Mulai Jumat Ini, Demonstran Hong Kong Dilarang Pakai Penutup Wajah

Alasannya agar mereka tak mudah lakukan pelanggaran hukum

Hong Kong, IDN Times - Pemerintah Hong Kong melarang pengunjuk rasa turun ke jalan dengan memakai masker atau penutup wajah apa pun. Bahkan, mereka juga tidak diizinkan menggunakan cat wajah. Ini merupakan aturan terbaru dari pemerintah setelah demonstrasi pro-demokrasi hampir memasuki empat bulan.

Pemerintah mengklaim ini langkah yang diperlukan untuk mengembalikan stabilitas di Hong Kong. Dalam konferensi pers pada Jumat (4/10), Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan aturan itu menyasar pengunjuk rasa yang menggunakan kekerasan, tapi ada pengecualian bagi mereka yang sungguh-sungguh memerlukan penutup wajah.

1. Ada tiga alasan yang dikemukakan pemerintah soal larangan memakai masker

Mulai Jumat Ini, Demonstran Hong Kong Dilarang Pakai Penutup WajahPatung seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah Hong Kong didirikan saat warga berkumpul di Gedung Pengadilan West Kowloon sebagai bentuk dukungan kepada 96 pengunjuk rasa anti-pemerintah yang ditahan beberapa hari lalu di Hong Kong. Foto diambil pada 2 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Seperti dilaporkan South China Morning Post, sebelum konferensi pers dimulai, pemerintah membagikan selebaran yang berisi informasi soal larangan memakai masker dibutuhkan saat ini. Ada tiga larangan, yakni:

  • Melarang penggunaan penutup wajah apa pun dalam kondisi-kondisi tertentu yang kemungkinan bisa mencegah identifikasi dan memberi kesempatan untuk melakukan pelanggaran.
  • Mendorong petugas kepolisian untuk mewajibkan masyarakat di ruang publik agar melepas masker dan menetapkan penolakan sebagai sebuah pelanggaran.
  • Menetapkan perpanjangan batas waktu persekusi untuk pelanggaran terkait sampai 12 bulan dimulai dari tanggal ketika pelanggaran dilakukan.

Baca Juga: Polisi Hong Kong Dilaporkan Tembak Demonstran di bagian Dada

2. Lam mengklaim hampir semua pelaku pelanggaran memakai masker

Mulai Jumat Ini, Demonstran Hong Kong Dilarang Pakai Penutup WajahSeorang polisi huru-hara menembakkan proyektil semprotan merica ke arah pengunjuk rasa anti-pemerintah yang berdemonstrasi di dekat gedung Dewan Legislatif di Hong Kong, pada 29 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Lam memberikan latar belakang mengapa aturan ini diberlakukan. Menurutnya, hampir semua pengunjuk rasa yang berkumpul secara ilegal memakai masker untuk menghindari hukuman. "Kami harap aturan ini bisa dibuat sebagai efek jera," ucapnya, sambil menambahkan bahwa "ini bukan keputusan mudah, tapi diperlukan".

Klaim Lam diamini oleh Menteri Keamanan, John Lee Ka-chiu. "Kita bisa lihat dalam empat bulan terakhir, mayoritas orang yang terlibat aksi-aksi kekerasan memakai masker, merusak fasilitas publik dan melempar bom molotov," ujarnya. Ia menilai peraturan ini akan mencegah orang melakukan pelanggaran serta memudahkan penegak hukum untuk mengumpulkan informasi.

3. Aturan tersebut berlaku mulai Jumat malam

Mulai Jumat Ini, Demonstran Hong Kong Dilarang Pakai Penutup WajahPengunjuk rasa anti-pemerintah menghancurkan mesin tiket di Stasiun Tai Wai, saat demonstrasi pada Hari Nasional Tiongkok di Hong Kong pada 1 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Lam pun menegaskan pelarangan akan mulai efektif pada Jumat malam. "Kita tak bisa lagi membiarkan eskalasi kekerasan terjadi dan telah mengeksplorasi berbagai aturan yang memungkinkan untuk menekan angka kekerasan," kata Lam.

"Pagi ini, saya mengadakan pertemuan khusus dengan pemerintah eksekutif dan memutuskan untuk memberlakukan Aturan Larangan Memakai Penutup Wajah. Aturan ini akan berlaku mulai Jumat tengah malam ini."

4. Wartawan diizinkan untuk tetap menggunakan masker ketika meliput

Mulai Jumat Ini, Demonstran Hong Kong Dilarang Pakai Penutup WajahApi terlihat di Stasiun Tai Wai saat demonstrasi anti-pemerintahan pada Hari Nasional Tiongkok di Hong Kong pada 1 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Sementara itu, John Lee menegaskan bahwa ada orang-orang tertentu yang dibebaskan dari pelarangan tersebut. Mereka adalah orang yang membutuhkan masker karena kepentingan pekerjaan, keagamaan dan kesehatan. Oleh karena itu, wartawan diizinkan untuk tetap memakai penutup wajah ketika meliput.

Lam juga menambahkan bahwa pelarangan tersebut bisa dicabut ketika sudah tidak dibutuhkan. Menurut pemerintah, polisi berseragam maupun tidak, bisa diidentifikasi karena mereka menggunakan atribut tertentu.

Sedangkan demonstran tidak demikian, sehingga pemakaian masker akan semakin menyulitkan polisi untuk mengenali mereka. "Jika tidak ada perusuh yang melanggar hukum, kita tak perlu polisi untuk menegakkan hukum," kata John Lee.

5. Seorang pelajar mengaku akan menggugat aturan tersebut

Mulai Jumat Ini, Demonstran Hong Kong Dilarang Pakai Penutup WajahSeorang alumni Tsuen Wan Public Ho Chuen Yiu Memorial College berpartisipasi pada pertemuan siswa di sekolah sebagai bentuk solidaritas terhadap pelajar pengunjuk rasa yang ditembak polisi pada Selasa kemarin di Tsuen Wan, Hong Kong. ANTARA FOTO/REUTERS/Susanna Vera

Ketika konferensi pers berlangsung, pemerintah mengaku belum ada informasi terkait gugatan hukum terhadap keputusan untuk melarang pemakaian masker. Akan tetapi, salah satu pelajar yang memimpin unjuk rasa, Lester Shum, mengaku dirinya akan memasukkan permintaan judicial review pada pukul 17:00 waktu setempat.

Pemimpin Partai Liberal, Felix Cheung Kwok-pan, menilai langkah pemerintah itu sebuah kekeliruan. "Pemerintah sekali lagi membuat keputusan yang salah," kata dia. Menurutnya, pelarangan masker itu menunjukkan pemerintah memberlakukan situasi darurat yang mana tidak tepat dipaksakan saat ini.

Baca Juga: Dianggap Tak Aman, Media Hong Kong Tarik Semua Reporter dari Lapangan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya