Menteri Prancis: Deklarasi Perang Terhadap Plastik Saja Tak Cukup!

Pemerintah Prancis berencana menaikkan harga plastik yang...

Paris, IDN Times - Pemerintah Prancis menyiapkan rencana untuk menghukum produsen yang tak menggunakan plastik daur ulang sebagai kemasan. Dikutip dari France24, hukuman tersebut dalam bentuk kenaikan harga produk yang cukup signifikan dibandingkan jika menggunakan plastik daur ulang.

1. Pemerintah meyakini harus ada transformasi ekonomi melalui sistem hukuman

Menteri Prancis: Deklarasi Perang Terhadap Plastik Saja Tak Cukup!unsplash.com/rawpixel

Menteri Transisi Ekologi Prancis, Brune Poirson mengungkap, rencana itu ada agar tidak ada lagi orang menggunakan plastik non-daur ulang secara nasional pada 2025. Langkah itu merupakan satu dari beberapa yang akan diimplementasikan dalam beberapa tahun mendatang. Menurut Poirson, sistem hukuman itu penting sebagai bagian dari upaya tindak lanjut. "Mendeklarasikan perang terhadap plastik saja tidak cukup. Kami perlu mengubah perekonomian Prancis," ujarnya kepada koran Prancis, Journal du Dimanche, seperti dikutip France24.

Baca Juga: RI Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Dunia, Menteri Susi: Memalukan!

2. Harga produk tanpa plastik daur ulang lebih mahal 10 persen

Menteri Prancis: Deklarasi Perang Terhadap Plastik Saja Tak Cukup!unsplash.com/Javier Molina

Ketika sudah diimplementasikan, harga-harga produk yang menggunakan plastik daur ulang akan lebih murah 10 persen dibandingkan yang mengandung material plastik non-daur ulang. Ini, kata Poirson, akan membuat produsen dan konsumen berpikir ulang saat ingin membuat atau membeli produk tertentu.

"Ketika ada sebuah pilihan antara dua botol berbeda, satu terbuat dari plastik daur ulang dan satunya yang tidak, yang pertama akan lebih murah," tegasnya. Sementara itu, Flore Berlingen dari asosiasi Zero Waste Prancis berharap agar "perusahaan-perusahaan mengikuti permainan ini agar konsumen tidak menanggung rugi".

Hanya saja, tidak semua pihak serta-merta menyetujui rencana ini. Emmanuel Guichard dari persatuan pembuat kemasan plastik menyuarakan kekhawatirannya. "Untuk botol, memberikan konsumen sebuah pilihan itu mungkin saja. tapi jangan lupa produk lain. Hari ini tak ada plastik daur ulang yang tersedia untuk dijadikan kemasan yogurt," kata Guichard.

3. Paris menjadi satu dari sedikit kota yang melarang sedotan plastik sekali pakai

Menteri Prancis: Deklarasi Perang Terhadap Plastik Saja Tak Cukup!unsplash.com/Danielle McInnes

Dalam 10 tahun terakhir, produksi plastik meningkat 40 persen secara global. Dampaknya terhadap lingkungan membuat resah sejumlah pihak. Beberapa kota tak hanya telah melarang kantong plastik. Paris, Vancouver dan Seattle menjadi contoh dengan mengharamkan sedotan plastik sekali pakai.

Sedotan plastik dianggap murah dan mudah ditemukan. Namun, Paris akan mengimplementasikan hukuman bagi siapapun yang menggunakannya mulai 2019. Dikutip CTV News, diperkirakan ada sembilan juta sedotan plastik yang dibuang setiap tahun di Prancis. Padahal, sedotan plastik sekali pakai itu tidak bisa didaur ulang karena terlalu ringan.

Baca Juga: Kampanyekan Anti-Plastik, Pria ini Berenang Lalui Jalur Sampah Pasifik

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya