Militer Korea Selatan: Rudal Korea Utara Terbang Sejauh 600 Kilometer

Pyongyang ingatkan Seoul agar hentikan latihan militer

Pyongyang, IDN Times - Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan rudal Korea Utara mampu terbang sejauh 600 kilometer. Hasil asesmen ini disampaikan oleh Seoul yang bekerja sama dengan Amerika Serikat pada Jumat (26/7).

Rudal balistik berjangkauan pendek jenis baru tersebut diluncurkan Pyongyang sehari sebelumnya dalam sebuah uji coba yang menurut kantor berita KCNA diawasi langsung oleh Kim Jong-un.

1. Korea Utara meluncurkan dua rudal dalam sehari

Militer Korea Selatan: Rudal Korea Utara Terbang Sejauh 600 KilometerREUTERS/Damir Sagolj

Pada Kamis (25/7), Korea Utara melakukan uji coba yang langsung menembakkan dua rudal sekaligus dan mengarahkannya ke Laut Jepang. Dilansir CNN, Korea Selatan mengatakan rudal pertama menjangkau kira-kira sampai 430 kilometer. Sedangkan rudal kedua hingga 690 kilometer.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan pun merespons aksi tetangganya tersebut. Dalam sebuah pernyataan resmi, Seoul menilai apa yang dilakukan Korea Utara sebagai "sebuah ancaman militer dan suatu aksi yang merongrong upaya menghapus tensi di Semenanjung Korea".

Baca Juga: Kim Jong-un Inspeksi Kapal Selam Baru yang Diduga untuk Bawa Rudal

2. Korea Selatan akan bekerja sama dengan Amerika Serikat

Militer Korea Selatan: Rudal Korea Utara Terbang Sejauh 600 KilometerREUTERS/Damir Sagolj

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Choi Hyun-soo, mengatakan kepada reporter bahwa pihaknya "memonitor dengan seksama semua tren yang relevan dan mendorong Pyongyang untuk menghentikan aktivitas yang tak membantu usaha menurunkan tensi militer" di kawasan.

"Ke depannya, pemerintah akan menguatkan pengawasan dalam kerja sama dan komunikasi dengan Amerika Serikat," tegasnya. Setelah memantau perkembangan situasi, pejabat Korea Selatan menuturkan kepada Reuters bahwa rudal yang dipakai Korea Utara itu punya karakteristik mirip dengan rudal SS-26 Iskander milik Rusia.

3. Korea Utara sedang mengirim pesan kepada Korea Selatan dan Amerika Serikat

Militer Korea Selatan: Rudal Korea Utara Terbang Sejauh 600 KilometerANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Sementara itu, menurut KCNA, Kim punya motivasi khusus ketika memberi lampu hijau untuk uji coba peluncuran rudal itu. Dalam pernyataannya, Kim mengaku itu dilakukan sebagai sebuah peringatan terhadap "para penghasut perang" yang berada di Korea Selatan.

Kim ingin Seoul berhenti mengimpor senjata dan melakukan latihan militer gabungan. Secara tak langsung, Kim menyinggung Amerika Serikat. "Kami tak punya pilihan selain mengembangkan sistem persenjataan yang sangat kuat secara terus-menerus untuk menghilangkan ancaman baik yang potensial maupun secara langsung yang ada di selatan terhadap negara kami," kata Kim.

4. Korea Utara disebut putus asa karena kebuntuan dialog dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat

Militer Korea Selatan: Rudal Korea Utara Terbang Sejauh 600 KilometerKCNA via REUTERS

Pada pertengahan Juli kemarin Pyongyang sudah mengingatkan bahwa uji coba rudal dan pengembangan senjata nuklir akan dilanjutkan jika Korea Selatan dan Amerika Serikat masih bersikeras melakukan kerja sama militer, antara lain latihan bersama. Korea Utara, melalui Kementerian Luar Negeri, memprotes rencana itu.

Alasannya adalah karena hal tersebut akan menghancurkan suasana yang susah payah dibangun untuk berdialog, apalagi kurang lebih dua minggu sebelumnya Donald Trump bertemu dengan Kim dan Moon Jae-in di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. "Kami akan membuat keputusan terkait dialog dengan Amerika Serikat sembari mengamati pergerakannya ke depan," kata juru bicara kementerian kepada KCNA.

5. Kim kecewa berat dengan langkah Korea Selatan dan Amerika Serikat

Militer Korea Selatan: Rudal Korea Utara Terbang Sejauh 600 KilometerANTARA FOTO/REUTERS/Reinhard Krause/File Photo

Jenny Town, editor pelaksana di sebuah lembaga bernama 38 North yang mempelajari soal Korea Utara, berpendapat sikap Kim itu sangat jelas ditujukan kepada Moon dan Trump. "Di level tertentu, ini seperti tekanan maksimum versi Korea Utara kepada Korea Selatan dan Amerika Serikat," ucapnya seperti dikutip dari Reuters.

Kim menuding Seoul dan Washington mengingkari janji untuk menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea, tapi di saat bersamaan justru merencanakan latihan militer gabungan dan melakukan jual-beli senjata. Kim meminta kedua negara menghentikan "aksi bunuh diri seperti itu" dan "tak seharusnya membuat kesalahan dengan tidak mengacuhkan peringatan" yang dikeluarkan Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Bangun Kembali Fasilitas Uji Coba Roket

Topik:

Berita Terkini Lainnya