Mulai 21 Juni, Jam Malam di Arab Saudi Dipersingkat Kecuali di Makkah

Jumlah kasus COVID-19 harian di Arab Saudi masih tinggi

Riyadh, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan rencana untuk melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat setelah libur Hari Raya Idulfitri walau jumlah kasus COVID-19 masih terbilang sangat tinggi. Pelonggaran yang dimaksud antara lain soal jam malam yang dipersingkat dan izin beribadah secara bersama-sama di masjid.

Seperti dilaporkan kantor berita Arab Saudi, dalam fase pertama yang dimulai pada Kamis (28/5), jam malam selama 24 jam yang berlaku pada libur Lebaran akan lebih dipersingkat menjadi mulai pukul 15.00 hingga 06.00. Kemudian, mulai 31 Mei, pemerintah akan menghapus larangan ibadah berjamaah di masjid, bepergian secara domestik dan beroperasinya aktivitas kerja baik di sektor pemerintah maupun swasta.

1. Mulai 21 Juni, pemerintah mempersingkat jam malam di Makkah

Mulai 21 Juni, Jam Malam di Arab Saudi Dipersingkat Kecuali di MakkahSuasana di Mekah saat pandemik COVID-19 masih berlangsung pada bulan Ramadan, di Mesjid Agung di Mekah, Arab Saudi, pada 19 Mei 2020. ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

Menurut pemerintah, satu-satunya wilayah yang masih akan tetap memberlakukan jam malam selama 24 jam adalah Makkah. Aturan tersebut diharapkan akan bisa dilonggarkan mulai 21 Juni mendatang saat jam malam yang diterapkan adalah mulai pukul 15.00 hingga 06.00. Kemudian, masjid-masjid di Makkah juga dijadwalkan boleh diisi oleh para jemaah lagi.

Sebelumnya, Kantor Berita Saudi mengutip keterangan Kementerian Dalam Negeri bahwa mulai 23 hingga 27 Mei warga dilarang beraktivitas di luar rumah selama 24 jam. Untuk beberapa minggu menjelang Hari Raya Idulfitri, jam malam yang berlaku adalah dari pukul 09.00 sampai 17.00. Dalam periode tersebut, semua bisnis juga masih diperbolehkan beroperasi.

Baca Juga: Ditutup oleh Otoritas Saudi, Ka'bah yang Biasanya Ramai Jadi Kosong

2. Umrah masih ditangguhkan karena kesulitan jaga jarak, sedangkan ibadah haji belum ada kepastian

Mulai 21 Juni, Jam Malam di Arab Saudi Dipersingkat Kecuali di MakkahUmat Muslim salat tarawih di depan Kabah di Masjidil Haram pada hari pertama Ramadan saat pandemik virus corona di Arab Saudi pada 24 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa/File Photo

Selain itu, banyak Muslim di seluruh dunia yang bertanya-tanya mengenai umrah yang sepanjang tahun pada saat situasi normal bisa menarik jutaan orang untuk mendatangi Arab Saudi. Pemerintah saat ini menegaskan bahwa umrah masih tetap ditangguhkan.

Argumen pemerintah adalah pedoman jaga jarak sulit diterapkan ketika umrah di mana orang berada dalam posisi berdekatan, bahkan berhimpitan, saat beribadah. Perkumpulan yang diikuti oleh lebih dari 50 orang pun masih dilarang. Pertanyaan berikutnya adalah mengenai ibadah haji yang mana pemerintah belum bisa menegaskan posisi pastinya.

3. Beberapa pertokoan dan bisnis boleh beroperasi kembali

Mulai 21 Juni, Jam Malam di Arab Saudi Dipersingkat Kecuali di MakkahPetugas keamanan Arab Saudi berjaga di depan Ka'bah yang kosong saat bulan suci Ramadan di Arab Saudi pada 5 Mei 2020. ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

Bentuk pelonggaran berikutnya yang diumumkan pemerintah adalah mengenai sektor ekonomi. Begitu libur Hari Raya Idulfitri berakhir besok, beberapa kegiatan ekonomi dan komersial mendapatkan lampu hijau agar bisa beroperasi lagi, termasuk bisnis-bisnis yang bergerak di bidang retail, kuliner dan pusat perbelanjaan.

Namun, salon kecantikan, pangkas rambut, fasilitas olahraga publik dan swasta, bioskop serta tempat-tempat wisata akan tetap ditutup. Menurut pemerintah ini karena pertimbangan sulitnya memberlakukan jaga jarak di tempat-tempat tersebut.

Mengutip Al Jazeera, Raja Salman mengingatkan masyarakat bahwa perjuangan melawan pandemik COVID-19 akan lebih berat. Ini karena jumlah kasus di Arab Saudi masih tergolong sangat tinggi. Misalnya, pada Selasa (26/5), otoritas kesehatan setempat melaporkan hampir 2.000 kasus per hari. Sampai kini, total kasus COVID-19 yang dilaporkan negara itu mencapai 76.726 kasus dan 411 kematian.

Baca Juga: Arab Saudi Berlakukan Lockdown saat Hari Raya Idulfitri

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya