merekam dirinya bersama sejumlah perempuan ketika sedang berhubungan seksual. Jung juga membenarkan ia membagikan rekaman itu di suatu grup chat tanpa meminta izin kepada perempuan-perempuan tersebut.

Menurut seorang netizen, karena begitu menjadi epidemik, sejumlah toilet di Korea Selatan disebut sampai dipasang stiker yang menjelaskan kepada pengunjung bahwa tempat itu bebas dari kamera pengintai.

Baca Juga: 10 Fakta Jung Joon Young Artis yang Terlibat Skandal Grup Chat Seungri

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya