Nayyab Ali, Perempuan Transgender yang Jadi Caleg di Pakistan

Hidup Nayab Ali tidak pernah mudah...

Islamabad, IDN Times - Perempuan transgender sekaligus aktivis kesetaraan gender Pakistan, Nayyab Ali, memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Ali yang memiliki masa lalu kelam itu merupakan satu dari empat perempuan transgender yang beraspirasi untuk duduk di legislatif.

1. Ia ingin berpartisipasi dalam politik agar mendapatkan hak yang sama dengan warga lain

Nayyab Ali, Perempuan Transgender yang Jadi Caleg di PakistanThe Frontier Post

Pemilihan umum Pakistan akan digelar pada minggu depan. Nayyab mengaku dirinya punya alasan yang jelas mengenai mengapa pencalonannya penting. "Aku menyadari bahwa tanpa kekuatan politik dan tanpa menjadi bagian dari institusi negara, kamu takkan bisa mendapatkan hakmu," ucapnya kepada BBC.

Perjalanan hidupnya yang keras mengajarinya untuk selalu termotivasi. Perempuan yang menjadi aktivis Jaringan Pemilu Transgender Pakistan tersebut diusir dari rumahnya pada usia 13 tahun dan pernah diserang dengan cairan asam oleh pacarnya.

"Aku menjadikannya sebagai sebuah tantangan dan sudah memulai kampanye di media sosial serta segera berkomunikasi dengan tetua dan komunitas untuk meminta bantuan mereka," kata Nayyab kepada Hindustan Times pada Mei lalu.

2. Nayyab meyakinkan bahwa ia bebas dari pelanggaran

Nayyab Ali, Perempuan Transgender yang Jadi Caleg di Pakistantwitter.com/DrNausheenPTI

Usai keluar dari rumah karena kedua orangtuanya tidak terima dengan kondisinya, Nayyab mulai tinggal dengan seorang tetua. Ia diizinkan bersekolah dan melakukan kerja sosial yang membuatnya sangat dikenal oleh lingkungannya. Ini yang menjadi modalnya untuk menantang kandidat-kandidat lainnya.

"Tak seperti lawan-lawanku yang berasal dari partai politik, aku tak punya basis finansial yang kuat dan tak mampu membeli suara. Namun, aku percaya diri bahwa kerja sosial yang sudah aku lakukan selama ini akan membantuku memenangkan sebuah kuris," tegas Nayyab yang memutuskan menjadi kandidat independen.

3. Pakistan tengah berupaya untuk lebih memanusiakan komunitas transgender

Nayyab Ali, Perempuan Transgender yang Jadi Caleg di PakistanNewNowNext

Sama seperti banyak negara di Asia, masyarakat Pakistan yang didominasi oleh kelompok konservatif sempat sangat meminggirkan komunitas transgender atau yang dikenal khawajara sira. Mereka menjadi target diskriminasi dan kesulitan mendapatkan pendidikan serta pekerjaan.

Kini, dengan jumlah sekitar 500.000 orang, transgender mulai menjadi perhatian pemerintah. Lebih dari satu dekade lalu, negara mengakui adanya jenis kelamin ketiga yang dicantumkan dalam kartu identitas. Pemerintah juga telah meloloskan undang-undang yang mengharamkan diskriminasi terhadap mereka.

Meski begitu, prasangka tetap bertahan di masyarakat. Laki-laki transgender pun masih banyak yang bersembunyi dan mencari perlindungan ke tetua. Ini karena tak sedikit masyarakat yang masih memberlakukan ekspektasi terhadap perempuan dengan karakteristik feminin

Kekerasan juga masih kerap terjadi. Misalnya, dalam tiga tahun terakhir ada 60 perempuan transgender yang menjadi korban pembunuhan di kawasan konservatif yang masih dikontrol Taliban. Oleh karena itu, meski perempuan seperti Nayyab bisa mencalonkan diri dalam pemilu, tapi perjalanan Pakistan menuju negara yang mengakui kesetaraan gender masih panjang.

Baca juga: Operasi Ini Dilakukan oleh Transgender Supaya Mendekati Fisik Wanita

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya