Menlu Jerman: Kita Malas Perangi Rasisme dan Sepelekan Demokrasi

Pertikaian sayap kanan dan kiri soal imigrasi baru terjadi.

Chemnitz, IDN Times - Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengkritik masyarakat di negaranya saat ini yang seperti tidak melakukan apapun untuk memerangi rasisme dan mempertahankan demokrasi. Dikutip dari media Jerman, Bild am Sonntag, Maas menyampaikan kritikannya itu menyusul adanya pertikaian antara kelompok sayap kanan dan sayap kiri di Chemnitz pada Sabtu (1/9).

1. Maas menyebut generasi sekarang ini malas, padahal tak harus berjuang meraih kemerdekaan

Menlu Jerman: Kita Malas Perangi Rasisme dan Sepelekan DemokrasiANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke

Maas dengan cukup geram mengatakan,"Kita harus bangkit dari sofa dan buka suara. Generasi kita sekarang ini sudah diberikan kebebasan, aturan hukum dan demokrasi sebagai hadiah. Kita tidak harus berperang untuk meraihnya, tapi justru sekarang kita menyepelekan semua itu."

"Sayangnya, sebuah rasa mudah puas telah menyebar luas di masyarakat sehingga kita harus mengatasinya. Tahun-tahun berada dalam koma seperti ini wajib segera diakhiri," tambah Maas yang merupakan politisi dari Partai Demokratik Sosial, sebuah partai sayap kiri yang juga menjadi kekuatan dominan di Jerman.

Baca Juga: Mesut Ozil Umumkan Dirinya Mundur dari Timnas Jerman

2. Menurut Maas, rakyat Jerman perlu melawan kelompok neo-Nazi dan anti-Semitisme

Menlu Jerman: Kita Malas Perangi Rasisme dan Sepelekan DemokrasiANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke

Kritikan itu, kata dia, ditujukan agar masyarakat Jerman menyelamatkan nama baik Jerman yang ternoda ketika Perang Dunia II terjadi. "Jika salut Hitler muncul lagi di jalanan hari ini untuk sekali lagi, itu akan membawa rasa malu luar biasa kepada negara kami," tegasnya. Oleh karena itu, rakyat diminta untuk memberikan perlawanan.

"Kita harus menentang kelompok ekstremis sayap kanan. Kita tidak bisa acuh. Kita perlu keluar melawan kelompok neo-Nazi dan anti-semitisme baru ketika itu terjadi reputasi Jerman tidak akan secara permanen dicederai oleh kejahatan-kejahatan xenofobia."

3. Ribuan massa sayap kiri dan sayap kanan bertikai setelah dua orang imigran diduga membunuh seorang warga negara Jerman

Menlu Jerman: Kita Malas Perangi Rasisme dan Sepelekan DemokrasiAFP/Jonathan Storey

Maas secara khusus merujuk kepada 4.500 demonstran dari sayap kanan yang melakukan protes di Chemnitz pada Sabtu. Mereka menuntut Jerman memperketat kebijakan imigrasi, khususnya kepada pengungsi, setelah dua orang migran dari Irak dan Suriah dituduh membunuh satu warga negara Jerman pada minggu lalu.

Demonstrasi sayap kanan itu dibalas oleh 4.000 massa sayap kiri. Kemudian, sekitar 1.800 polisi disiagakan selama protes berlangsung. Pertikaian antara kedua kelompok membuat 15 warga sipil dan tiga anggota polisi cedera. Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokratik Sosial, Soeren Bartol, mengaku bahwa ia "diserang oleh para Nazi" secara fisik.

Masalah imigrasi sendiri bukan hal baru di Jerman, tapi mengalami intensifikasi selama beberapa waktu terakhir. Kelompok sayap kanan kerap menghujat kanselir Jerman, Angela Merkel, atas kebijakannya menerima ratusan ribu pencari suaka dari Timur Tengah.

Baca Juga: Profil Angela Merkel, Ilmuwan yang Jadi Kanselir Jerman 4 Periode

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya