Mau Rayakan Ultah Mao Zedong, Mahasiswa Ini Malah Ditangkap Polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beijing, IDN Times - Seorang mahasiswa sekaligus aktivis Masyarakat Marxis di Universitas Peking ditangkap oleh kepolisian setempat pada Rabu (26/12). Qiu Zhanxuan, ketua organisasi Masyarakat Marxis, ditahan saat akan merayakan ulangtahun pendiri Partai Komunis, Mao Zedong.
Dikutip dari CNN, Qiu adalah satu dari sejumlah mahasiswa yang ditangkap dalam beberapa bulan terakhir. Polisi bahkan mengatakan Qiu tidak punya kualifikasi menjadi ketua organisasi yang mempercayai ajaran Marxisme dari Mao tersebut.
1. Orang-orang yang menangkap Qiu tak menjelaskan alasannya
Salah seorang mahasiswa yang menjadi saksi mata menyebutkan Qiu sedang dalam perjalanan untuk mengunjuki peringatan ulangtahun Mao yang ke-125 tahun pada Rabu dini hari. Saat itu juga delapan orang tiba-tiba menarik tangan dan kaki, kemudian memasukannya ke dalam mobil.
Mahasiswa tersebut mengaku mendengar Qiu berteriak,"Aku tak melanggar hukum. Mengapa kalian menangkapku? Apa yang kalian lakukan?" Hanya saja, orang-orang yang disebut mengklaim berasal dari Kementerian Keamanan Publik tersebut tidak menjelaskan alasan penangkapan Qiu.
2. Ia diduga jadi target pemerintah karena mendukung gerakan buruh
Editor’s picks
Rekan-rekan Qiu sendiri meyakini bahwa penangkapan tersebut dilatar belakangi oleh aktivitasnya selama ini. Qiu adalah satu dari beberapa aktivis yang vokal menyuarakan gerakan buruh dan hak-hak mereka. Ini, menurut Qiu, sesuai dengan prinsip Marxisme yang dianut oleh Mao semasa hidupnya.
Qiu juga mengimbau agar para buruh ikut merayakan ulangtahun pendiri Republik Rakyat Tiongkok tersebut. "Apa yang salah dengan mengingat Ketua Mao? Hukum mana yang dilanggar? Bagaimana bisa mereka menculik seorang mahasiswa Universitas Peking di tempat umum?" kata mahasiswa yang jadi rekan Qiu itu.
Baca Juga: Bisnis Judi Online, Tujuh WN Tiongkok Dibekuk Polda Jatim
3. Pemerintah menentang adanya serikat buruh
Pada pertengahan 2018 kemarin para pekerja di sebuah korporasi bernama Jasic Technology di Shenzhen menyerukan pendirian serikat buruh. Pemerintah menolak permintaan tersebut, tapi mereka tetap bersikeras. Ini berakhir dengan penangkapan belasan pekerja oleh kepolisian, bahkan beberapa di antaranya dipukuli petugas.
Mahasiswa-mahasiswa sayap kanan pun ikut turun tangan. Mereka menyebut diri sebagai Maois dan menghadiri serangkaian protes yang jadi perhatian publik. Setidaknya ada 10 aktivis buruh yang ditangkap di sejumlah kota besar di Tiongkok sejak Agustus. Kampus pun tak lepas dari sasaran pemerintah.
Baca Juga: Dilarang Tertawa! Tiongkok Haramkan Parodi Soal Komunisme