Murid Positif COVID-19, Puluhan Sekolah di Korea Selatan Ditutup Lagi

Padahal sekolah-sekolah itu baru dibuka Rabu kemarin

Seoul, IDN Times - Puluhan sekolah di Korea Selatan ditutup lagi hanya beberapa jam setelah dibuka pada Rabu (20/5), menyusul kebijakan pemerintah merespons pandemik COVID-19. Para murid senior di sekolah-sekolah di Incheon dan Daegu, terpaksa kembali belajar di rumah masing-masing setelah ada pelajar yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona.

Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University, ada lebih dari 11.000 kasus COVID-19 dan 264 kematian di Korea Selatan.

Penyebaran paling tinggi terjadi selama Maret dan kemudian menurun perlahan-lahan setelah pemerintah memberlakukan beberapa kebijakan mulai dari tes massal, pelacakan kontak menggunakan teknologi, hingga penutupan berbagai fasilitas publik.

Baca Juga: Presiden Korsel Imbau Warga Siap-Siap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19

1. Sebanyak 66 sekolah di Incheon ditutup lagi beberapa jam setelah dibuka

Murid Positif COVID-19, Puluhan Sekolah di Korea Selatan Ditutup LagiSeorang guru menggunakan kamera pemindai panas untuk mengecek suhu pelajar saat pandemik COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, pada 21 Mei 2020. ANTARA FOTO/ Yonhap/via REUTERS

Musim sekolah di Korea Selatan pun mundur demi menekan penyebaran virus corona, yang sempat membuat negara itu sebagai salah satu zona merah di Asia. Dengan laporan kasus per hari yang turun signifikan, pemerintah percaya diri untuk mengizinkan sekolah dibuka kembali.

Namun, seperti dilaporkan kantor berita Yonhap, ada 66 sekolah menengah atas di lima distrik di Incheon, yang ditutup lagi usai beberapa jam beroperasi. Hal ini setelah dua murid dinyatakan positif COVID-19.

Kementerian Pendidikan tetap membuka sekolah di lima distrik lain, sembari menunggu hasil konsultasi dengan otoritas terkait yang mengurus kebijakan karantina.

2. Sekolah di Daegu juga ditutup sehari kemudian

Murid Positif COVID-19, Puluhan Sekolah di Korea Selatan Ditutup LagiWarga memakai masker untuk melindungi diri dari penularan virus corona di Seoul, Korea Selatan, pada 25 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-ji

Sedangkan satu sekolah di Daegu juga ditutup lagi 24 jam setelah para murid kembali belajar seperti biasa. Kota yang pertama kali jadi lokasi munculnya gelombang virus corona di Korea Selatan itu melaporkan, ada satu pelajar yang positif COVID-19. Alhasil, mereka diminta untuk tinggal di rumah masing-masing.

Kantor Dinas Pendidikan Daegu mengatakan, pelajar tersebut adalah murid senior yang tinggal di asrama sekolah. Ia memasuki asrama pada Selasa (19/5) siang, sebelum melakukan tes virus corona pada keesokan harinya. Pihak sekolah pun mendapat informasi mengenai hasilnya sebelum kelas pertama dimulai.

Sebanyak 17 siswa di asrama dan 94 lainnya dipulangkan ke rumah mereka. Sementara 18 murid yang melakukan kontak langsung dengan pelajar yang positif akan mengikuti tes virus corona. Selama dua hari setelahnya, yang berarti Jumat (22/5) dan Sabtu (23/5), sekolah akan melakukan pembersihan.

3. Sekolah-sekolah di wilayah lain juga melaporkan penutupan kembali

Murid Positif COVID-19, Puluhan Sekolah di Korea Selatan Ditutup LagiPasangan berfoto di sebuah taman bermain di Seoul, Korea Selatan, saat pandemik COVID-19 pada 30 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

Tidak hanya di dua kota besar itu, beberapa sekolah di kawasan lain juga melaporkan penutupan karena khawatir tingkat infeksi virus masih tinggi. Misalnya, sekitar 60 murid di Provinsi Gyeongsang, kurang lebih 30 pelajar di Provinsi Gyeonggi, dan lima di Provinsi Chungcheong Utara dipulangkan atau dibawa ke rumah sakit setelah memperlihatkan gejala COVID-19.

Menurut laporan Yonhap, mereka mengalami demam dan radang tenggorokan pada hari yang sama begitu masuk sekolah. Sekolah-sekolah di daerah lain sedang mendiskusikan apakah mereka akan tetap menjalankan rencana pembukaan aktivitas lagi, tapi terpaksa menghentikan semua kegiatan seiring dengan perkembangan yang terjadi.

Mengutip CNN, Presiden Moon Jae-in sendiri sempat mengatakan bahwa "ini belum berakhir sampai benar-benar berakhir" untuk merujuk kepada munculnya kasus COVID-19 baru di Seoul pada awal Mei lalu. Padahal, Korea Selatan sedang berusaha mengembalikan kehidupan di berbagai lini.

Bisnis, sekolah, dan pusat-pusat hiburan diizinkan beroperasi lagi. Tak berapa lama, muncul klaster yang dilaporkan terkait dengan lokasi hiburan malam di Itaewon. Ratusan dinyatakan terinfeksi di Seoul, sedangkan puluhan lainnya diidentifikasi di Incheon.

Sementara itu, pada Rabu kemarin otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan sebanyak 32 kasus. Ini merupakan angka tertinggi dalam lebih dari seminggu. Sehari kemudian, jumlahnya menurun menjadi 12. 

Baca Juga: 4 Rahasia Korsel Tangani Wabah COVID-19 dengan Cepat

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya