Pakistan Larang Terbang Ratusan Pilot Gegara Pakai Lisensi Palsu

Isu ini muncul tak lama usai jatuhnya pesawat PIA

Jakarta, IDN Times - Maskapai nasional Pakistan International Airlines (PIA) memutuskan melarang terbang 150 pilot lantaran diduga mereka tidak memiliki lisensi yang sah. Menteri Penerbangan Pakistan, Ghulam Sarwar Khan, mengatakan temuan itu ia ketahui berdasarkan penyelidikan awal jatuhnya armada PIA pada (22/5) lalu. Stasiun berita BBC (25/6) lalu melaporkan, ada 97 orang yang tewas dalam insiden tersebut. 

Kantor berita Associated Press melaporkan selain memakai lisensi palsu, ratusan pilot untuk penerbangan komersial itu diduga juga curang ketika mengikuti ujian untuk dapat lisensi. Juru bicara PIA, Abdullah Hafeez yang mengungkap informasi ini tidak menjelaskan secara detail tentang kecurangan yang dilakukan oleh para pilot itu. Abdullah hanya menyebut manajemen akan memecat ratusan pilot tersebut. 

Lalu, kapan kebijakan itu akan terealisasi?

1. 262 dari 860 pilot diduga memiliki lisensi terbang palsu atau curang dalam ujian mereka

Pakistan Larang Terbang Ratusan Pilot Gegara Pakai Lisensi PalsuIlustrasi pesawat Pakistan International Airlines. Foto diambil dari media sosial. www.instagram.com/pakistanintairlines

Sikap PIA tersebut diambil usai Menteri Ghulam Sarqar Khan memberikan pemaparan di hadapan parlemen tentang kecelakaan Airbus A320 yang menewaskan 97 orang. Saat itu, ia turut mengungkap hasil penyelidikan bahwa 262 dari 860 pilot Pakistan membawa lisensi terbang palsu.

Ia mencontohkan dalam sejumlah ujian, mereka membayar orang lain untuk mengerjakannya. Ini membuat para anggota parlemen dan keluarga korban terkejut. Namun, pemerintah sendiri tidak memberikan laporan menyeluruh mengenai metode dan waktu kecurangan terjadi.

Baca Juga: Pakistan International Airlines: Black Box Ditemukan, 97 Orang Tewas

2. PIA mengaku memprioritaskan keselamatan kru dan penumpang

Pakistan Larang Terbang Ratusan Pilot Gegara Pakai Lisensi PalsuAmbulans dan pemadam kebakaran berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Pakistan International Airlines di wilayah pemukiman dekat bandara di Karachi, Pakistan, pada 22 Mei 2020.ANTARA FOTO/ REUTERS/Akhtar Soomro

Juru bicara PIA, Abdullah Hafeez mengaku pihaknya perlu menghukum para pilot karena ini sudah menyangkut keselamatan penumpang yang menjadi prioritas PIA. "Kami akan memastikan pilot-pilot yang tidak punya kualifikasi itu tidak pernah menerbangkan pesawat lagi," ujar Hafeez.

Sementara, di Pakistan, izin terbang para pilot dikeluarkan oleh otoritas penerbangan sipil. Meski begitu, sejumlah pejabat yang mengaku terlibat dalam proses keluarnya lisensi berpendapat para pilot itu sebenarnya punya kemampuan menerbangkan pesawat, tetapi tidak punya pengetahuan teknis yang sangat krusial. Akhirnya, mereka menyogok orang-orang yang dianggap mampu untuk mengerjakan ujian mereka.

3. Pilot PIA yang pesawatnya jatuh sedang ngobrol soal virus corona di kokpit dan tak memedulikan peringatan petugas

Pakistan Larang Terbang Ratusan Pilot Gegara Pakai Lisensi PalsuTentara dan polisi berjaga di jalan tertutup yang menuju ke lokasi jatuhnya pesawat Pakistan International Airlines di Karachi, Pakistan, pada 23 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Akhtar Soomro

Sementara, temuan awal oleh pemerintah menyebut pilot PIA sedang membicarakan soal virus corona di dalam kokpit sebelum pesawat jatuh. Dikutip dari harian The New York Times, hasil penyelidikan awal menyebut, pilot-pilot dalam pesawat sibuk membicarakan soal pandemik. Akibatnya, mereka berkali-kali tidak mengindahkan arahan dari pengendali  lalu lintas udara.

Petugas sudah mengingatkan pilot sebanyak tiga kali pesawat yang berangkat dari Lahore menuju Karachi itu terbang terlalu tinggi. Padahal, pesawat sudah mendekati landasan. Petugas pun meminta pilot tidak mendarat.

"Namun, pilot tidak mengacuhkan peringatan-peringatan ini," kata Khan.

"Pilot dan kopilot sedang tidak fokus dan selama itu mereka sedang membicarakan soal (virus) corona. (Virus) itu ada di pikiran mereka. Keluarga mereka terdampak dan mereka mendiskusikan itu. Sayangnya pilot terlalu percaya diri," kata dia lagi.

Baca Juga: Kemenlu: Tidak Ada WNI dalam Pesawat Pakistan yang Jatuh di Karachi 

Topik:

Berita Terkini Lainnya